Advertisement
Studi: Penggunaan Masker Pengaruhi Tingkat Keparahan Infeksi Virus Corona
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA – Sebuah studi yang dilakukan oleh para University of California San Fransisco dan diterbitkan dalam Journal of General Internal Medicine menyatakan masker wajah dapat membatasi tingkat keparahan infeksi virus Corona (Covid-19).
Kendati masker wajah lebih efektif dalam mencegah tetesan keluar ke udara daripada mencegah tetesan terhirup, peneliti menyebut masker masih dapat mengurangi keparahan penyakit yang diderita jika seseorang terinfeksi.
Advertisement
“Kemungkinan masker memblokir beberapa tetesan pembawa virus yang dihirup dan ini dapat mengurangi risiko orang jatuh sakit parah akibat Covid-19. Makin banyak virus yang masuk, makin besar kemungkinan kita tertular,” kata Monica Gandhi, spesialis penyakit menular University of California San Francisco, seperti dikutip Fox News, Kamis (10/9).
Berdasarkan pengamatan epidemiologi para peneliti, Gandhi dan tim menyarankan dalam makalah bahwa masker sangat penting karena dapat memengaruhi infeksi yang lebih ringan atau tanpa gejala dengan mengurangi virus yang dihirup.
Gagasan tentang dosis virus atau inokulum virus digabungkan dengan vaksin cacar awal pada abad ke-16 di China, di mana sejumlah kecil virus disuntikkan ke orang yang sehat guna membuat penyakit ringan yang diikuti oleh kekebalan.
Para peneliti memuji masker karena berkontribusi pada tingkat kematian yang lebih rendah dan kasus yang lebih ringan. Ditambah dengan perawatan yang lebih baik, lebih banyak pengujian, dan lebih banyak pasien muda.
Namun demikian, mereka juga menyatakan bahwa diperlukan lebih banyak data untuk melacak kasus secara geografis dan menghubungkan tingkat keparahan penyakit dengan pemakaian masker. Menurut penelitian juga, tingkat keparahan penyakit lebih rendah di negara negara yang masyarakatnya sudah terbiasa dengan penggunaan masker.
“Kami juga mengatakan bahwa masker yang menyaring sebagian besar partikel virus, dapat menyebabkan infeksi yang tidak terlalu parah. Jika Anda terinfeksi, tetapi tidak memiliki gejala, itu cara terbaik tertular virus,” kata Gandhi.
Studi ini mencatat penelitian hamster di mana masker beda memisahkan kandang hamster dengan Covid-19 dan hamster yang tidak terinfeksi. Masker itu ditemukan dapat mengurangi penularan virus corona, dengan tingkat infeksi virus yang lebih rendah.
Gandhi mengatakan dosis virus bisa menjadi faktor lain mengenai prognosis virus berdasarkan dua wabah virus corona di kapal pesiar. Wabah pertama adalah pada Diamond Princess di luar China dengan 18 persen dari 634 penumpang positif tanpa gejala.
Kasus kedua adalah kapal pesiar Argentina dengan 81 persen dari 128 orang yang positif tanpa gejala. Perbedaan utama keduanya adalah bahwa penumpang kapal Argentina diberi masker bedah dan N95 segera, setelah seorang penumpang terdeteksi mengidap Covid-19.
Intinya Gandhi menyebut, mengenakan masker wajah dapat menyebabkan kasus Covid-19 yang tidak terlalu parah, yang akan mengurangi beban pada sistem perawatan kesehatan dan mungkin meningkatkan herd immunity saat vaksin potensial kini masih dikembangkan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis Indonesia
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Penerima Bansos Terlibat Judol, Wakil Ketua MPR: Layak Diganti
- Top Ten News Harianjogja.com, Sabtu 12 Juli 2025: Dari Tom Lembong Sampai Harganas
- Pangkas Birokrasi Federal, Donald Trump Pecat 1.300 Pegawai Departemen Luar Negeri
- Jumlah Penduduk Indonesia Capai 286,69 Juta Jiwa per Juni 2025, Terbanyak Laki-Laki
- Kasus Chromebook, Kejaksaan Agung Menggeledah Kantor GoTo dan Menyita Ratusan Dokumen
Advertisement

Ruas JJLS Baron Ambles, Pengguna Jalan Diminta Berhati-Hati
Advertisement
Tren Baru Libur Sekolah ke Jogja Mengarah ke Quality Tourism
Advertisement
Berita Populer
- BGN Minta Anggaran Makan Bergizi Gratis Ditambah Jadi Rp335 Triliun
- Polda Metro Jaya Targetkan Penyelidikan Kasus Kematian Diplomat Staf Kemenlu Rampung dalam Sepekan
- Hasil Penulisan Ulang Sejarah Bakal Diuji Publik 20 Juli 2025
- Tersangka Korupsi Minyak Mentah Riza Chalid Diduga Sudah Berada di Singapura, Kejagung Masukkan ke Daftar Cekal
- Kasus Chromebook, Kejaksaan Agung Menggeledah Kantor GoTo dan Menyita Ratusan Dokumen
- Jumlah Penduduk Indonesia Capai 286,69 Juta Jiwa per Juni 2025, Terbanyak Laki-Laki
- Jaksa Sebut Tom Lembong Tak Terima Uang, Tapi Kebijakannya Untungkan 10 Pihak
Advertisement
Advertisement