Advertisement

Ini Dia, Tokoh Kandidat Terkuat Gantikan Kim Jong Un

Mutiara Nabila
Sabtu, 25 April 2020 - 20:17 WIB
Nina Atmasari
Ini Dia, Tokoh Kandidat Terkuat Gantikan Kim Jong Un Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un mengunjungi perkebunan Chunghung didampingi para stafnya, di Samjiyon, Korea Utara (10/7/2018). - Reuters/KCNA

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA – Pimpinan Tertinggi Korea Utara, Kim Jong-un saat ini dikabarkan sakit. Bahkan ia dirumorkan meninggal dunia. Adik perempuan Kim Jong Un dinilai menjadi kandidat kuat untuk menjadi pengganti Pimpinan Tertinggi Korea Utara.

Rumor memburuknya kesehatan Pemimpin Tertinggi Korea Utara Kim Jong Un kian mencuat, bahkan China sampai mengirim tim medis khusus untuk mengecek kesehatannya. Lalu, salah satu yang dinilai menjadi kandidat terkuat pengganti Kim Jong Un adalah adiknya, Kim Yo Jong. Siapa dia?

Advertisement

Meskipun umumnya Korea Utara dipimpin oleh laki-laki, tak menutup kemungkinan adik perempuan diktator Korea Utara itu bisa menjadi pimpinan dinasti Kim selanjutnya.

Hal ini lantaran ikatan kuat antara Kim Jong Un dengan Kim Yo Jong selama belajar di Swiss 20 tahun silam. Setelah Kim Jong Un menjadi pimpinan tertinggi di Korea Utara pada 2011, Kim Yo Jong juga mengekor dengan terus naik pangkat.

Saat ini, Kim Yo Jong tengah mengabdi sebagai Wakil Direktur Departemen Komite Pusat Partai Buruh Korea, yang pertama kali go public pada 2018 ketika dia mewakili negaranya di Olimpiade Musim Dingin 2018 PyeongChang.

Mengutip NK Daily, dalam menunjukkan kekuatannya pada 17 Desember 2019, Yo Jong mengeluarkan perintah militer langsung pertamanya, yang menyerukan agar semua unit perempuan untuk tetap waspada dengan kondisi kerja dan kesehatan para prajurit wanita dan untuk memperpanjang pertimbangan khusus bagi para prajurit wanita.

Selanjutnya pada Maret 2020, dia mengeluarkan pernyataan publik pertamanya sebagai respons dari protes Korea Selatan atas penembakan dua rudal balistik Korea Utara oleh Yo Jong. Dia menyebutkan bahwa peluncuran rudal tersebut merupakan tindakan untuk membela diri dan tidak bertujuan untuk mengancam siapa pun.

“Kalau Kim Jong Un meninggal dunia, adik perempuannya bisa mengambil alih jabatannya. Hal itu tidak akan memberikan banyak perubahan atau mengedurkan kebijakan pemerintah Korea Utara ke luar negeri,” ungkap Sung Yoon Lee, seorang Ahli Korea di The Fletcher School, Tufts University.

Kim Yo Jong bahkan disebut bisa lebih “berbahaya” dibandingkan pada masa kepemimpinan kaka, ayah, atau kakeknya.

Sung menambahkan, jika Yo Jong jadi pemimpin, ada kemungkinan rencana-rencana aktivitas militer bakal dipercepat seperti rangkaian uji coba rudal dan aktivitas lainnya. Hal itu untuk menunjukkan bahwa dia cukup kuat dan bertanggung jawab untuk menduduki jabatan sebagai pimpinan tertinggi.

"Dia juga harus menunjukkan keberaniannya dengan memprovokasi AS dengan uji senjata utama dan serangan mematikan terhadap Korea Selatan dan pasukan AS ditempatkan di sana," kata Sung.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Daily NK

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Kembangkan Digitalisasi UMKM, Pemkot Libatkan Mahasiswa

Jogja
| Selasa, 16 April 2024, 22:27 WIB

Advertisement

alt

Sambut Lebaran 2024, Taman Pintar Tambah Wahana Baru

Wisata
| Minggu, 07 April 2024, 22:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement