Positivity Rate Covid-19 di Indonesia 13,7%, Tak Juga Turun
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA – Satuan Tugas Penanganan Covid-19 mencatat tingkat kasus positif atau positivity rate Covid-19 di Indonesia pada Sabtu (5/9/2020) masih tetap tinggi dan belum menunjukkan tanda-tanda penurunan.
Positivity rate Indonesia mencapai 13,7 persen, masih tidak berubah dibandingkan dengan hari sebelumnya, Jumat (4/9/2020), dan lebih tinggi dibandingkan dengan Kamis (3/9/2020) yaitu 13,6 persen.
Advertisement
Data Satuan Tugas Penanganan Covid-19 menunjukkan positivity rate corona di Tanah Air terus menangalami kenaikan sejak 29 Agustus 2020 yang saat itu menyentuh angka 13,3 persen.
Kemudian, pada 30 Agustus 2020 rasio positif naik menjadi 13,4 persen, dan sehari setelahnya atau 31 Agustus kembali naik menjadi 13,5 persen.
Padahal berdasarkan standar dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) batas aman atau normal positivity rate adalah 5 persen. Positivity rate sendiri adalah rasio antara jumlah orang yang mendapat hasil positif lewat tes Corona dibandingkan dengan total jumlah tes.
Satgas Penanganan Covid-19 mencatat penambahan 3.128 kasus baru positif Covid-19 sehingga total kasus positif menjadi 190.665 orang. Jumlah suspek tercatat sebanyak 86.778. Sedangkan spesimen yang diperiksa mencapai 30.640.
DKI Jakarta tercatat melaporkan penambahan kasus positif yang tertinggi yakni sebanyak 877 orang, disusul Jawa Timur dengan 326 kasus positif, Jawa Tengah 258 orang, Jawa Barat 228 orang, Riau 178 orang, Bali 165 orang, Sumatera Utara 162 orang, Sumatera Selatan 154 orang, Kalimantan Timur 121 orang dan Papua 108 orang.
Sementara itu, penambahan kasus sembuh dari virus corona tercatat sebanyak 2.220 orang sehingga secara kumulatif jumlah kasus sembuh menjadi 136.401 orang. Sedangkan kasus meninggal secara kumulatif tercatat sebanyak 7.940 atau terjadi kenaikan 108 kasus.
Adapun, Satgas Covid-19 mencatat saat ini seluruh 34 provinsi di Indonesia sudah terdampak Covid-19 dan ada 489 dari 514 kabupaten/kota yang terdampak.
Selain itu, jumlah orang yang diuji hari ini pun cukup rendah, hanya 16.897 orang, di bawah jumlah spesimen yang diperiksa pada Jumat (4/9) yang berjumlah 18.100 orang. Sedangkan jumlah spesimen yang diperiksa per hari ini sebanyak 30.640 spesimen sehingga totalnya menjadi 2.405.773 spesimen.
Jumlah spesimen diuji harian secara total sudah menembus target pemerintah sebanyak 30.000 spesimen, tapi masih belum mencapai target WHO sebanyak 38.500 tes.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis Indonesia
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Walhi Minta Kasus Polisi Tembak Polisi di Solok Jadi Momentum Berantas Penjahat Lingkungan
- KPK Sebut OTT di Bengkulu Terkait Pungutan Pendanaan Pilkada
- Terkait Pemulangan Mary Jane, Filipina Sebut Indonesia Tidak Minta Imbalan
- Polisi Tembak Polisi hingga Tewas di Solok, Polda Sumbar Dalami Motifnya
- Eks Bupati Biak Ditangkap Terkait Kasus Pelecehan Anak di Bawah Umur
Advertisement
Srawung Kali Jadi Wujud Kepedulian Mahasiswa pada Kondisi Darurat Sampah
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Jokowi dan SBY Tak Hadir dalam Kampanye Akbar Satu1n Jakarta, Ridwan Kamil: Dukungan Tetap
- Hoaks di Masa Tenang Pilkada Jadi Sorotan Bawaslu, Ini 5 Provinsi Paling Rawan
- Dikawal 4 Jet Tempur PEA, Pesawat Presiden Prabowo Mendarat di Abu Dhabi
- Temui Pemerintah Arab Saudi, Menteri Agama Bahas Haji 2025
- Menteri Lingkungan Hidup Minta Semua Pemda Tuntaskan Roadmap Penanganan Sampah
- Mendes Yandri Akan Lakukan Digitalisasi Pengawasan Dana Desa
- Prediksi BMKG: Sebagian Besar Wilayah Indonesia Diguyur Hujan
Advertisement
Advertisement