Advertisement
Virus Corona Ditemukan Telah Bermutasi di Malaysia, 10 Kali Lebih Menular
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA--Virus Corona baru yang telah bermutasi dilaporkan ditemukan di Malaysia.
Saat para ilmuwan dan peneliti berusaha keras untuk menemukan pengobatan untuk Covid-19, Malaysia telah mendeteksi jenis virus corona baru yang dilaporkan 10 kali lebih menular.
Advertisement
Dilansir dari Times of India, menurut laporan terbaru, Institut Penelitian Medis Malaysia (MIMR) telah menemukan mutasi tipe D614G pada SARS-COV-2 yang teridentifikasi.
Temuan ini terungkap setelah melakukan isolasi dan tes kultur pada tiga kasus milik pasien dalam penyelidikan Sivagangga (PUI). ) Cluster dan case tambahan dari Cluster Ulu Tiram.
BACA JUGA: Penghuni Baru Indekos di Danurejan Mencurigakan, Ditemukan Sudah Meninggal
Dr Noor Hisham Abdullah yang merupakan direktur jenderal kesehatan Datuk membagikan di Facebook hari Minggu ini. Ia menyerukan tindakan pencegahan yang lebih besar karena virus Covid-19 dengan mutasi D614G telah terdeteksi di Malaysia.
Menurut postingan tersebut, mutasi pertama kali terdeteksi pada bulan Juli, dan dia merasa bahwa penelitian kemungkinan besar akan mengungkapkan bahwa vaksin yang ada saat ini akan dianggap tidak efektif melawan mutasi tersebut.
Dr Anthony Fauci, direktur National Institute of Allergy and Infectious Diseases mengatakan bahwa mutasi baru dapat mempercepat penyebaran virus corona. Ini juga dapat membuat studi yang ada tentang vaksin tidak efektif dan tidak lengkap.
Dia telah berbicara di sebuah acara online pada awal Juli yang dilakukan oleh Journal of American Medical Association (JAMA) dan dia mengatakan bahwa ada penelitian yang sedang berlangsung tentang mutasi tunggal yang memengaruhi asam amino tertentu yang memungkinkan virus untuk bereplikasi lebih cepat. dan menghasilkan viral load yang lebih tinggi.
Ingin tahu mengapa mutasi ini disebut mutasi D614G? Ini karena mutasi mengubah posisi asam amino pada 614, dan dari D (asam aspartat) menjadi G (glisin), oleh karena itu, D-614-G.
Sesuai penelitian yang diterbitkan di Cell press, mutasi tersebut kemungkinan tidak berdampak besar pada kemanjuran vaksin yang saat ini sedang dikembangkan.
“Masyarakat perlu waspada dan lebih berhati-hati karena jenis ini sekarang telah ditemukan di Malaysia. Kerja sama masyarakat sangat dibutuhkan agar kita bisa bersama-sama memutus rantai penularan dari mutasi apapun, ”tambah Dr Hisham dalam postingan media sosialnya.
Jumlah kasus baru di Malaysia meningkat dengan 26 kasus baru dilaporkan pada hari Sabtu, sebagian besar sejak 28 Juli dan 25 kasus baru pada hari Minggu. Hingga saat ini, Malaysia berhasil mencegah munculnya kembali virus tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Suara.com
Berita Lainnya
- Boyolali Kembali Diguyur Hujan Sore Ini, Simak Prakiraan Cuaca Sabtu 27 April
- Prakiraan Cuaca Klaten Sabtu 27 April: Pagi Cerah Berawan, Sore Hujan
- Bersahabat! Tidak Ada Hujan di Wonogiri pada Prakiraan Cuaca Sabtu 27 April
- Garuda Selangkah Lagi Menuju Paris, Ini Fakta tentang Olimpiade Melbourne 1956
Berita Pilihan
- Siap-Siap! Penerapan SLFF di Tol Sebelum Oktober 2024
- Ditanya soal Kemungkinan Maju di Pilkada, Kaesang Memilih Ini
- Satuan Pendidikan Diwajibkan Memperhatikan Kebutuhan Siswa dengan Kondisi Khusus
- Meningkatkan Perlindungan dari Penyakit Menular, Jemaah Calon Haji Disarankan Vaksin
- Dugaan Pelanggaran Wewenang, Wakil Ketua KPK Laporkan Anggota Dewas
Advertisement
Catat! Ini Jadwal dan Lokasi SIM Keliling di Jogja Sabtu 27 April 2024
Advertisement
Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali
Advertisement
Berita Populer
- Penetapan Caleg Terpilih di DIY Menunggu BRPK Mahkamah Konsitusi
- Surya Paloh Enggan Jadi Oposisi dan Pilih Gabung Prabowo, Ini Alasannya
- Izin Tinggal Peralihan Jembatani Proses Transisi Izin Tinggal WNA di RI
- Satuan Pendidikan Diwajibkan Memperhatikan Kebutuhan Siswa dengan Kondisi Khusus
- Gaji Prabowo-Gibran Saat Sudah Menjabat, Ini Rinciannya
- Iuran Pariwisata Masuk ke Tiket Pesawat, Ini Kata Menteri Pariwisata
- KASD Sebut Penggantian Istilah dari KKB ke OPM Ada Dampaknya
Advertisement
Advertisement