UNS Tampik Informasi 25 Dokter Muda Tertular Covid-19 saat Pesta Wisuda

Advertisement
Harianjogja.com, SOLO - Beredar informasi bahwa 25 dokter muda peserta program pendidikan dokter spesialis (PPDS) Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo tertular Covid-19 saat pesta wisuda. Hal tersebut langsung ditampik oleh pihak kampus melalui Dekan Fakultas Kedokteran UNS Solo, Reviono.
Reviono menyampaikan pada dokter residen paru yang terkonfirmasi positif Covid-19 itu tidak melaksanakan wisuda.
Diberitakan sebelumnya, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, menyebut indikasi penularan klaster tenaga medis yang bertugas di RSUD dr. Moewardi Solo itu dari pesta wisuda yang digelar para dokter muda tersebut.
Saat Solopos.com mengonfirmasi perihal dugaan penularan Covid-19 saat pesta wisuda tersebut, Reviono menyampaikan dokter muda peserta PPDS itu tidak melaksanakan wisuda.
Terkait kemungkinan lain bahwa salah satu atau sejumlah dokter muda menghadiri pesta wisuda rekan kerja sehingga tertular Covid-19, Reviono menyampaikan jawaban yang sama.
"Setahu saya tidak ada hubungannya dengan wisuda. Residen paru yang positif ini tidak ada yang pernah ikut wisuda," ujar Reviono saat berbincang dengan Solopos.com melalui pesan aplikasi Whatsapp, Selasa (14/7/2020).
Seperti diketahui, rata-rata dokter muda yang terkonfirmasi positif Covid-19 itu sedang menempuh pendidikan dokter spesialis paru atau disebut sebagai dokter residen paru.
Saat ini, menurut Reviono, para dokter resdien paru itu sudah menjalani masa karantina dua pekan.
Dia kembali menegaskan tidak ada residen paru yang terkonfirmasi positif Covid-19 itu mengikuti pesta wisuda maupun menyelenggarakan pesta wisuda.
"Kalau residen yang positif selama dua minggu ini tidak ada yang ikut pesta wisuda," ujarnya.
Karantina di RS UNS
Lebih lanjut, Reviono mengabarkan kondisi para dokter muda spesialis paru yang sedang menjalani karantina di RS UNS di Kartasura Sukoharjo itu sehat.
"[Kondisi] stabil. Kondisi baik," ungkap Reviono.
Diberitakan, hasil tracing 25 tenaga kesehatan atau nakes RSUD dr. Moewardi Solo yang positif Covid-19 menemukan indikasi mereka tertular saat pesta wisuda.
Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Ganjar Pranowo, saat menggelar jumpa pers di kantornya, Senin (13/7/2020) siang, mengatakan telah meminta dilakukan tracing ketat terkait penularan Covid-19 di kalangan nakes itu.
"Tracing kami lakukan dengan UNS karena indikasi kemarin ada yang habis wisuda, kumpul bareng teman, dan ada pesta kecil. Yang seperti ini kadang kita lepas kontrol," ujar Ganjar.
Ganjar mengatakan dengan adanya kasus penularan atau klaster Covid-19 nakes di RSUD Moewardi Solo itu, Pemkot Solo tidak perlu meningkatkan status menjadi KLB atau kejadian luar biasa.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Solopos.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Royal Ambarrukmo Yogyakarta Hadirkan Sensasi Berbeda di Bulan Ramadan
Advertisement

Ingin Buka Puasa di Hotel? Ini 3 Rekomendasi Tempat di Jogja
Advertisement
Berita Populer
- Alasan Jokowi Larang Pejabat Buka Puasa Bersama: Pejabat Sedang Disorot
- Aturan Anyar, PNS Meninggal Dunia Kini Dapat Manfaat Asuransi Rp8 Juta
- Muhammadiyah Sebut Pejabat Sebaiknya Tak Dilarang Buka Puasa Bersama
- Tolak UU Cipta Kerja Disahkan, Partai Buruh Soroti Poin-Poin Ini
- Ini Link Download UU Cipta Kerja
- BEM UI Trending Gara-gara Pamer Meme Puan Berbadan Tikus
- Ini Isi Surat Jokowi yang Larang Pejabat Buka Puasa Bersama
Advertisement