Advertisement

Donald Trump Kesal Saat Twitter Pasang Tanda Cek Fakta pada Cuitannya

Duwi Setiya Ariyanti
Rabu, 27 Mei 2020 - 10:37 WIB
Sunartono
Donald Trump Kesal Saat Twitter Pasang Tanda Cek Fakta pada Cuitannya President Donald Trump saat berkunjung ke Honeywell International Inc. produsen masker N95 di Phoenix pada 5 Mei 2020. - Bloomberg/Brendan

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTAPresiden AS Donald Trump tak terima Twitter Inc. memasang tanda cek fakta pada cuitannya.

Dikutip dari Bloomberg, Rabu (27/5/2020), pemasangan tanda tersebut dilakukan sebagai respons kritik terhadap platform tersebut terkait dengan penyebaran misinformasi.

Advertisement

Adapun, tanda cek fakta pada cuitan Presiden AS Donald Trump itu memberikan tautan tambahan terkait informasi yang disampaikan. Saat diakses, pengguna terhubung dengan artikel yang memberikan informasi lanjutannya.

Twitter menyematkan tautan tambahan dengan tanda seru berwarna biru pada cuitan Trump yang berisi tentang teknis pemilu di AS.

Namun, langkah Twitter direspons negatif oleh Trump. Dia menilai Twitter menghambat kebebasannya berbicara. Dia pun menilai Twitter menghambat pemilu dengan memberikan peringatan cek fakta pada pernyataannya yang lebih sahih ketimbang tautan artikel yang tak lebih baik dari cuitannya.

cuitan Trumpc

Hingga pukul 08.27 WIB, cuitan kekesalan Trump terhadap langkah Twitter telah dicuitkan ulang secara total 54.000 kali dan disukai 168.000 kali.

Kekesalan Trump pun didukung oleh Manajer Kampanye Brad Parscale. Dia menyebut kerja sama dengan menyediakan fitur cek fakta yang bias menambah buruknya kredibilitas Twitter.

“Banyak alasan yang membuat kami menarik iklan kami dari Twitter beberapa bulan lalu dan bias politik secara jelas adalah salah satu dari alasan itu,” katanya melalui akun Twitter resminya.

BBC menyebut kendati langkah Twitter memberi tanda cek fakta untuk mengurangi penyebaran berita palsu, Twitter enggan menghapus cuitan yang mengandung kebohongan. Sebelumnya, klaim palsu pernah diungkap Trump terkait dengan konspirasi kematian salah satu dewan perwakilan partai republik.

Konspirasi lantas berujung pada permintaan agar cuitan itu dihapus. Namun, Twitter hanya merespons dengan ucapan belasungkawa tanpa menghapus cuitan tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : JIBI/Bisnis Indonesia

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Advertisement

alt

Syawalan ke Ponpes dan Panti Asuhan, Pj. Bupati Kulonprogo Salurkan Bantuan

Kulonprogo
| Kamis, 18 April 2024, 22:47 WIB

Advertisement

alt

Sambut Lebaran 2024, Taman Pintar Tambah Wahana Baru

Wisata
| Minggu, 07 April 2024, 22:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement