Advertisement
Kasus Covid-19 Terus Naik, Kebutuhan APD Kian Besar
Pelaku UMKM V-RA Collection, Lailatul Istiqomah menunjukkan baju alat pelindung diri (APD) di Surabaya, Jawa Timur, Minggu (29/3/2020). Dinas Perdagangan Kota Surabaya mengerahkan sekitar 20 UMKM untuk membuat baju APD berbahan kain gore-tex yang akan didistribusikan oleh Dinas Kesehatan ke seluruh rumah sakit yang menangani Covid-19. - Antara/Moch Asim
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA — Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto mengatakan pemerintah telah mendistribusikan 300.000 lebih alat pelindung diri (APD) ke seluruh wilayah di Indonesia.
Langkah itu dilakukan untuk menunjang keselamatan tim medis dalam perawatan pasien virus corona atau Covid-19. Yuri menuturkan hanya dengan APD yang benar dan berstandar tenaga kesehatan dapat menjalankan tugas dengan baik.
Advertisement
“Untuk seluruh jajaran rumah sakit yang ada di Provinsi DKI Jakarta telah kita kirimkan dan diterima tambahan APD lagi sebanyak 85 ribu,” tutur Yuri saat memberi keterangan terkini ihwal penanganan Covid-19 di Graha Badan Nasional Penanggulanan Bencana (BNPB), Jakarta, Jumat (3/4/2020).
Kendati demikian, Yuri berdalih angka APD yang tersalurkan itu belum cukup jika dihadapkan dengan perkembangan kasus yang terus berjalan. Dengan demikian, ia mengatakan, pihaknya senantiasa mencari APD dan mendistribusikannya kembali ke daerah.
Sementara itu, Ia melanjutkan, seluruh jajaran rumah sakit yang ada di Provinsi Jawa Barat telah mendapatkan kiriman APD sebanyak 55 ribu. Rumah sakit di Jawa Tengah dan Jawa Timur, tuturnya, masig-masing memperoleh APD sebanyak 20 ribu dan 25 ribu.
“Lalu untuk DIY 10 ribu, Bali 12,5 ribu dan Banten 10 ribu APD sudah tersalurkan dan diterima oleh rumah sakit di setiap provinsi,”ujarnya.
Terkait APD yang dibagikan ke sejumlah wilayah di luar Pulau Jawa dan Bali, Ia mengatakan, jumlahnya rata-rata untuk saat ini 5 ribu APD. “Angka ini tentunya bukan angka yang kita anggap cukup dan berhenti disini, kita akan terus kirimkan lebih lanjut,”ujarnya.
Total, hingga saat ini sudah ada 12 orang dokter yang meninggal akibat terinfeksi virus SARS-CoV-2 dan satu dokter meninggal akibat kelelahan menangani pasien Covid-19.
Sebanyak 13 dokter ini meninggal dalam rentang waktu sebulan terakhir, seiring dengan melonjaknya jumlah pasien corona.
Dengan semakin banyak tenaga medis yang tumbang, Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Daeng M. Faqih, sebelumnya telah mengeluarkan surat edaran yang berisi imbauan kepada seluruh petugas kesehatan mematuhi standar operasional prosedur (SOP) dengan memakai APD dalam menangani pasien Covid-19.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis Indonesia
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Badan Geologi Pantau Ketat 127 Gunung Api Aktif di Indonesia
- Libur Nataru, KLH Prediksi Sampah Nasional Naik 59 Ribu Ton
- Lebih dari 4 Juta Senjata Beredar, Australia Luncurkan Buyback Nasion
- KPK Tangkap Enam Orang dalam OTT di Kalimantan Selatan
- Kakak Sulung Berpulang, Unggahan Atalia Praratya Mengharukan
Advertisement
Wisatawan Jogja Diimbau Parkir Resmi Hindari Tarif Nuthuk
Advertisement
Sate Klathak Mbah Sukarjo Hadirkan Kuliner Khas di Pusat Kota
Advertisement
Berita Populer
- Wisata Hidden Gem di Jogja Menawarkan Alam Tenang dan Otentik
- Sate Klathak Mbah Sukarjo Hadirkan Kuliner Khas di Pusat Kota
- Irigasi Karangtalun Sleman Ditingkatkan untuk Percepat Masa Tanam
- Polda DIY Antisipasi Lonjakan Lalu Lintas Saat Libur Nataru
- Ratusan Sekolah Aceh Tamiang Rusak Parah Akibat Banjir Bandang
- Jadwal Lengkap Misa Natal Gereja Katolik DIY 25 Desember 2025
- Danantara dan BUMN Percepat Pemulihan Pascabencana Aceh
Advertisement
Advertisement



