Advertisement
Tak Tiru Anies, Ganjar Ogah Terapkan PSBB di Jateng
Advertisement
Harianjogja.com, SEMARANG – Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, belum berencana mengambil langkah PSBB untuk menangani Covid-19 seperti yang dilakukan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan.
Orang nomor satu di Jawa Tengah itu berdalih masih berupaya menerapkan penegakan hukum dan sosialisasi terkait protokol kesehatan. "Belum, kami belum berencana mengambil itu (PSBB)," kata Ganjar, Kamis (10/9/2020).
Advertisement
BACA JUGA : Ibu Kota PSBB, Warga dari Jakarta yang Datang ke Jogja
Ganjar mengatakan saat ini masih berupaya melakukan edukasi kepada masyarakat agar tertib dan disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan. Selain itu, pihaknya juga mengambil langkah tegas berupa penegakan hukum jika ada yang melanggar protokol kesehatan itu.
“Kita butuh dukungan dari masyarakat untuk itu. Makanya, penegakan hukum mulai kami lakukan serentak sejak 25 Agustus sampai akhir September nanti. Tentu, ini bisa diperpanjang masanya kalau diperlukan,” tuturnya.
Penegakan hukum, lanjut Ganjar sangat penting dilakukan untuk mendorong sosialisasi. Gerakan penegakan hukum itu harus dilakukan secara masif, termasuk di zona merah.
BACA JUGA : Jakarta Kembali PSBB, Sultan Jogja Khawatir Pemudik
Meski demikian upaya ini bisa dikatakan belum berjalan optimal. Terbukti, dengan masih banyaknya warga yang mengabaikan protokol kesehatan dengan tidak menjaga jarak, seperti saat pendaftaran paslon pada Pilwalkot Semarang 2020 di Hotel Patra, Kota Semarang, beberapa hari lalu.
“Daerah Jawa Tengah yang sekarang zona merah Kota Semarang. Yang lain masih bisa kami kendalikan. Tapi, tidak boleh abai karena semua harus disiplin. Maka, penegakan hukum inilah yang kita minta dilakukan agar masyarakat mengerti dan memahami,” terangnya.
Tes Masif
Selain itu, Ganjar juga berupaya menggencarkan tes secara masif di kabupaten/kota se-Jateng. Dengan tes masif itu, maka jumlah kasus positif Covid-19 akan semakin terdata.
Berdasarkan data Badan Kesehatan Dunia atau WHO per 22 Agustus 2020, Jateng baru melakukan 1.925 tes PCR per hari. Jumlah ini masih jauh di bawah standar WHO yang menetapkan 5.000 tes PCR setiap harinya.
BACA JUGA : Sultan Sebut PSBB Bisa Ditempuh DIY Apabila Terjadi
Ganjar menambahkan untuk saat ini pihaknya belum akan mengambil tindakan ekstrem dalam penanganan Covid-19, seperti memberlakukan PSBB di Jateng. “Kami belum akan mengambil langkah ekstrem. Tapi, kalau meningkat terus karena ketidakdisiplinan, bisa saja kami mengambil tindakan lebih,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis Indonesia
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Siap-Siap! Penerapan SLFF di Tol Sebelum Oktober 2024
- Ditanya soal Kemungkinan Maju di Pilkada, Kaesang Memilih Ini
- Satuan Pendidikan Diwajibkan Memperhatikan Kebutuhan Siswa dengan Kondisi Khusus
- Meningkatkan Perlindungan dari Penyakit Menular, Jemaah Calon Haji Disarankan Vaksin
- Dugaan Pelanggaran Wewenang, Wakil Ketua KPK Laporkan Anggota Dewas
Advertisement
Pilkada Kulonprogo: Pendaftaran Panwascam Dibuka, Kebutuhan Formasi Menunggu Hasil Tes
Advertisement
Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali
Advertisement
Berita Populer
- Penetapan Caleg Terpilih di DIY Menunggu BRPK Mahkamah Konsitusi
- Surya Paloh Enggan Jadi Oposisi dan Pilih Gabung Prabowo, Ini Alasannya
- Izin Tinggal Peralihan Jembatani Proses Transisi Izin Tinggal WNA di RI
- Satuan Pendidikan Diwajibkan Memperhatikan Kebutuhan Siswa dengan Kondisi Khusus
- Gaji Prabowo-Gibran Saat Sudah Menjabat, Ini Rinciannya
- Iuran Pariwisata Masuk ke Tiket Pesawat, Ini Kata Menteri Pariwisata
- KASD Sebut Penggantian Istilah dari KKB ke OPM Ada Dampaknya
Advertisement
Advertisement