Advertisement

Jika Ingin Hidup Normal Selama Pandemi Covid-19, Perilaku Manusia Harus Berubah

Newswire
Kamis, 14 Mei 2020 - 08:07 WIB
Nina Atmasari
Jika Ingin Hidup Normal Selama Pandemi Covid-19, Perilaku Manusia Harus Berubah Foto ilustrasi. - Antarafoto

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA-- Mayoritas warga di seluruh dunia saat ini sedang menghadapi pandemi Covid-19. Pola hidup manusia pun menjadi berubah.

Kegiatan di luar rumah dengan jumlah orang banyak dibatasi. Protokol kesehatan untuk menjaga jarak fisik harus dilakukan untuk terhindar dan mengurangi jumlah infeksi virus corona.

Advertisement

Ketua Pakar Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Prof. Wiku Adisasmito mengatakan, masyarakat harus disiplin dalam melakukan perubahan kebiasaan dengan menjalankan protokol kesehatan. Agar aktivitas normal di luar rumah bisa kembali dilakukan.

"Bagaimana kita bisa optimis beraktivitas, kuncinya pada perubahan perilaku. Kalau kita tetap bisa menjaga jarak disiplin kolektif nasional, mencuci tangan dengan baik, pakai masker, dan meningkatkan imunitas, itu lah optimisme kita untuk beraktivitas. Selama itu dilakukan dengan disiplin," papar Wiku melalui siaran langsung pada kanal YouTube BNPB Indonesia, Selasa (12/5/2020).

Menurut Wiku, tidak ada ilmuwan yang bisa memastikan kapan pandemi Covid-19 akan berakhir. Sementara itu, vaksin virus corona juga belum ditemukan.

"Oleh karena itu, sampai vaksin belum ditemukan kita masih harus berhadapan dengan virus ini," katanya.

Ia mengingatkan, selama pandemi masih berlangsung masyarakat tetap harus disiplin dan waspada terhadap virus corona. Juga menyesuaikan diri untuk bisa memutus mata rantai penyebaran virus.

"Prinsip utama harus bisa mengadaptasi gaya hidup. Secara sosial kita pasti akan mengalami sesuatu bentuk new normal. Transformasi untuk menata kehidupan baru ketika pandemi yang kemudian akan terus dilakukan sampai ketemunya vaksin untuk Covid-19," tuturnya.

Seperti diketahui, hingga 11 Mei 2020, tercatat ada sebanyak 14.265 orang positif COvid-19 di Indonesia. Sementara itu, 2.881 di antaranya dinyatakan sembuh dan 991 meninggal dunia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Suara.com

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Baliho Menjamur di Jalanan Sleman, Lurah Banyurejo Siap Maju di Pilkada 2024

Sleman
| Jum'at, 19 April 2024, 20:07 WIB

Advertisement

alt

Pengunjung Kopi Klotok Membeludak Saat Libur Lebaran, Antrean Mengular sampai 20 Meter

Wisata
| Minggu, 14 April 2024, 18:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement