Advertisement
LIPI Akan Uji Klinis Herbal Penangkal Covid-19
Peneliti LIPI melakukan pemekatan ekstrak dalam penelitian obat herbal untuk penyembuhan Covid-19 di Laboratorium Cara Pembuatan Obat Tradisional Baik (CPOTB) Pusat Penelitian Kimia LIPI, Serpong, Tangerang Selatan, Banten, Rabu (6/5/2020)./Antara-Muhammad Iqbal - wsj
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) akan melakukan uji klinis kandidat imunomodulator herbal, obat peningkat kekebalan tubuh yang terbuat dari kombinasi tanaman herbal asli Indonesia, pada 90 pasien di Rumah Sakit Darurat Penanganan Covid-19 Wisma Atlet Jakarta.
"Uji klinik difokuskan pada pasien pneumonia ringan yang mana sistem imun masih ada yang bisa melawan SARS-CoV-2, dan dengan bahan herbal ini kita bisa meningkatkan sistem imun," kata Peneliti LIPI Masteria Yunovilsa Putra selaku koordinator penelitian dan pengembangan imunomodulator dari bahan herbal untuk penanganan COVID-19 dalam seminar daring, Senin (18/5/2020).
Advertisement
Masteria menjelaskan bahwa ada dua produk imunomodulator yang sedang dikembangkan, yakni produk berbahan jamur cordyceps (Cordyceps militaris) serta produk yang dibuat dari ekstrak jahe merah (Zingiber officinale Roxb. var. rubrum Rosc.), meniran (Phylanthus niruri), sambiloto (Andrographis paniculata), dan sembung (Blumea balsamifera).
"Berdasarkan kajian yang kami kerjakan, kedua produk ini mempunyai sifat imunomodulator yakni meningkatkan sistem imun," katanya.
Dia menjelaskan bahwa jamur cordyceps mengandung senyawa aktif cordycepin, adenosine, dan polisakarida.
Cordycepin bisa menjadi antiinflamasi dan antivirus, adenosine berpotensi menjadi antivirus dan memiliki aktivitas antiaritmia, dan polisakarida memiliki aktivitas imunomodulator, antioksidan, antitumor dan antipenuaan.
Tanaman herbal yang digunakan untuk membuat produk imunomodulator juga mengandung senyawa-senyawa yang bisa membantu tubuh melawan serangan virus.
Masteria mengatakan bahwa uji klinis penggunaan imunomodulator herbal pada pasien Covid-19 akan dilakukan selama 14 hari terhitung dari hari pertama semenjak pasien diberi produk tersebut.
Perekrutan pasien untuk uji klinis produk imunomodulator itu, menurut dia, dapat dimulai pekan depan atau paling cepat setelah Lebaran.
"Kami lebih fokus mengobati Covid-19 dengan meningkatkan sistem imun," tuturnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Impor Pakaian Bekas Ilegal Diduga Berasal dari Tiga Negara Ini
- Kereta Khusus Petani Pedagang Rute Merak-Rangkasbitung Siap Beroperasi
- Jaksa Umumkan Tersangka Baru dalam Kasus Perampokan Museum Louvre
- WHO Sebut Cacar Monyet Terdeteksi di 5 Negara di Luar Afrika
- Mulai 3 November, Tiket Pendakian Gunung Rinjani Resmi Naik
Advertisement
Hingga 24 Oktober 2025, PAD Bantul Capai Rp608,9 Miliar
Advertisement
Wisata DEB Balkondes Karangrejo Borobudur Ditawarkan ke Eropa
Advertisement
Berita Populer
- Catat, Ini Jadwal SIM Keliling Polda DIY Bulan November 2025
- Jadwal KRL Solo-Jogja Hari Ini Minggu 2 November 2025
- Jadwal SIM Keliling Kulonprogo Bulan November 2025
- Jadwal SIM Keliling Kota Jogja Selama November 2025
- Nottm Forest vs Man United Skor Imbang 2-2
- Jadwal SIM Keliling Bantul Bulan November 2025
- Atletico Madrid vs Sevilla Skor 3-0, Julian Alvarez Cs Menang Telak
Advertisement
Advertisement



