Advertisement
Ujicoba pada Tikus, Peneliti Italia Klaim Temukan Vaksin yang Bisa Membunuh Virus Corona

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA – Para ilmuwan terus berusaha mencari vaksin guna memberantas virus Corona. Para peneliti dari Italia mengklaim telah mengembangkan vaksin pertama yang menunjukkan potensi untuk membunuh virus corona baru penyebab pandemi Covid-19.
Penelitian klinis vaksin tersebut telah dilakukan terhadap obyek percobaan tikus. Uji coba itu telah menghasilkan antibodi yang kemudian dipanen.
Advertisement
Para ilmuwan mengatakan bahwa hasil tes dari laboratorium menunjukkan bahwa antibodi yang dihasilkan dapat menghentikan sel manusia yang terinfeksi.
Takis Biotech, perusahaan medis yang berbasis di Roma saat ini sedang mengembangkan vaksin tersebut. Chief Executive Takis Biotech, Luigi Aurisicchio, mengatakan timnya berencana melakukan uji coba klinis pada manusia pada musin gugur ini.
“Ini adalah tahap paling maju dari pengujian kandidat vaksin yang dibuat di Italia. Menurut Spallanzani Hospital, sejauh yang kami tahu ini adalah yang pertama di dunia yang telah menunjukkan netralisasi virus corona oleh vaksin,” katanya seperti dikutip Express, Jumat (8/5).
Para penliti awalnya mencoba lima vaksin potensial berbeda pada tikus di Spallanzani Hospital di Roma. Semuanya didasarkan pada DNA dengan metode yang melibatkan penyuntikan jumlah kecil kode genetik kloning virus dalam tubuh.
Selanjutnya, mereka menemukan bahwa respons imun tubuh terpicu ketika vaksin dimasukkan ke dalam sel, tetapi ini tidak memberikan risiko buruk terhadap kesehatan sejauh penelitian yang dilakukan.
Setiap kandidat vaksin dilaporkan menghasilkan respons antibodi yang kuat setelah 14 hari sejak vaksin pertama kali disuntikkan. Adapun, dari lima vaksin potensial yang ada dipilih dua kandidat terbaik untuk dikembangkan lebih lanjut.
Setelah proses itu, antibodi kemudian diambil dari darah tikus dan ditambahkan ke sel manusia yang tumbuh dalam cawan petri. Ketika virus corona baru ditambahkan, peneliti mengatakan antibodi berhasil mencegahnya mengikat ke sel manusia.
Kendati telah berhasil pada percobaan terhadap tikus, ilmuwan lain masih skeptis tentang optensinya terhadap manusia. Adam Finn, profesor dari Bristol Children Vaccine Centre mengatakan bahwa mereka masih membutuhkan waktu untuk uji coba pada manusia.
“Vaksin yang sudah dalam uji coba pada manusia sudah melakukan pekerjaan dasar dengan veri lain dari vasin yang sama. Mereka [peneliti dari Italia] berada di tempat yang sama dengan kebanyakan vaksin yang sedang dikembangkan,” tandasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Penerima Bansos Terlibat Judol, Wakil Ketua MPR: Layak Diganti
- Top Ten News Harianjogja.com, Sabtu 12 Juli 2025: Dari Tom Lembong Sampai Harganas
- Pangkas Birokrasi Federal, Donald Trump Pecat 1.300 Pegawai Departemen Luar Negeri
- Jumlah Penduduk Indonesia Capai 286,69 Juta Jiwa per Juni 2025, Terbanyak Laki-Laki
- Kasus Chromebook, Kejaksaan Agung Menggeledah Kantor GoTo dan Menyita Ratusan Dokumen
Advertisement

Jalan Trisik Penghubung Jembatan Pandansimo di Kulonprogo Rusak Berat Akibat Truk Tambang
Advertisement
Tren Baru Libur Sekolah ke Jogja Mengarah ke Quality Tourism
Advertisement
Berita Populer
- BGN Minta Anggaran Makan Bergizi Gratis Ditambah Jadi Rp335 Triliun
- Polda Metro Jaya Targetkan Penyelidikan Kasus Kematian Diplomat Staf Kemenlu Rampung dalam Sepekan
- Hasil Penulisan Ulang Sejarah Bakal Diuji Publik 20 Juli 2025
- Tersangka Korupsi Minyak Mentah Riza Chalid Diduga Sudah Berada di Singapura, Kejagung Masukkan ke Daftar Cekal
- Kasus Chromebook, Kejaksaan Agung Menggeledah Kantor GoTo dan Menyita Ratusan Dokumen
- Jumlah Penduduk Indonesia Capai 286,69 Juta Jiwa per Juni 2025, Terbanyak Laki-Laki
- Jaksa Sebut Tom Lembong Tak Terima Uang, Tapi Kebijakannya Untungkan 10 Pihak
Advertisement
Advertisement