Advertisement
Kemenparekraf Ikut Mendata Penerima Program Kartu Prakerja
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA — Proses pendataan penerima manfaat kartu prakerja. Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) mengatakan turut andil dalam proses pendataan tersebut.
Menparekraf Wishnutama mengatakan dalam hal ini dia bertugas untuk mengumpulkan data pekerja informal khususnya yang bekerja di sektor pariwisata dan perhotelan. Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan membentuk tim khusus.
Advertisement
“Tim ini dibentuk sebagai inisiasi dalam membantuk mengumpulkan data. Kami kesulitan dalam mengumpulkan data dan salah satu fungsi satgas ini adalah mendata. Jangan sampai terjadi tumpang tindih,” kata Wishnutama dalam sesi teleconference pada Selasa (7/4/2020).
Menurutnya, peran tim krisis dalam pendataan ini sangat penting, mengingat tim tersebut bisa mendapatkan informasi dari pelaku pariwisata.
“Belum lagi soal retribusi, pajak hingga kartu prakerja, dan ini masih dalam proses diskusi oleh lembaga terkait.”
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Kemenparekraf, Ari Juliano Gema menambahkan, hingga saat ini telah diperoleh data pekerja informal sebanyak 116.067 orang yang kehilangan pekerjaan di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.
Dia mengatakan proses pendataan masih terus berlangsung dan akan diajukan kepada Kemenko Perekonomian untuk bisa diupayakan mendapatkan kartu prakerja.
Pada teleconference tersebut, Ketua Umum Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Hariyadi Sukamdani mengatakan pihaknya meminta para pengelola hotel dan restoran yang melakukan penutupan sementara untuk melaporkan jumlah karyawan yang dirumahkan.
Hal itu untuk kepentingan program kartu prakerja yang disiapkan oleh pemerintah sebagai stimulus bagi pekerja yang kehilangan pendapatan.
Dalam pemaparannya, saat ini terdapat 1.266 hotel di seluruh Indonesia yang melakukan penutupan sementara. Dari jumlah tersebut baru diterima laporan data dari 844 hotel dan restoran dengan total karyawan terdampak sebanyak 74.101 orang.
“Data ini masih kurang, karena kita benar-benar melakukan data cleansing supaya valid. Manajemen hotel harus peduli dengan melapor dan memberi data yang benar,”kata Haryadi.
Dia mengaku khawatir banyak karyawan yang benar-benar membutuhkan stimulus kartu prakerja namun hotel dan restoran tempat dia bekerja tidak melapor.
“Nanti datanya tidak dimasukin, malah kita yang salah. Jadi ini lambat sekali. Data harus lengkap, karena kalau tidak sesuai, kita buang,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Gelombang I Pemberangkatan Jemaah Calon Haji ke Tanah Suci Dijadwalkan 12 Mei 2024
- Diserang Israel, Iran Sebut Fasilitas Nuklir Aman dan Siap Membalas dengan Rudal
- Respons Serangan Israel, Iran Aktifkan Pertahanan Udara dan Tangguhkan Penerbangan Sipil
- Google Kembali Pecat Karyawan yang Protes Proyek Kerja Sama dengan Israel
- 2 Oknum Pegawai Lion Air Jadi Sindikat Narkoba, Begini Modus Operasinya
Advertisement
Top 7 News Harianjogja.com Sabtu 20 April 2024: Normalisasi Tanjakan Clongop hingga Kuota CPNS
Advertisement
Kota Isfahan Bukan Hanya Pusat Nuklir Iran tetapi juga Situs Warisan Budaya Dunia
Advertisement
Berita Populer
- Respons Serangan Israel, Iran Aktifkan Pertahanan Udara dan Tangguhkan Penerbangan Sipil
- Dampak Serangan Israel ke Iran, Harga Minyak Melonjak
- Amankan Aksi Demo di Jakarta, Ribuan Personel Gabungan Polri, TNI dan Dishub Diterjunkan
- KPK Bakal Periksa Bupati Sidoarjo Hari Ini
- Ledakan di Isfahan Diklaim Karena Sistem Pertahanan Iran Aktif, Bukan Akibat Rudal Israel
- 2 Pesawat Penerbangan Sipil Ini Langsung Putar Haluan Hindari Serangan Israel ke Iran
- Gunung Ruang Erupsi, Penutupan Operasional Bandara Sam Ratulangi Diperpanjang
Advertisement
Advertisement