Advertisement
Subardi: Rencana Tes Covid-19 Anggota DPR Kontraproduktif
Anggota Komisi VI DPR F-Nasdem, Subardi. - Ist/Dok
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA-- Rencana tes Corona kepada 575 orang anggota DPR beserta keluarganya menuai polemik. Banyak penolakan dari masyarakat yang menilai rencana ini tidak tepat, sekalipun Sekjen DPR Indra Iskandar mengklarifikasi pengadaan alat tes tidak menggunakan uang negara.
Anggota Komisi VI DPR F-Nasdem, Subardi mengusulkan rencana tersebut dibatalkan. “Tidak perlu. Teman-teman anggota dapat melaksanakan tes mandiri tanpa melibatkan institusi DPR,” katanya, dalam rilis, Selasa (24/3/2020).
Advertisement
Menurut ketua DPW Nasdem DIY ini, wajar jika rencana tersebut ditolak banyak kalangan. Hal ini kontraproduktif dengan kesadaran masyarakat yang terus berusaha menghindari Corona. Ia mengatakan semangat melawan Corona dari Anggota DPR bisa diwujudkan sesuai tugas pokok dan fungsi (tupoksi), salah satunya dukungan politik anggaran dari DPR.
“Kita melawan Corona dengan cara mendukung pemerintah dari sisi anggaran. Sudah ada paket stimulus fiskal tahap I sebesar Rp10,3 triliun dan tahap II sebesar Rp22,9 triliun. Semuanya di bawah koordinasi Kemenko Perekonomian,” katanya.
Dua paket stimulus diharapkan mengutamakan pada sektor Usaha Kecil Menengah. Banyak pelaku UKM yang tidak mampu membayar angsuran maupun menutup tingginya ongkos produksi seperti gaji pegawai. Disini Bank selaku kreditur agar merevitalisasi atau melonggarkan debitur yang kesulitan membayar kewajibannya.
Perlu dibuat aturan yang mewajibkan realokasi anggaran seperti perjalanan dinas dan belanja barang di semua instansi pemerintah. “Realokasi anggaran yang tidak mendesak dapat dialihkan untuk mendukung ekonomi rakyat agar tidak lumpuh."
Saat ini penanganan Corona di Indonesia memasuki pekan ketiga. Ada banyak kebijakan yang sudah diterapkan termasuk social distancing, serta pembatasan warga negara asing masuk ke Indonesia memalui pencabutan bebas visa.
“Yang dibutuhkan negara adalah semangat bersatu meredam Corona. Kegaduhan karena politik justru menghambat penanganan Corona, apalagi ratio kematian di Indonesia masih tinggi di angka 8 persen, pungkasnya.”
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Mulai 3 November, Tiket Pendakian Gunung Rinjani Resmi Naik
- Diserang RSF, Puluhan Ribu Warga Sudan Mengungsi dari El-Fasher
- DJ Panda dan Erika Carlina akan Kembali Bertemu, Ini Tujuannya
- Perang di Sudan Kembali Pecah, Sebanyak 2.227 Orang Tewas
- Dirayakan Setiap Tanggal 31 Oktober, Ini Sejarah Halloween
Advertisement
Main Malam Ini, PSS Sleman Ubah Formasi Hadapi Persipura
Advertisement
Wisata DEB Balkondes Karangrejo Borobudur Ditawarkan ke Eropa
Advertisement
Berita Populer
- Cuaca Ekstrem di Jogja, 2 Orang Luka Tertimpa Papan Nama Toko
- DPRD Magelang Tetapkan Propemperda 2026, Bahas 9 Raperda Strategis
- Kanthi Pawiyatan: KPID DIY Bahas Paradoks Regulasi Penyiaran di UGM
- Gunungkidul Pangkas Anggaran Rapat 2026, Hanya Sajikan Snack
- Fitur Baru WhatsApp: Passkey Gantikan Kata Sandi Cadangan Chat
- Banjir Surut, Petani Kulonprogo Bisa Panen Jagung dan Cabai
- Warisan Energi Hijau dari Danau Tondano Terus Menyala Sejak 1950
Advertisement
Advertisement



