Advertisement
Menko Luhut Sebut Covid-19 Bisa Memicu Deglobalisasi
Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan diperiksa suhu tubuhnya sebelum rapat dengan Presiden Joko Widodo di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Selasa (3/3/2020). Pemeriksaankondisi suhu tubuh bagi tamu maupun pejabat tersebut untuk mengantisipasi penyebaran virus corona atau Covid-19 di lingkungan Istana Kepresidenan. ANTARA FOTO - Sigid Kurniawan
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman RI Luhut Binsar Pandjaitan menyatakan pandemi Covid-19 tampak semakin memicu tatanan interaksi antarnegara di dunia memasuki era deglobalisasi.
Hal ini diungkapnya dalam acara Bincang Khusus bersama RRI, Jumat (15/5/2020) hingga Sabtu (16/5/2020).
Menurut Luhut, Covid-19 memberikan pengalaman bagi Indonesia agar menjadi lebih mandiri. Di dorong kecenderungan seluruh negara terinfeksi Covid-19 yang juga lebih memprioritaskan kebutuhan dalam negerinya terlebih dahulu.
Contohnya di ranah ketersediaan infrastruktur alat kesehatan (Alkes) seperti alat Polymerase Chain Reaction (PCR) beserta test kit-nya, juga alat pelindung diri (APD) standar untuk petugas medis.
"Kita kemarin kelabakan tuh. Tiba-tiba kita tidak punya alkes. Kita mesti minta sini, minta sana segala macam. Ternyata setelah kejadian ini bikin PCR aja kita bisa buat, tuh. Bikin test kit kita bisa. Bikin APD kita juga bisa, malah mau ekspor," ungkapnya.
Oleh sebab itu, menurut Luhut, pemerintah tengah terus menyesuaikan diri dengan perkembangan geopolitik dunia yang terus bergejolak akibat Covid-19.
Inilah menurutnya yang melatarbelakangi prioritas pemerintah menggelontorkan Rp34 triliun menyelamatkan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Berbentuk stimulus kredit dan subsidi bunga untuk sekitar 60 juta rekening UMKM.
Harapannya, perekonomian Indonesia yang 80 persen ditopang konsumsi domestik mampu terjaga, dengan UMKM sebagai salah satu sektornya.
Pemerintah akan terus mendorong UMKM berkembang, memanfaatkan teknologi, dan bertransformasi menjamah platform e-commerce, sehingga target pemerintah menjaga keberlangsungan 70 persen konsumsi domestik di tengah pandemi Covid-19 ikut tercapai.
"Kita kan 270 juta [jumlah penduduk]. Makanya saya tadi bilang deglobalisasi, kita punya market segede ini saja, kita bisa hidup. Tanpa kita mesti ekspor maksud saya, kita bisa cukup hidup. Makanya kita urus UMKM ini untuk terus kita dorong membuka lapangan kerja," tambahnya.
Advertisement
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis Indonesia
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Pakar UGM: Klaim Nitrit Penyebab Keracunan MBG Perlu Dibuktikan
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- KAI Daop 6 Yogyakarta Tawarkan Diskon Tiket Nataru Hingga 30 Persen
- Jumlah Korban Gempa di Bangladesh Terus Bertambah
- Harga Emas Hari Ini, Logam Mulia Antam, UBS dan Galeri24 Turun Semua
- Harga Cabai dan Beras Naik, Ini Rinciannya
- Pesawat Tempur Tejas India Jatuh di Dubai Airshow, Sang Pilot Tewas
- PSEL Piyungan Siap Dibangun di Bantul, Beroperasi Mulai 2028
- Baru 8 Bulan Pimpin, Harda Kiswaya Bawa Sleman Juara
Advertisement
Advertisement




