Advertisement
Sektor Ritel Harus Susun Strategi di Tengah Persiapan Pembukaan Mal

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Jelang dibukanya pusat perbelanjaan di DKI Jakarta pada 15 Juni 2020, subsektor ritel dinilai perlu menyiapkan strategi supaya masa pemulihan di pasar tersebut diharapkan tidak terlalu lama.
Senior Associate Director Retail Service Colliers International Indonesia Sander Halsema mengatakan bahwa pembukaan mal pada 15 Juni pada masa pembatasan sosial berskala besar (PSBB) transisi bisa menjadi angin segar di subsektor ritel.
Advertisement
Tutupnya pusat perbelanjaan selama kurang lebih tiga bulan akibat virus corona jenis baru atau Covid-19 membuat pasar ritel tersendat. Meskipun begitu, Sander menyatakan bahwa pasar ritel diproyeksikan pulih relatif cepat.
"Ritel memiliki waktu yang sangat sulit, tetapi sekarang akan agak pulih. Terutama di sektor food and beverage. Saya mengharapkan pemulihan yang relatif cepat," katanya pada Bisnis.com, Rabu (10/6/2020) malam.
Hanya saja, dia menyatakan bahwa pemulihan tersebut tergantung dari jenis dan penerapan strategi, misalnya, terus menggenjot pemasaran secara daring. Adapun, pada beberapa jenis ritel dia memprediksi pemulihan kemungkinan bakal terjadi lebih cepat.
"Penting bagi peritel untuk terus mengembangkan strategi omnichannel sehingga ketika bencana seperti ini terjadi lagi, pengecer dapat lebih baik menyerap kerugian toko fisik dengan saluran online," tuturnya.
Sementara itu, dari sisi pasokan, pada kuartal I/2020, Colliers International Indonesia mencatat seharusnya ada tambahan ruang ritel sebanyak sekitar 28.000 meter persegi.
Riset Colliers juga mencatat bahwa pada kuartal pertama itu ada 11 mal baru yang harusnya dibuka dan mulai beroperasi pada awal 2020. Tujuh di antaranya berlokasi di luar Jakarta.
Pengelola mal sebelumnya menyatakan bahwa dengan dibukanya pusat belanja atau mal pada masa PSBB transisi tersebut dinilai tidak serta-merta menggairahkan subsektor ritel.
"Saya pikir konservatifnya, perlu waktu bertahap untuk pulih seiring dengan tahapan transisi yang diatur pemerintah seperti dining in [makan di tempat] yang baru boleh 50 persen dari kapasitas," ujar Sekretaris Perusahaan PT Pakuwon Jati Tbk. Minarto Basuki pada Bisnis.
Adanya aturan kapasitas pengunjung mal 50 persen juga turut berpengaruh. Meski demikian, Minarto mengatakan bahwa Pakuwon Jati selaku pengelola mal Gandaria City dan Kota Kasablanka berharap terjadi pemulihan yang lebih cepat dari yang diharapkan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis Indonesia
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Hasil Pemeriksaan Kecelakaan Pesawat Udara Air India, Kedua Mesin Mati di Udara Setelah Lepas Landas
- Penerima Bansos Terlibat Judol, Wakil Ketua MPR: Layak Diganti
- Top Ten News Harianjogja.com, Sabtu 12 Juli 2025: Dari Tom Lembong Sampai Harganas
- Pangkas Birokrasi Federal, Donald Trump Pecat 1.300 Pegawai Departemen Luar Negeri
- Jumlah Penduduk Indonesia Capai 286,69 Juta Jiwa per Juni 2025, Terbanyak Laki-Laki
Advertisement

10 SD Tidak Dapat Murid Baru di Gunungkidul Tak Langsung Ditutup
Advertisement
Tren Baru Libur Sekolah ke Jogja Mengarah ke Quality Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Hasil Penulisan Ulang Sejarah Bakal Diuji Publik 20 Juli 2025
- Tersangka Korupsi Minyak Mentah Riza Chalid Diduga Sudah Berada di Singapura, Kejagung Masukkan ke Daftar Cekal
- Kasus Chromebook, Kejaksaan Agung Menggeledah Kantor GoTo dan Menyita Ratusan Dokumen
- Jumlah Penduduk Indonesia Capai 286,69 Juta Jiwa per Juni 2025, Terbanyak Laki-Laki
- Jaksa Sebut Tom Lembong Tak Terima Uang, Tapi Kebijakannya Untungkan 10 Pihak
- Aceh Diguncang Gempa Magnitudo 5,1, Begini Penjelasan BMKG
- Begini Alur Kuota Haji 2026 dari Arab Saudi untuk Indonesia, Kata Istana
Advertisement
Advertisement