Advertisement
Masih Ada Warga yang Berada di Luar Negeri saat Sejumlah Negara Sudah Lockdown, Bagaimana Pemulangannya?

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Sejumlah negara sudah menetapkan lockdown guna menekan penyebaran virus Corona. Indonesia menekankan perlu ada protokol bersama atau prosedur mengenai proses kepulangan penduduk ke negara asal dengan mematuhi berbagai prosedur kesehatan pada masa kondisi pandemi COVID-19 terkait lalu lintas manusia antarnegara.
Hal itu disampaikannya dalam Telekonferensi Covid-19 International Coordination Group (ICG) bersama menteri dari Turki, Afrika Setatan, Singapura, Moroko, Perancis, Kanada, Australia, Jerman, Brazil, Peru, dan lnggris.
Advertisement
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, mengungkapkan pentingnya kemitraan dan sinergi untuk menjamin amannya lalu lintas manusia antar-negara, serta terjaminnya rantai pasokan, khususnya obat dan alat kesehatan di tengah ketatnya kebiakan lalu lintas barang dan orang di tingkat global.
"Hal tersebut sangat penting guna memutus rantai penularan dan mencegah kasus impor (Covid- 19 imported cases)," katanya dalam siaran pers pada Rabu (8/4/2020).
Dalam telekonferensi tersebut, dia juga menyampaikan kebijakan Indonesia yang masih membuka bandara - bandara bagi negara sahabat yang ingin mengevakuasi warga negaranya.
Di saat yang sama, lanjutnya pemerintah Indonesia meminta negara lain memfasilitasi kepulangan WNI yang berada di luar negeri ke tanah air, bagi mereka yang memenuhi prosedur kesehatan yang ditetapkan oleh WHO.
Forum ICG diinisiasi oleh Menlu Kanada sebagai forum koordinasi rutin bagi menlu berbagai negara.
Tujuan utama dari forum ini adalah menjamin kelancaran penanganan Covid-19. Adapun isu yang mendesak saat ini adalah keamanan proses evakuasi atau lalu lintas orang antarnegara dan kelancaran rantai pasok barang kebutuhan medis.
Dalam forum itu, Indonesia juga menyampaikan pengalaman melakukan kerja sama memenuhi kekurangan pasokan medis di dalam negeri melalui skema joint production dengan Korea Selatan.
"Kerja sama produksi antara produsen dan pemilik bahan baku perlu terus ditingkatkan untuk menjamin ketersediaan alat pelindung diri," katanya.
Kerja sama produksi tersebut, dia berharap dapat menjadi contoh bagi negara lain dalam memproduksi alat pelindung diri (APD) atau pengembangan vaksin.
Kemudian, dirinya juga menyampaikan apresiasi kepada negara-negara lain yang mendukung resolusi PBB mengenai solidaritas global melawan COVID-19 yang diusulkan Indonesia dan negara lain, dan meraih dukungan 188 negara.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Juara Nasional dan Internasional, 828 Pelajar DIY Diberi Penghargaan
Advertisement

Pemkab Boyolali Bangun Pedestrian Mirip Kawasan Malioboro Jogja
Advertisement
Berita Populer
- Ketum Garda Indonesia Sebut Prabowo Siapkan Perpres Perlindungan Ojol
- Daftar Lengkap Menteri dan Wamen Baru di Kabinet Merah Putih Prabowo
- KPK Segera Umumkan Tersangka Dugaan Kasus Korupsi Kouta Haji
- Tugas ke Luar Kota, Wapres Gibran Tak Hadiri Acara Pelantikan Menteri Baru
- Pengamat Kritisi Kasus Pagar Laut Bekasi yang Hanya Berhenti di Tersangka
- Kuasa Hukum Ungkap Banyak Kejanggalan Terkait Kasus Pembunuhan Kacab Bank
- Putus Jaringan Komunikasi, Militer Israel Semakin Brutal Serang Gaza
Advertisement
Advertisement