Advertisement

Ujicoba pada Tikus, Peneliti Italia Klaim Temukan Vaksin yang Bisa Membunuh Virus Corona

Syaiful Millah
Jum'at, 08 Mei 2020 - 11:57 WIB
Nina Atmasari
Ujicoba pada Tikus, Peneliti Italia Klaim Temukan Vaksin yang Bisa Membunuh Virus Corona Ilustrasi vaksin virus corona - istimewa

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA – Para ilmuwan terus berusaha mencari vaksin guna memberantas virus Corona. Para peneliti dari Italia mengklaim telah mengembangkan vaksin pertama yang menunjukkan potensi untuk membunuh virus corona baru penyebab pandemi Covid-19.

Penelitian klinis vaksin tersebut telah dilakukan terhadap obyek percobaan tikus. Uji coba itu telah menghasilkan antibodi yang kemudian dipanen.

Advertisement

Para ilmuwan mengatakan bahwa hasil tes dari laboratorium menunjukkan bahwa antibodi yang dihasilkan dapat menghentikan sel manusia yang terinfeksi.

Takis Biotech, perusahaan medis yang berbasis di Roma saat ini sedang mengembangkan vaksin tersebut. Chief Executive Takis Biotech, Luigi Aurisicchio, mengatakan timnya berencana melakukan uji coba klinis pada manusia pada musin gugur ini.

“Ini adalah tahap paling maju dari pengujian kandidat vaksin yang dibuat di Italia. Menurut Spallanzani Hospital, sejauh yang kami tahu ini adalah yang pertama di dunia yang telah menunjukkan netralisasi virus corona oleh vaksin,” katanya seperti dikutip Express, Jumat (8/5).

Para penliti awalnya mencoba lima vaksin potensial berbeda pada tikus di Spallanzani Hospital di Roma. Semuanya didasarkan pada DNA dengan metode yang melibatkan penyuntikan jumlah kecil kode genetik kloning virus dalam tubuh.

Selanjutnya, mereka menemukan bahwa respons imun tubuh terpicu ketika vaksin dimasukkan ke dalam sel, tetapi ini tidak memberikan risiko buruk terhadap kesehatan sejauh penelitian yang dilakukan.

Setiap kandidat vaksin dilaporkan menghasilkan respons antibodi yang kuat setelah 14 hari sejak vaksin pertama kali disuntikkan. Adapun, dari lima vaksin potensial yang ada dipilih dua kandidat terbaik untuk dikembangkan lebih lanjut.

Setelah proses itu, antibodi kemudian diambil dari darah tikus dan ditambahkan ke sel manusia yang tumbuh dalam cawan petri. Ketika virus corona baru ditambahkan, peneliti mengatakan antibodi berhasil mencegahnya mengikat ke sel manusia.

Kendati telah berhasil pada percobaan terhadap tikus, ilmuwan lain masih skeptis tentang optensinya terhadap manusia. Adam Finn, profesor dari Bristol Children Vaccine Centre mengatakan bahwa mereka masih membutuhkan waktu untuk uji coba pada manusia.

“Vaksin yang sudah dalam uji coba pada manusia sudah melakukan pekerjaan dasar dengan veri lain dari vasin yang sama. Mereka [peneliti dari Italia] berada di tempat yang sama dengan kebanyakan vaksin yang sedang dikembangkan,” tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Bisnis.com

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Puluhan Kilogram Bahan Baku Petasan Disita Polres Bantul

Bantul
| Kamis, 28 Maret 2024, 21:27 WIB

Advertisement

alt

Mengenal Pendopo Agung Kedhaton Ambarrukmo, Kediaman Sultan Hamengku Buwono VII

Wisata
| Senin, 25 Maret 2024, 20:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement