Advertisement
Indonesia Dinilai Masih Rawan Terapkan New Normal

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Indonesia terbilang masih riskan untuk menerapkan tatanan hidup baru atau new normal dalam waktu dekat. Pasalnya, angka penularan virus corona masih terbilang tinggi.
Hingga Selasa, (2/6/2020) tercatat kasus positif Covid-19 berada di angka 27.549. Terjadi peningkatan 609 kasus dari sebelumnya, sebanyak 26.940 kasus.
Advertisement
"Angka kita masih terlalu riskan. Kita masih merah, jumlah kasus masih terus meningkat, kalau dipaksakan, ketika orang akan kembali beraktifitas maka angka infeksi masih cukup tinggi," ujar Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Gastro Entero Hepatologi, Profesor Ari Fahrial Syam dalam diskusi online, kemarin malam.
Angka kematian di Indonesia juga tergolong besar yakni 6 persen. Data terakhir menyentuh angka 1.641 orang. Sedangkan Korea Selatan yang mampu menekan angka kematian saja, akhirnya kembali menerapkan pembatasan sosial, tak lama setelah menerapkan new normal.
Selain itu, kesiapan masyarakat menjadi salah satu faktor yang perlu diperhitungkan. Dalam hal ini, apakah jaminan apakah mereka menjalankan protokol kesehatan.
Masyarakat pun dinilai masih belum mampu memilah dan memilih informasi yang tepat terkait Covid-19 hingga akhirnya turut menyebarkan hoax yang berujung merugikan dirinya dan orang lain.
"Masyarakat masih banyak yang tidak cerdas. Tidak kritis membaca informasi. Ini dilema buat kita kalau mau diterapkan new normal," sebut Ari.
Adapun new normal merupakan kondisi dimana setiap orang harus menghadapi kehidupan baru dengan menaati protokol kesehatan. New normal kata Ari berbeda dengan herd immunity.
Herd immunity adalah keadaan dimana 70 - 80 persen penduduk di suatu negara sudah memiliki imunitas terhadap infeksi. Imunitas tersebut bisa terjadi karena alami. Tentu kata Ari ada pengorbanan di situ karena jumlah orang yang meninggal bisa lebih banyak.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis Indonesia
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Penerima Bansos Terlibat Judol, Wakil Ketua MPR: Layak Diganti
- Top Ten News Harianjogja.com, Sabtu 12 Juli 2025: Dari Tom Lembong Sampai Harganas
- Pangkas Birokrasi Federal, Donald Trump Pecat 1.300 Pegawai Departemen Luar Negeri
- Jumlah Penduduk Indonesia Capai 286,69 Juta Jiwa per Juni 2025, Terbanyak Laki-Laki
- Kasus Chromebook, Kejaksaan Agung Menggeledah Kantor GoTo dan Menyita Ratusan Dokumen
Advertisement

10 SD Tidak Dapat Murid Baru di Gunungkidul Tak Langsung Ditutup
Advertisement
Tren Baru Libur Sekolah ke Jogja Mengarah ke Quality Tourism
Advertisement
Berita Populer
- BGN Minta Anggaran Makan Bergizi Gratis Ditambah Jadi Rp335 Triliun
- Polda Metro Jaya Targetkan Penyelidikan Kasus Kematian Diplomat Staf Kemenlu Rampung dalam Sepekan
- Hasil Penulisan Ulang Sejarah Bakal Diuji Publik 20 Juli 2025
- Tersangka Korupsi Minyak Mentah Riza Chalid Diduga Sudah Berada di Singapura, Kejagung Masukkan ke Daftar Cekal
- Kasus Chromebook, Kejaksaan Agung Menggeledah Kantor GoTo dan Menyita Ratusan Dokumen
- Jumlah Penduduk Indonesia Capai 286,69 Juta Jiwa per Juni 2025, Terbanyak Laki-Laki
- Jaksa Sebut Tom Lembong Tak Terima Uang, Tapi Kebijakannya Untungkan 10 Pihak
Advertisement
Advertisement