Advertisement
Presiden Jokowi Ajak Negara G20 Perangi Pandemi Corona
Presiden Joko Widodo memberikan keterangan pers saat meninjau Rumah Sakit Darurat Penanganan COVID-19 Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta, Senin (23/3/2020). - ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
Advertisement
Harianjogja.com, BOGOR - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengikuti Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Luar Biasa G20 secara virtual dari Istana Bogor, Jawa Barat, Kamis (26/3/2020) malam. Dalam forum tersebut, Presiden Jokowi mengajak para pemimpin negara-negara anggota G20 untuk memerangi pandemi virus Corona jenis baru (Covid-19) dan memulihkan perlambatan ekonomi global yang diakibatkan wabah tersebut.
G20 merupakan kelompok 20 ekonomi utama dunia yang sangat berpengaruh dalam pembentukan Produk Domestik Bruto global. “Pertama, kita harus kuatkan kerja sama melawan COVID-19,” kata Presiden Jokowi mengutip Antara, Kamis.
Advertisement
Menurut Presiden, negara-negara anggota G20 harus mendorong solidaritas dunia dalam penanganan Covid-19. Para pemimpin G20 juga perlu menginisiasi upaya agar pandemi ini tidak menganggu kemitraan dan kerja sama antarnegara yang telah dibangun bertahun-tahun.
“Untuk itu, G20 harus aktif memimpin upaya menemukan anti-virus dan obat Covid-19, tentunya bersama WHO [Badan PBB untuk kesehatan dunia],” kata Jokowi.
Dalam kesempatan itu, Presiden Jokowi juga mendorong negara-negara G20 bekerja sama, dan mensinergikan kebijakan serta instrumen ekonomi untuk melawan keterpurukan ekonomi dunia, yang diakibatkan Covid-19.
“Kita harus mencegah resesi ekonomi global, melalui kebijakan fiskal dan moneter yang terkoordinasi, serta memperluas dan memperkuat jaring pengaman sosial terutama bagi UMKM,” ujar Jokowi.
Lebih lanjut, Presiden juga mendorong G20 untuk menjaga stabilitas sektor keuangan, termasuk menjaga ketersediaan likuiditas, dan memberikan relaksasi dbagi dunia usaha yang terpukul karena pandemi Covid-19.
“Dengan gejolak keuangan global yang tinggi, dukungan foreign exchange sangat penting. Saya juga mendukung peningkatan peran global dan regional financial safety net [jaring pengaman keuangan regional] termasuk melalui SDR swap line dan currency swap facility [fasilitas barter mata uang], seperti Chiang Mai Initiative,” kata Presiden.
Selain itu, Presiden juga menyampaikan pentingnya bagi negara anggota G20 untuk mencegah disrupsi produksi, dan menjaga kelancaran distribusi barang.
“Utamanya bahan pangan pokok dan barang kesehatan,” kata Presiden.
Di akhir pernyataannya, Kepala Negara menekankan perlunya negara-negara G20 untuk menumbuhkan kepercayaan dunia bahwa dunia mampu memenangkan perang dan melewati krisis yang diakibatkan COVID-19 ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Cegah Anak Tersesat, Masjidil Haram Sediakan Gelang Identitas
- KPK Tegaskan Perceraian Ridwan Kamil Tak Ganggu Kasus Bank BJB
- Baku Tembak di TN Komodo, Tim Gabungan Hadang Pemburu Liar
- Cuaca Ekstrem Landa Negara Arab, Banjir Bandang Picu Korban
- Percepatan Papua, Prabowo Ancam Pecat Pejabat Bermasalah
Advertisement
Sleman Hentikan Infrastruktur Sampah 2026, Fokus Transfer Depo
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Laka Lantas di Temon Kulonprogo, Lansia Pengendara Astrea Tewas
- Soal Privasi, Apple Klaim Safari Lebih Aman Dibanding Chrome
- Bocah Digigit Kera Liar di Sragen, BKSDA Siapkan Kandang
- Sambut Nataru, 8 Rumah Panggung TPR Pantai Bantul Beroperasi
- Komdigi Terapkan Registrasi SIM Face Recognition Mulai 2026
- Tomat, Bawang, dan Kentang Olahan Berpotensi Jadi Pemicu Migrain
- Ribuan Rumah Rusak, BNPB Bangun Huntara di Sumatera Utara
Advertisement
Advertisement




