Advertisement
Kemenperin Latih Perajin Membuat Batik Ramah Lingkungan di 38 Daerah

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Kementerian Perindustrian melalui Balai Besar Kerajinan dan Batik (BBKB) DIY memberikan pelatihan proses pembuatan batik ramah lingkungan bagi perajin yang tergabung dalam Asosiasi Perajin Batik Jawa Timur (APBJ) di 38 kabupaten dan kota.
Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri (BPPI) Kemenperin Doddy Rahadi menjelaskan sesuai arahan Menteri Perindustrian bahwa prinsip industri hijau harus diterapkan untuk mendorong peningkatan kemampuan teknologi industri nasional. Sekaligus meningkatkan daya saing industri dengan memanfaatkan pengembangan riset dan teknologi. Di sisi lain pelaku usaha di Indonesa dituntut harus beralih dari menjalankan bisnis seperti biasa menjadi yang berwawasan lingkungan.
Advertisement
BACA JUGA : Ramah Lingkungan, Batik Sleman Semakin Banyak
“Isu ini penting dan mutlak untuk segera dilaksanakan guna tercapainya efisiensi produksi serta menghasilkan produk yang ramah lingkungan. Industri ramah lingkungan merupakan sebuah ikon yang harus dipahami dan dilaksanakan dalam menyelaraskan pembangunan industri dengan kelestarian fungsi lingkungan,” ungkap Doddy dalam keterangannya, Selasa (1/9/2020).
Ia menambahkan pengembangan industri ramah lingkungan bisa dilakukan melalui sejumlah cara. Mulai dari produksi bersih, konservasi energi, efisiensi sumber daya, proses daur ulang hingga teknologi rendah karbon. Melalui penerapan industri batik ramah lingkungan diharapkan tercipta efisiensi pemakaian bahan baku, energi, dan hemat air, sehingga limbah yang dihasilkan lebih sedikit.
“Kami mendorong pelaku industri manufaktur di dalam negeri untuk dapat mendukung kelestarian lingkungan hidup melalui praktik industri hijau. Karena dalam proses produksinya menerapkan upaya efisiensi terhadap penggunaan sumber daya secara berkelanjutan,” katanya.
BACA JUGA : Limbah Batik di Kulonprogo Kini Bisa Diolah Agar Tak Cemar
Kemenperin melalu BBKB DIY memberikan pelatihan batik ramah lingkungan melalui kelas online menggunakan aplikasi Zoom kepada anggota APBJ yang tersebar di 38 kabupaten dan kota. Kepala BBKB DIY Titik Purwati Widowati mengatakan pelatihan berlangsung sejak Juni hingga Agustus 2020 dengan delapan materi pembahasan.
Materi yang diberikan, kata dia, sangat erat dengan batik ramah lingkungan, mulai dari daur ulang lilin batik dan larutan bekas pewarnaan, good housekeeping, kesehatan dan keselamatan kerja, kualitas produk batik, pengolahan limbah batik dan standar industri hijau untuk batik. Selain itu manajemen bahan baku dan kimia, penghematan energi dan air serta batik ramah lingkungan juga diberikan kepada peserta.
“Harapannya peserta mengenai langkah yang harus dilakukan untuk menghasilkan produk batik ramah lingkungan dan setelah menerapkan para perajin ini mendapatkan sertifikat industri hijau,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Puluhan Ribu Warga Turki Turun ke Jalan, Tuntut Erdogan Mundur
- Hidup Jadi Tenang di 9 Negara yang Tak Punya Utang
- Menkeu Purbaya Jamin Bunga Ringan untuk Pinjaman Kopdes ke Himbara
- Ini Duduk Perkara Temuan BPK Soal Proyek Tol CMNP yang Menyeret Anak Jusuf Hamka
- PT PMT Disegel KLH, Diduga Sumber Cemaran Zat Radioaktif
Advertisement

Pemkab Sleman Siapkan Plt Lurah Tegaltirto yang Kena Kasus Korupsi
Advertisement

Pemkab Boyolali Bangun Pedestrian Mirip Kawasan Malioboro Jogja
Advertisement
Berita Populer
- Waspada Gelombang Tinggi Samudra Hindia 15-17 September
- Pengusaha Dukung Rekomendasi MUI untuk Jaminan Halal Menu MBG
- Bulog Jamin Beras SPHP Mutunya Tak Berkurang
- Resmi! ATR/BPN Hentikan Sementara Izin Alih Fungsi Lahan Sawah
- Mabes TNI Dalami Pemberi Perintah Kopda FH Bunuh Kacab Bank BUMN
- Kemlu RI Fasilitasi Pemulangan 17 WNI di Nepal
- Filipina, Jepang dan AS Gelar Latihan Militer di Laut China Selatan
Advertisement
Advertisement