Advertisement
WHO Serukan Produksi Dexamethasone untuk Tangani Pasien Kritis Covid-19
Dirjen WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus menjelaskan tentang obat dexamethasone pada awal media breafing. Video: Youtube Wrold Health Organozation (WHO)
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyerukan untuk mempercepat produksi dexamethasone, steroid murah yang telah terbukti mengurangi kematian pada pasien virus corona yang sakit parah.
Dirjen WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan permintaan atas obat jenis steroid itu meningkat setelah uji coba obat itu di Inggris dipublikasikan. Dia yakin produksinya dapat ditingkatkan.
Advertisement
Sekitar 2.000 pasien diberi obat oleh para peneliti yang dipimpin oleh tim dari Oxford Unversity dan dari hasil penelitian, angka kematian bisa ditekan hingga 35 persen di antara pasien yang paling parah, menurut temuan yang diterbitkan pekan lalu.
BACA JUGA : Ini Pesan WHO Terkait Penggunaan Dexamethasone
"Meskipun data masih awal, temuan baru-baru ini bahwa steroid dexsamethasone memiliki potensi penyelamatan jiwa bagi pasien Covid-19 yang sakit kritis memberi kami alasan yang sangat dibutuhkan untuk mendukungnya," ujar Tedros pada konferensi pers virtual di Jenewa seperti dikutip ChannelNewsAsia.com, Selasa (23/6/2020).
"Tantangan selanjutnya adalah meningkatkan produksi dan mendistribusikan dexamethasone secara cepat dan merata ke seluruh dunia, dengan fokus pada tempat yang paling dibutuhkan," ujarnya.
Dexamethasone telah ada di pasaran selama lebih dari 60 tahun dan biasanya berfungsi untuk mengurangi peradangan.
BACA JUGA : Pasien Positif Covid-19 di Sleman Kini Tembus 36 Orang
"Tidak ada bukti bahwa obat itu bekerja untuk pasien dengan penyakit ringan atau sebagai tindakan pencegahan, dan itu dapat menyebabkan bahaya," kata Tedros memperingatkan.
Bos badan kesehatan PBB itu menegaskan bahwa negara-negara dengan jumlah pasien virus corona yang lebih banyak dan kritis perlu diprioritaskan.
Akan tetapi Tedros memperingatkan bahwa pemasok harus menjamin kualitas, "karena ada risiko tinggi produk di bawah standar atau dipalsukan."
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis Indonesia
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
9 Desa Wisata Pilihan untuk Liburan Akhir Tahun di Indonesia
Advertisement
Berita Populer
- Kasasi Ditolak, Lurah Sampang Gunungkidul Dieksekusi 2 Tahun Penjara
- Perpustakaan Umum Bantul Raih Predikat A Akreditasi
- UNISA Yogyakarta Beri Pelayanan Kesehatan Penyintas Bencana
- UNY Wisuda 1.510 Lulusan, Rektor Tekankan Prestasi dan Mutu Alumni
- Menteri Nusron Tekankan Spirit Kemanusiaan dalam Perayaan Natal
- Distribusi Pupuk Subsidi di Sleman Dipantau, HET Turun 20 Persen
- Kost Jogja di Area Tenang hingga Ramai, Ini 5 Pilihan Daerahnya
Advertisement
Advertisement




