Advertisement
Pengamat Sebut Prabowo Tak Jadikan Jabatannya untuk Naikkan Pamor

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Pamor Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto yang mengalami penurunan paling signifikan, di antara 14 nama terpopuler yang masuk dalam simulasi bursa Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024, menunjukkan bahwa Prabowo tidak menjadikan jabatannya untuk menaikkan pamor. Hal tersebut disampaikan pengamat politik Ahmad Khoirul Umam.
Data survei yang dirilis Indikator Politik Indonesia itu, menurut Umam, dapat mengindikasikan gejala bahwa Prabowo tidak menjadikan jabatannya sebagai Menteri Pertahanan (Menhan) secara optimal, untuk menaikkan pamornya.
Advertisement
"Meski Prabowo punya 'public office', tapi itu tidak jaminan elektabilitasnya terjaga. Karena 'public office' yang ditempati Prabowo itu, tidak membuatnya meng-exercise otoritas dan kewenangannya dalam kebijakan publik yang terkait dengan kehidupan masyarakat sehari-hari di tengah pandemi," ujar Managing Director Paramadina Public Policy Institute (PPPI) itu, dalam pernyataan tertulis yang diterima di Jakarta, Senin (8/6/2020).
Berdasarkan survei yang dilakukan Indikator Politik Indonesia terhadap sekitar 1.200 responden pada 16-18 Mei 2020 lalu, menunjukkan elektabilitas Prabowo hanya 14,1% jika dibandingkan Februari 2020 yang mencapai 22,2%.
Koreksi elektabilitas terhadap Menhan Prabowo itu mencapai 8,1%, kendati elektabilitas Prabowo masih menjadi yang tertinggi dalam hasil survei tersebut.
Sementara itu, dukungan pada Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil kini cenderung meningkat dibandingkan temuan Februari lalu.
Bila melihat hasil survei, elektabilitas Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meningkat dari 9,1% pada Februari 2020 menjadi 11,8% pada Mei 2020. Persentase tersebut menempatkan Ganjar di urutan kedua teratas setelah Prabowo, sekaligus mengalahkan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Sementara itu, elektabilitas Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil meningkat dari 3,8 persen menjadi 7,7%, sehingga membuatnya menempati urutan keempat teratas.
Melihat hasil survei itu, Umam memprediksi nama Prabowo akan tenggelam dan terpental dari posisi nomor wahid dalam sejumlah survei elektabilitas Pilpres 2024. Sebab, dengan penurunan sekitar 8 persen saat ini, elektabilitas Prabowo sebenarnya sudah berada di kelas yang sama dengan para gubernur, sebut saja Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
"Meskipun secara persentase berbeda, tapi elektabilitas mereka tidak terpaut jauh mengingat margin of error dari survei ini berkisar lebih/kurang 2,9 persen. Artinya, dalam rentang naik turunnya margin of error lebih/kurang 2,9 persen tersebut, elektabilitas mereka tidak jauh berbeda. Ke depan, tren ini akan ditentukan oleh dinamika politik pasca ditetapkannya normal baru (new normal).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- OJK Ingatkan Suntikan Likuiditas Rp200 Triliun Belum Jamin Dorong Kredit
- Mahfud MD Ingatkan Polri Perbaiki Citra Pasca Aksi Kekerasan
- DPR Pastikan Belum Terima Surat Presiden Soal Pergantian Kapolri
- Pembunuh Charlie Kirk Dikabarkan Memiliki Riwayat Penyakit Mental
- Banyak Orang Hilang Sejak Aksi Demo, Polda Buka Posko Pengaduan 24 Jam
Advertisement

Jadwal Kereta Bandara YIA Xpress Minggu 14 September 2025
Advertisement

Pemkab Boyolali Bangun Pedestrian Mirip Kawasan Malioboro Jogja
Advertisement
Berita Populer
- Sherina Serahkan Lima Kucing yang Dievakuasi dari Rumah Uya Kuya
- Hadapi Dinamika Geopolitik, Prabowo-MBZ Dorong Negara-Negara Timteng Bersatu
- Buntut Penggerebekan Pabrik Baterai di AS, Hyundai-LG Tunda Operasional
- Penembak Charlie Kirk Ditangkap, Begini Tampang dan Dugaan Motifnya
- Mantan Ketua MA Nepal Ditunjuk Jadi Perdana Menteri Sementara
- Tinjau Dampak Bencana, Prabowo Kunjungi Korban Banjir Bali
- Rusia Diguncang Gempa Magnitudo 7,4, Ini Penyebabnya
Advertisement
Advertisement