Advertisement
Peneliti Khawatirkan Tingkat Kematian Covid-19 Akan Meningkat 5 Kali Lipat saat Natal

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Pandemi Covid-19 yang masih melanda di dunia diperkirakan masih akan berlangsung hingga akhir tahun. Para ahli kembali mengingatkan jumlah kematian akibat virus corona Covid-19 secara global akan meningkat lima kali lipat pada momen Natal, karena kasus melonjak di seluruh dunia.
Sekitar 3,2 juta lebih orang bisa meninggal di awal tahun depan, di bawah model skenario kasus terburuk yang dibuat oleh Fakultas Kedokteran Universitas Washington.
Advertisement
Baca juga: PKL Malioboro yang Meninggal karena Corona, Melayani Wisatawan Saat Libur Hari Raya Lalu
Para peneliti di Institute of Health Metrics and Evaluation (IHME), sekolah khawatir jumlah total kematian akibat virus corona Covid-19 global bisa mencapai 4 juta pada awal 2021. Di bawah model kasus terburuk institut tersebut, mungkin ada 916.688 kematian di India, 620.029 di AS dan 287.635 di Jepang.
Perkiraan ini didasarkan pada pemerintah di seluruh dunia yang terus melonggarkan tindakan jarak sosial tanpa meningkatkan aturan pemakaian masker.
Sementara itu, Belanda dan Spanyol akan memiliki jumlah kasus kematian akibat virus corona terbanyak menurut jumlah penduduknya. Perkiraannya sekitar 549,8 kematian per 100 ribu orang di Belanda dan 393,1 per 100 ribu orang di Spanyol.
"Melihat perkiraan kasus kematian akibat Covid-19 ini mengejutkan. Jumlah kematian melebihi kapasitas 50 stadion terbesar di dunia. Ini menjadi gambaran serius dari orang-orang yang kehilangan nyawa dan mata pencahariannya," ujar Dr Christopher Murray, direktur IHME dikutip dari Mirror UK.
Baca juga: Covid-19 di DIY Hari ini Capai 1.557 Kasus
Dr Christopher Murray juga memeringatkan bahwa dunia akan menghadapi Desember yang mematikan, terutama di bagian Eropa, Asia Tengah dan Amerika Serikat akibat virus corona Covid-19 di musim dingin.
Namun, Dr Murray mengatakan pemakaian masker, menjaga jarak sosial dan membatasi pertemuan sosial bisa membantu mencegah infeksi serta kematian.
Skenario paling mungkin dari institut itu mengantisipasi jumlah kematian internasional akan mencapai 2,8 juta pada akhir tahun, yang artinya meningkat sekitar 2 juta pada hitung sekarang.
Model ini membayangkan langkah-langkah penguncian dan tingkat pemakaian masker tetap sama, terutama di India, AS, dan Brasil yang tingkat kematian paling banyak.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Suara.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Bali Kembali Banjir, Kini Sampai ke Canggu
- Hubungan Venezuela-AS Memanas, Ini Penyebabnya
- Polisi Selidiki Penyebab Kecelakaan Maut Bus Rombongan Rumah Sakit Bina Sehat
- 7 Jenazah Korban Kecelakaan Bus RS Bina Sehat Dimakamkan di Jember
- Kematian Mahasiswa Unnes saat Demo di Semarang Sedang Diinvestigasi
Advertisement

Antisipasi Banjir, Pemkot Jogja Bangun Sumur Resapan di Tiga Ruas Jalan
Advertisement

Pemkab Boyolali Bangun Pedestrian Mirip Kawasan Malioboro Jogja
Advertisement
Berita Populer
- Diterobos Drone Rusia, Rumania Kerahkan Jet Tempur F-16
- Polisi Selidiki Ledakan Tabung Gas di Jakarta Utara
- Purbaya Klaim Guyuran Rp200 Triliun ke 5 Bank Akan Kerek Penerimaan Pajak
- Kecelakaan di Bromo, 8 Karyawan RSBS Jember Meninggal Dunia
- Israel Menyerang, 350.000 Penduduk Gaza Terpaksa Mengungsi
- Kronologi Kecelakaan Bus di Lereng Gunung Bromo Tewaskan 8 Orang
- Belum Tetapkan Tersangka, KPK Dalami SK Kuota Haji Era Menaq Yaqut
Advertisement
Advertisement