Advertisement
Pesaing Gibran di Pilkada Solo Merasa Kerap Dipandang Sebelah Mata, Bajo: Kami Memang Bukan Siapa-siapa
![Pesaing Gibran di Pilkada Solo Merasa Kerap Dipandang Sebelah Mata, Bajo: Kami Memang Bukan Siapa-siapa](https://img.harianjogja.com/posts/2020/07/22/1045062/pasangan-bajo-pilkada-solo.jpg)
Advertisement
Harianjogja.com, SOLO - Pasangan calon jalur independen di Pilkada Solo 2020, Bagyo Wahyono dan FX Supardjo atau Bajo, tetap tak putus asa untuk maju dalam Pilkada Solo 2020 meski mereka kerap dipandang sebelah mata.
Bagyo mengakui memang bukan pasangan yang diunggulkan dalam Pilkada Solo, 9 Desember 2020. Bahkan Bagyo merasa pasangan Bajo kerap dipandang sebelah mata oleh berbagai pihak terkait langkahnya maju sebagai cawali-cawawali Solo.
Advertisement
Tapi dia bertekad membuktikan diri Bajo mampu lolos Pilkada Solo. “Banyak diberitakan Gibran-Teguh nanti melawan kotak kosong. Saya rasa belum lah, karena belum final. Tapi wajar. Kami wong cilik dipandang sebelah mata. Kami memang bukan siapa-siapa,” ujar cawali pada pasangan Bajo di Pilkada Solo 2020 itu, Selasa (21/7/2020).
Bagyo mengakui syarat dukungan Bajo belum mencapai jumlah minimal 35.870 suara berdasarkan hasil verifikasi faktual. Tapi Tim Pemenangan Bajo sudah menyiapkan 21.000 suara tambahan untuk masa perbaikan.
“Ini sudah ada 21.000 suara tambahan untuk perbaikan. Kurangnya 14.000 lebih. Artinya memang sudah dipersiapkan sebelumnya. Sejak jauh-jauh hari sudah dipersiapkan untuk masa perbaikan,” urai dia.
Bagyo memohon doa restu warga Solo agar Bajo bisa memenuhi jumlah minimal syarat dukungan sehingga bisa melenggang sebagai cawali-cawawali dari jalur perseorangan di Pilkada Solo 2020.
Dengan begitu sejarah akan lahir di Solo. “Kami terus berjuang dan berjuang. Saya berharap doa dari masyarakat Solo. Biarkan mereka yang menganggap kami tidak ada, kami lemah, tidak apa-apa. Mudah-mudahanan Allah SWT memberikan jalan Bajo,” kata dia.
Warga Sudah Cerdas
Penuturan senada disampaikan FX Supardjo yang menilai warga Solo sudah cerdas dan tak ingin demokrasi lima tahunan mati. Jangan sampai Pilkada Solo 2020 terjadi antara paslon dari PDIP melawan kotak kosong.
“Bajo akan berusaha. Saya yakin masyarakat Solo sudah pintar dan cerdas, tidak menghendaki kotak kosong. Karena bila itu terjadi berarti demokrasi mati. kami akan berusaha agar demokrasi di Solo berjalan baik,” aku dia.
Diberitakan sebelumnya, cawali-cawawali dari PDIP berpotensi tidak mendapatkan lawan tanding dari parpol. Hal itu karena parpol pemilik kursi di DPRD Solo ramai-ramai merapat ke pasangan dari PDIP.
Di sisi lain sejumlah kalangan pesemistis pasangan Bajo bisa lolos tahap verifikasi dari KPU Solo ditilik banyaknya kekurangan dukungan pada verfak. Padahal Bajo satu-satunya calon yang berpotensi melawan PDIP.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Solopos.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- PBNU dan PKB Masih Saja "Perang Dingin", Ini yang Jadi Biangnya
- PSI Resmi Umumkan Nama Calon Kepala Daerah yang Diusung, Ini Daftarnya
- PBNU Siapkan Panitia Khusus untuk Mengembalikan PKB ke NU, Ini Alasannya
- BPK Temukan Masalah di Sistem Keuangan Haji Terpadu
- Air Bersih di IKN Bisa Langsung Diminum Dialirkan dari IPA Sepaku
Advertisement
![alt](https://img.harianjogja.com/posts/2024/07/27/1182736/img-20240727-wa0003.jpg)
Peringati Hari Kebaya Nasional, Srikandi PLN Turun ke Jalan Malioboro Menyapa Pelanggan
Advertisement
![alt](https://img.harianjogja.com/posts/2024/07/24/1182437/taman-ablekambang.jpg)
Taman Balekambang Solo Resmi Dibuka Kamis 25 Juli 2024, Segini Tarif Masuk dan Jam Operasionalnya
Advertisement
Berita Populer
- Program Makan Bergizi Prabowo-Gibran Diklaim Mampu Menumbuhkan Agro Industri di Perdesaan
- Korban Tewas Kerusuhan di Bangladesh Mencapai 201 Orang, Sebagian Besar Luka Tembak
- Bolone Mase "Gibran" Dukung Dico di Pilwalkot Semarang
- PBB: Korban Jiwa Dampak Panas Ekstrem Diperkirakan Mencapai 500 Ribu Orang Pertahun
- Museum Song Terus Menambah Keberagaman Wisata di Pacitan
- Kejagung Limpahkan Tersangka Direktur SMIP ke Kejari Pekanbaru dalam Kasus Importasi Gula
- MUI Kaji Kemungkinan Dapat Ikut Mengelola Tambang
Advertisement
Advertisement