Advertisement
Obat Kumur Diklaim Bisa Hambat Penyebaran Virus Corona
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA – Penelitian terbaru menunjukkan bahwa obat kumur atau obat pencuci mulut yang tersedia untuk umum, secara teori dapat menghambat penyebaran virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19.
Dilansir dari Medical News Today, Rabu (27/5/2020) tim di balik tinjauan tersebut meminta penelitian lebih lanjut dilakukan untuk mengkonfirmasi spekulasi tersebut. Jika uji klinis terbukti efektif, ini akan memberikan alternatif cara mengurangi penyebaran virus.
Advertisement
Sejak kemunculannya yang tiba-tiba dan penyebarannya yang masif, para ilmuwan dan peneliti telah memfokuskan pengembangan vaksin untuk melindungi orang-orang yang rentang terinfeksi Covid-19 dan mengalami gejala parah karenanya.
Namun, vaksin yang efektif baru akan tersedia setidaknya 1 tahun mendatang. Sementara itu, ilmuwan lain berfokus pada cara mengurangi tingkat infeksi ke tingkat yang bisa dikendalikan sehingga tidak membanjiri unit perawatan intensif rumah sakit.
Sebagaimana diketahui, SARS-CoV-2 adalah virus yang diselimuti dan menciptakan membran luar dengan menempel pada sel-sel organisme inang. Membran ini memungkinkan virus untuk bereplikasi secara efektif.
Oleh sebab itu, jika para ilmuwan dapat mengganggu proses ini, maka hal tersebut mungkin dapat memperlambat penyebaran virus dalam suatu organisme. Menggunakan air, sabun, dan disinfektan dapat mengganggu dan membunuh virus.
Inilah sebabnya mengapa otoritas dan organisasi kesehatan mendorong orang untuk mencuci tangan dan permukaan dengan sabun atau produk berbasis alkohol secara teratur.
Adapun, hal lain yang diketahui tentang virus ini adalah bahwa virus bereplikasi secara signifikan di tenggorokan. Ini berarti bahwa pasien Covid-19 cenderung memiliki konsentrasi virus tertinggi di daerah tersebut.
Oleh sebab itu, para peneliti berspekulasi bahwa obat kumur berbasis alkohol yang bersentuhan dengan tenggorokan seseorang diyakini dapat menghambat penularan virus atau mengurangi keparahannya.
Sederhananya, jika penyebaran virus yang signifikan berasal dari tenggorokan, maka masuk akal untuk menguji kemanjuran produk yang berpotensi membunuh virus di lokasi tersebut.
Para penulis penelitian juga mencatat bahwa karena kecepatan virus corona baru muncul, masih banyak yang harus dipelajari tentang bagaimana fungsinya. Dengan demikian, teori mereka bergantung pada asumsi tertentu yang mungkin ternyata tidak berdasar.
Setelah mempelajari berbagai literatur, para peneliti menemukan ada alasan bagus untuk menggangap bahwa beberapa produk rendah alokohol secara teori dapat mengganggu virus SARS-CoV-2. Para penulis memperjelas bahwa bagaimana pun penelitian mereka masih spekulatif.
Para peneliti perlu melakukan lebih banyak pengetesan untuk menemukan apakah obat kumur akan memengaruhi virus corona baru.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis Indonesia
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Dugaan Pelanggaran Wewenang, Wakil Ketua KPK Laporkan Anggota Dewas
- 66 Pegawai KPK Pelaku Pungutan Liar di Rumah Tahanan Dipecat
- Wapres Maruf Amin Sebut Tak Perlu Ada Tim Transisi ke Pemerintahan Prabowo-Gibran
- WhatsApp Bocor, Israel Dikabarkan Gunakan Data untuk Serang Rumah Warga Palestina
- Tentara Israel Dikabarkan Siap Menyerang Kota Rafah di Gaza Selatan
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Jokowi Minta Prabowo-Gibran Persiapakan Diri Usai Ditetapkan KPU
- Wapres Ma'ruf Amin Segera Temui Gibran, Ini yang Akan Dibahas
- Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Ajukan Praperadilan, KPK: Silahkan, Itu Hak Tersangka
- Tentara Israel Dikabarkan Siap Menyerang Kota Rafah di Gaza Selatan
- WhatsApp Bocor, Israel Dikabarkan Gunakan Data untuk Serang Rumah Warga Palestina
- Penetapan Pemenang Pilpres 2024, Prabowo: Tinggalkan Sakit Hati
- Wapres Maruf Amin Sebut Tak Perlu Ada Tim Transisi ke Pemerintahan Prabowo-Gibran
Advertisement
Advertisement