Advertisement
Perkampungan Ini Diteror Buaya, Diserang hingga 6 Kali
Advertisement
Harianjogja.com, SAMPIT--Balai Konservasi Sumber Daya Alam Kalimantan Tengah memasang jerat di parit irigasi Handil Sohor, Kabupaten Kotawaringin Timur, untuk menangkap buaya yang selama ini menyerang sejumlah warga setempat.
"Kemarin kami memasang dua set jerat buaya. Untuk mempercepat proses penangkapan buaya, rencananya kami akan memasang dua buah jerat buaya lagi," kata Komandan Jaga BKSDA Pos Sampit, Muriansyah di Sampit, Senin (22/6/2020).
Advertisement
Ia mengemukakan, kemunculan buaya di kawasan Desa Handil Sohor, Kecamatan Mentaya Hilir Selatan, itu meresahkan warga karena dinilai sangat membahayakan. Warga semakin khawatir karena binatang buas itu semakin sering muncul sehingga melaporkannya ke BKSDA Kalteng.
Selama 2020, menurut laporan warga, terjadi enam kali serangan buaya. Dari kejadian itu, satu orang luka pada bagian tangan, sedangkan lainnya selamat tanpa luka.
Menindaklanjuti laporan tersebut, tim BKSDA Kalteng melakukan observasi di lokasi kemunculan dan serangan buaya. Mereka menemui warga dan perangkat desa untuk menggali informasi terkait kemunculan dan serangan buaya.
Petugas BKSDA juga memberikan penjelasan kepada warga tentang perilaku buaya dan bahayanya serangan satwa liar tersebut. Warga diimbau untuk berhati-hati saat beraktivitas di sungai agar tidak sampai menjadi korban serangan buaya.
Buaya tersebut diduga kelaparan akibat cadangan makanan di habitatnya semakin sulit didapat. Akibatnya, menurut dia, buaya mencari makanan hingga ke perairan dekat permukiman penduduk, bahkan sampai masuk ke parit irigasi.
Selain meningkatkan kewaspadaan, warga juga diingatkan untuk tidak melakukan hal-hal yang dapat atau berpotensi memicu kemunculan buaya, seperti meletakkan ternak atau hewan peliharaan di dekat sungai karena bisa menjadi incaran buaya lapar tersebut.
"Warga juga kami minta jangan membuang bangkai binatang ke parit irigasi karena itu akan mengundang buaya datang ke lokasi tersebut. Bangkai binatang itu bisa menjadi makanan bagi buaya sehingga dia akan datang terus," kata Muriansyah.
Ia pun berharap buaya dapat terjerat , dan akan dilepasliarkan di hutan yang merupakan habitat aslinya, sehingga tidak lagi muncul dan menyerang warga.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Perbaikan Jalur Pantura Demak-Kudus Ditarget Rampung Sebelum April 2024
- Gugatan Sengketa Pilpres, Mahfud MD Serukan Kembalian Maruah MK
- PGI Meminta Agar Kasus Kekerasan di Papua Diusut Tuntas
- Diduga Menganiaya Anggota KKB, 13 Prajurit Ditahan
- Banjir Demak, Selat Muria Dipastikan Tidak Akan Muncul Lagi
Advertisement
Advertisement
Mengenal Pendopo Agung Kedhaton Ambarrukmo, Kediaman Sultan Hamengku Buwono VII
Advertisement
Berita Populer
- Hakim Tolak Nota Keberatan SYL dan Dua Terdakwa Kasus Dugaan Korupsi di Kementerian Pertanian
- Tim SAR Temukan Satu Jenazah Korban Longsor Cipongkor
- Dishub DKI Jakarta Anggarkan Moge Listrik Rp6,3 Miliar untuk Kawal Gubernur Baru dan VVIP Lain
- Ketersediaan Akses Air Minum Aman di Cirebon Raya Hanya Berkisar 75%
- Menparekraf: PPN 12 Persen Dilakukan Bertahap dan Tak Timbulkan Gejolak
- Permudah Evakuasi Korban Longsor Cipongkor, BNPB Modifikasi Cuaca
- Tersandung Kasus Pelecehan, Ketua DPD PSI Jakarta Barat Mengundurkan Diri
Advertisement
Advertisement