Advertisement
Kasus Covid-19 Meningkat, Inggris Larang Pertemuan Lebih dari 6 Orang

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA -- Pemerintah Inggris melakukan tindakan darurat untuk mengendalikan penyebaran virus Corona dengan melarang hampir semua pertemuan lebih dari enam orang.
Perubahan dramatis sikap pemerintah ini mengikuti lonjakan kasus baru, dengan hampir 8.500 tes positif tercatat di Inggris dalam tiga hari terakhir.
Advertisement
Dalam komentar yang dirilis sebelum konferensi pers oleh, PM Johnson mengatakan Inggris harus bertindak sekarang untuk menghentikan penyebaran virus. “Jadi kami menyederhanakan dan memperkuat aturan tentang kontak sosial, membuatnya lebih mudah untuk dipahami dan untuk ditegakkan oleh polisi,” katanya.
BACA JUGA : Salah Satunya Pulang dari London, Ini Riwayat Perjalanan 3
Mengutip the Guardian, Rabu (9/8/2020), antrean panjang uji spesimen di laboratorium telah menghambat upaya pemerintah untuk terus mengatasi pandemi. Pemimpin Partai Buruh, Keir Starmer, memperingatkan bahwa sistem uji-dan-penelusuran di ambang kehancuran. Pasalnya, pemerintah mengatakan penundaan tes akan memakan waktu dua pekan untuk diatasi.
Sementara itu para menteri semakin khawatir bahwa orang-orang muda yang mengabaikan aturan telah membantu mendorong tingkat tes virus korona positif harian di Inggris menjadi 2.400 atau lebih selama tiga hari berturut-turut. Hal ini diikuti dengan kekhawatiran tingkat keterisian rumah sakit untuk Covid-19 dapat meningkat dengan cepat, karena orang lanjut usia dan orang dengan penyakit komorbid terinfeksi.
BACA JUGA : Sembuh dari Virus Corona, PM Inggris Boris Johnson Ungkap
Berdasarkan aturan saat ini untuk Inggris, pembatasan pertemuan di luar ruangan tidak boleh dari enam orang, atau tidak lebih dari dua rumah tangga. Undang-undang masih mengizinkan perkumpulan hingga 30 orang, tetapi hanya untuk acara komunitas atau pertemuan seperti pernikahan.
Pembatasan baru itu rencananya mulai diterapkan Senin pekan depan. Aturan ini berlaku di seluruh Inggris, baik di ruang pribadi maupun publik, termasuk taman, pub, dan restoran. Pengetatan ini juga mencakup semua usia, artinya anak-anak akan dilarang berkumpul dalam kelompok yang lebih besar, misalnya untuk bermain sepak bola informal.
Dikutip dari BBC, aturan ini akan mulai berlaku pada 14 September 2020. Jika masyarakat Inggris gagal mengikuti aturan ini, maka denda yang dikenakan mencapai 100 poundsterling. Denda ini dapat berlipat ganda hingga maksimum 3.200 poundsterling.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis Indonesia
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Penerima Bansos Terlibat Judol, Wakil Ketua MPR: Layak Diganti
- Top Ten News Harianjogja.com, Sabtu 12 Juli 2025: Dari Tom Lembong Sampai Harganas
- Pangkas Birokrasi Federal, Donald Trump Pecat 1.300 Pegawai Departemen Luar Negeri
- Jumlah Penduduk Indonesia Capai 286,69 Juta Jiwa per Juni 2025, Terbanyak Laki-Laki
- Kasus Chromebook, Kejaksaan Agung Menggeledah Kantor GoTo dan Menyita Ratusan Dokumen
Advertisement

10 SD Tidak Dapat Murid Baru di Gunungkidul Tak Langsung Ditutup
Advertisement
Tren Baru Libur Sekolah ke Jogja Mengarah ke Quality Tourism
Advertisement
Berita Populer
- BGN Minta Anggaran Makan Bergizi Gratis Ditambah Jadi Rp335 Triliun
- Polda Metro Jaya Targetkan Penyelidikan Kasus Kematian Diplomat Staf Kemenlu Rampung dalam Sepekan
- Hasil Penulisan Ulang Sejarah Bakal Diuji Publik 20 Juli 2025
- Tersangka Korupsi Minyak Mentah Riza Chalid Diduga Sudah Berada di Singapura, Kejagung Masukkan ke Daftar Cekal
- Kasus Chromebook, Kejaksaan Agung Menggeledah Kantor GoTo dan Menyita Ratusan Dokumen
- Jumlah Penduduk Indonesia Capai 286,69 Juta Jiwa per Juni 2025, Terbanyak Laki-Laki
- Jaksa Sebut Tom Lembong Tak Terima Uang, Tapi Kebijakannya Untungkan 10 Pihak
Advertisement
Advertisement