Advertisement
Pakar Epidemiologi UI: Produktif Bangun Citra, Pemerintah Tak Serius terhadap Keamanan Masyarakat

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA – Pakar epidemiologi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia Pandu Riono menilai saat ini pemerintah sangat produktif untuk membangun citra.
Namun, ujarnya, pemerintah belum serius dengan keamanan masyarakat.
Advertisement
“Konsep pemerintah saat ini produktif bukan aman. Negara kita belum serius membangun aman. Masalah keselamatan harusnya nomor satu,” ujar Pandu saat diskusi virtual "Ngobrol Seru" by IDN Times, Sabtu (20/6/2020).
Menurut Pandu alasan ini yang membuat media terjebak untuk mengikuti arus isu yang dibawa oleh pemerintah.
“Pemerintah membangun citra mereka bekerja, padahal hanya ngomong dan ngomong," ujar Pandu.
Pandu menilai media atau pers harusnya independen, jangan terpancing oleh citra yang dibangun oleh siapa pun, yang kali ini [dilakukan] oleh pemerintah.
"Pemerintah itu yang dilakukan adalah tambal sulam. Kalau ada isu-isu yang menggawatkan atau memperburuk citra pemerintah akkhirnya mereka mengatasi itu, bukan mengatasi pandemi,” terang Pandu.
Menurut Pandu saat ini pemerintah masih kedodoran dalam memilih respons yang tepat untuk menghadapi pandemi.
“Dari awal sudah kedodoran jadi diusahakan agar citranya tidak kedodoran. Makanya, [Menteri Kesehatan] Terawan di-grounded, gak boleh ngomong lagi, dia kalau ngomong berbahaya sekali, karena sampai sekarang ini dia tidak mengerti tentang pandemi," ujar Pandu.
Pandu menambahkan seharusnya Menkes yang memimpin respons pandemi. Mengontrol kondisi di sana, termasuk kondisi para dokter.
"Dokter itu kan pasukan dia,” tuturnya.
Menurut Pandu kelemahan negara untuk mengatasi pandemi Covid-19 adalah dari sisi pengujian yang masih tergolong minim di layanan kesehatan dan sampai sekarang masih sukar untuk dilakukan.
“Kelemahan rapid test tidak akurat karena memeriksa antibodi, antibodi yang biasanya timbul seminggu atau sepuluh hari setelah terinfeksi. Hari ini harusnya [kita] memeriksa apakah orang itu membawa virus atau tidak sehingga kita bisa melakukan isolasi,” jelasnya.
Selain itu, Pandu mengatakan bahwa pendekatan pentahelix yang kerap digaungkan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 kurang membuahkan hasil. Salah satunya, dari pelibatan tokoh agama dalam dialog Covid-19, yang menurutnya belum tentu bisa mewakili masyarakat secara keseluruhan.
"Karena masyarakat Itu banyak sekali. Dia percaya pada pemimpin agama yang ini, itu, variasi leader di masyarakat itu bisa salah, jadi biasanya sudah ada bias seleksi," ujar Pandu.
Pandu menyarankan komunikasi masyarakat bisa dilakukan dari sel-sel terendah yang bisa langsung merangkul semua lapisan masyarakat dan tidak membeda-bedakan orientasi kepercayaan pada pemimpin yang ada di masing-masing masyarakat.
"Lingkungan RW, desa, itu salah satu lingkungan masyarakat," terangnya.
Berdasarkan keterangan di laman http://staff.ui.ac.id, Pandu Riono adalah pemegang gelar doktor dan salah satu staf pengajar senior di Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, untuk bidang Biostatistik dan Kependudukan.
Pandu lulus dari Fakultas Kedokteran UI dan meraih gelar master dari bidang biostatistik dari Pittsburgh University.
Pandu di antaranya menekuni spesialisasi bidang modeling matematika untuk HIV/AIDS, TB, STI (sexually transmitted infections), Hepatitis B/C dan Risiko Penyakit Seksual terkait dengan HIV dan STI.
Dia juga menaruh minat pada isu risiko terkait penyakit infeksi baru (emerging Infectious) dan isu-isu terkait epidemiologi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis Indonesia
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- BNN Ungkap Wilayah Pesisir dan Perbatasan Rawan Peredaran Narkoba, Begini Polanya
- Seorang Perawat Rumah Sakit di Cirebon Diduga Lecehkan Remaja Disabilitas, Polisi Periksa 11 Saksi
- Mensos Usahakan Siswa Lulusan Sekolah Rakyat Dapat Beasiswa
- Dukung Pengamanan Kejaksaan oleh TNI, Wakil Ketua Komisi 1 DPR: Untuk Efektifkan Penegakan Hukum
- Ledakan di Garut Tewaskan 13 Orang, Prosedur Pemusnahan Amunisi Harus Dievaluasi
Advertisement

Gunakan APBD, Sejumlah SMP dan SD di Kulonprogo Direnovasi Tahun Ini
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Microsoft Larang Pekerjanya Gunakan DeepSeek, Ini Alasannya
- Libur Panjang Waisak: Ruas Tol Jagorawi Berlakukan Contraflow Hari Ini
- Gunung Semeru Erupsi Lagi, Semburkan Material Vulkanik 700 Meter
- Mahasiswa Pengunggah Meme Tak Senonoh Bergambar Prabowo dan Jokowi, Polri: Proses Hukum Sudah Sesuai Prosedur
- 75.887 Jemaah Calon Haji Telah Diberangkatkan ke Tanah Suci
- Pemerintah Afghanistan Haramkan Permainan Catur
- Respons ITB Terkait Mahasiswanya Jadi Tersangka Seusai Unggah Meme Prabowo dan Jokowi
Advertisement