Advertisement
Donald Trump Kesal Saat Twitter Pasang Tanda Cek Fakta pada Cuitannya

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA— Presiden AS Donald Trump tak terima Twitter Inc. memasang tanda cek fakta pada cuitannya.
Dikutip dari Bloomberg, Rabu (27/5/2020), pemasangan tanda tersebut dilakukan sebagai respons kritik terhadap platform tersebut terkait dengan penyebaran misinformasi.
Advertisement
Adapun, tanda cek fakta pada cuitan Presiden AS Donald Trump itu memberikan tautan tambahan terkait informasi yang disampaikan. Saat diakses, pengguna terhubung dengan artikel yang memberikan informasi lanjutannya.
Twitter menyematkan tautan tambahan dengan tanda seru berwarna biru pada cuitan Trump yang berisi tentang teknis pemilu di AS.
Namun, langkah Twitter direspons negatif oleh Trump. Dia menilai Twitter menghambat kebebasannya berbicara. Dia pun menilai Twitter menghambat pemilu dengan memberikan peringatan cek fakta pada pernyataannya yang lebih sahih ketimbang tautan artikel yang tak lebih baik dari cuitannya.
c
Hingga pukul 08.27 WIB, cuitan kekesalan Trump terhadap langkah Twitter telah dicuitkan ulang secara total 54.000 kali dan disukai 168.000 kali.
Kekesalan Trump pun didukung oleh Manajer Kampanye Brad Parscale. Dia menyebut kerja sama dengan menyediakan fitur cek fakta yang bias menambah buruknya kredibilitas Twitter.
“Banyak alasan yang membuat kami menarik iklan kami dari Twitter beberapa bulan lalu dan bias politik secara jelas adalah salah satu dari alasan itu,” katanya melalui akun Twitter resminya.
Konspirasi lantas berujung pada permintaan agar cuitan itu dihapus. Namun, Twitter hanya merespons dengan ucapan belasungkawa tanpa menghapus cuitan tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis Indonesia
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Penerima Bansos Terlibat Judol, Wakil Ketua MPR: Layak Diganti
- Top Ten News Harianjogja.com, Sabtu 12 Juli 2025: Dari Tom Lembong Sampai Harganas
- Pangkas Birokrasi Federal, Donald Trump Pecat 1.300 Pegawai Departemen Luar Negeri
- Jumlah Penduduk Indonesia Capai 286,69 Juta Jiwa per Juni 2025, Terbanyak Laki-Laki
- Kasus Chromebook, Kejaksaan Agung Menggeledah Kantor GoTo dan Menyita Ratusan Dokumen
Advertisement

10 SD Tidak Dapat Murid Baru di Gunungkidul Tak Langsung Ditutup
Advertisement
Tren Baru Libur Sekolah ke Jogja Mengarah ke Quality Tourism
Advertisement
Berita Populer
- BGN Minta Anggaran Makan Bergizi Gratis Ditambah Jadi Rp335 Triliun
- Polda Metro Jaya Targetkan Penyelidikan Kasus Kematian Diplomat Staf Kemenlu Rampung dalam Sepekan
- Hasil Penulisan Ulang Sejarah Bakal Diuji Publik 20 Juli 2025
- Tersangka Korupsi Minyak Mentah Riza Chalid Diduga Sudah Berada di Singapura, Kejagung Masukkan ke Daftar Cekal
- Kasus Chromebook, Kejaksaan Agung Menggeledah Kantor GoTo dan Menyita Ratusan Dokumen
- Jumlah Penduduk Indonesia Capai 286,69 Juta Jiwa per Juni 2025, Terbanyak Laki-Laki
- Jaksa Sebut Tom Lembong Tak Terima Uang, Tapi Kebijakannya Untungkan 10 Pihak
Advertisement
Advertisement