Advertisement
Pemerintah Diminta Sambut Perusahaan AS yang Direlokasi dari China

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA — Pemerintah diminta serius menyambut investasi pabrik Amerika Serikat yang dipindah dari China ke Indonesia.
Wakil Ketua Umum Kamar Dagang Indonesia (Kadin) Bidang Pengembangan Kawasan Ekonomi Sanny Iskandar menilai saat ini kawasan industri (KI) di Kabupaten Brebes, Jawa Tengah dengan harga lahan yang tidak terlalu tinggi memang dipersiapkan untuk industri yang orientasi padat karya agar menyerap tenaga kerja yang banyak.
Advertisement
Namun, dalam implementasi investasi atau apapun kerap timbul permasalahan singkronisasi dari pusat dengan yang di lapangan.
"Jadi yang bisa saya sarankan pertama kali tentu konfirmasi terkait tata ruang wilayah yang sudah sesuai untuk kawasan industri atau belum. Pasalnya soal tata ruang ini cukup membutuhkan waktu yang lama serta persetujun antara pemerintah daerah dengan DPD dan jadwalnya hanya lima tahun sekali," katanya kepada Bisnis, Senin (11/5/2020).
Secara garis besar, Sanny menyebut setelah kesesuaian tata ruang didapatkan, selanjutnya dibutuhkan kepastian status lahan agar ke depannya tidak ada hal-hal mengganggu aktivitas usaha.
Selain itu, yang diperlukan yakni studi kelayakan untuk pengembangan masterplan. Tak hanya itu, kontruksi jalan masuk atau yang berkaitan dengan infrastruktur termasuk air besih, pembuangan air kotor, pembangkit listrik, dan lainya juga tak kalah penting ditinjau kembali.
"Itu masih belum termasuk izin Amdal, izin investasi atas nama Wijayakusuma, lalu pembuatan kawasan pengolahan limbah juga harus disiapkan di dalamnya yang termasuk investasi teknologi oleh pengelola," ujarnya.
Dengan demikian, jika hal di atas dilakukan dengan serius dan cepat maka target investasi masuk pada 2022 dapat terealisasi. Adapun secara terpisah, pengembang Kawasan Industri Brebes, PT Kawasan Industri Wijayakusuma (KIW) telah menargetkan pada 2022 sudah mulai terjadi transaksi investasi.
Sementara target paling cepat pihak pengelola sedang menyiapkan masterplan kawasan industri bisa yang diharapkan rampung Juli 2020 mendatang.
Direktur Utama PT KIW Rachmadi Nugroho menyebut pihaknya memang perlu bergerak cepat guna memastikan setiap momentum investasi seperti relokasi industri dari China misalnya bisa masuk ke Indonesia.
"Kita enggak mau seperti tahun 2019, waktu itu ada relokasi dari China, tetapi enggak ada satupun yang masuk ke Indonesia, justru Vietnam," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis Indonesia
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Satgas Koperasi Merah Putih Resmi Dibentuk, Zulkifli Hasan Jabat Ketua
- Selain GBK, Hotel Sultan hingga TMII Juga Bakal Dikelola Danantara
- Puluhan Warga Badui Digigit Ular Berbisa, 2 Meninggal Dunia
- Aduan Konten Judi Online Mencapai 1,3 Juta
- Tunjangan Guru Non ASN pada RA dan Madrasah Cair Juni 2025, Segini Besarannya
Advertisement

Raperda Pertambangan, Sultan Tekankan Cegah Tambang Ilegal dan Eksploitasi Berlebihan
Advertisement

Jembatan Kaca Seruni Point Perkuat Daya Tarik Wisata di Kawasan Bromo
Advertisement
Berita Populer
- Kemensos Sebut 66 Sekolah Rakyat Siap Berdiri Tahun Ini
- Aduan Konten Judi Online Mencapai 1,3 Juta
- PPATK Sebut Perputaran Dana Judi Online Bisa Tembus Rp150,36 Triliun Selama 2025
- Akhirnya, Paus ke-267 Gereja Katolik Terpilih
- Profil Paus Leo XIV Asal Amerika Serikat
- Wamendes: Koprasi Merah Putih Jangan Mematikan Usaha di Desa yang Sudah Ada
- Polri Klaim Selesaikan 3.326 Kasus Premanisme dalam Operasi Serentak
Advertisement