Advertisement
Yang Harus Dipersiapkan apabila Lockdown, Bahan Pokok dan Bansos
Monumen Nasional di Jakarta - JIBI/Bisnis.com/Aziz R
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Karantina wilayah ataui lockdown perlu diumumkan sejak jauh-jauh hari untuk mencegah kepanikan.
Direktur Eksekutir Center of Reform on Economics (CORE) Mohammad Faisal menilai lockdown yang dipersiapkan dengan cukup akan lebih efektif untuk menahan laju penularan Covid-19, sekaligus meminimalisir dampak ekonominya.
Advertisement
Sebelum lockdown, pemerintah perlu memperbanyak suplai barang-barang yang dibutuhkan oleh masyarakat terutama kebutuhan bahan pokok. Bagaimanapun, bahan pokok akan diserbu oleh masyarakat seketika pemerintah mengumumkan lockdown atas Jabodetabek.
"Langkah ini perlu diimbangi dengan komunikasi publik yang intensif dan tepat untuk menekan sentimen negatif seperti panic buying," ujar Faisal, Rabu (18/3/2020).
Masyarakat yang tergolong sebagai masyarakat berpendapatan rendah dan bekerja di sektor informal yang mengandalkan upah harian untuk bertahan hidup perlu diberi bantuan sosial (bansos) baik tunai maupun nontunai.
Pasalnya, langkah lockdown akan menghilangkan pendapatan harian mereka sehingga bansos yang diberikan harus mampu meredam efek penurunan pendapatan tersebut.
Sebagai gambaran, apabila pemerintah memutuskan untuk melakukan lockdown atas DKI Jakarta maka bakal ada 1,52 juta pekerja yang bekerja di sektor informal serta 362,300 jumlah penduduk miskin yang perlu dijamin daya belinya.
Konsekuensinya, defisit anggaran pasti akan melebar karena meningkatnya kebutuhan belanja dalam rangka menangkal dampak Covid-19 baik dari sisi kesehatan maupun ekonomi serta dampak dari lockdown itu sendiri.
"Perlu realokasi anggaran dari yang dirancang sebelumnya, disesuaikan dengan kebutuhan untuk melakukan langkah-langkah preventif untuk menangkal wabah, dan meminimalisir dampak negatif terhadap perekonomian," ujar Faisal.
Menurut Faisal, penanggulanagan wabah sebaiknya lebih banyak dilakukan oleh Pemda dengan dukungan pemerintah pusat melalui transfer ke daerah. Adapun pemerintah pusat sebaiknya lebih berfokus pada dampak ekonomi dari Covid-19.
Di lain pihak, Ekonom Indef Bhima Yudhistira mewanti-wanti dampak yang bisa muncul apabila pemerintah memutuskan untuk melakukan lockdown atas DKI Jakarta atau Jabodetabek.Menurutnya, pemerintah tidak mungkin siap untuk memenuhi kebutuhan bahan pokok di Jabodetabek dan hal ini justru akan memicu inflasi.
"Kelangkaan bahan pokok khususnya jelang Ramadan akan menyeret kenaikan harga. Inflasi bisa tembus di atas 6% sehingga merugikan daya beli masyarakat," ujar Bhima, Rabu (18/3/2020).
Hal ini pun bakal menimbulkan panic buying dan dalam hal ini hanya masyarakat kelas menengah dengan daya beli yang lebih tinggi yang mampu memborong bahan pokok menjelang lockdown.
Ketika kepanikan di tengah masyarakat pertama kali terjadi saat pemerintah mengumumkan kasus pertama Covid-19, nampak pemerintah tidak memiliki mekanisme apapun untuk mencegah panic buying.
Ketahanan pangan di Indonesia sendiri masih tergolong rendah sehingga keputusan untuk lockdown bisa menimbulkan kelaparan massal. Di satu sisi, pemerintah nampaknya masih belum memiliki rencana untuk melakukan lockdown DKI Jakarta untuk menangkal laju penularan Covid-19.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan pihaknya saat ini sedang mempersiapkan aset pemerintah untuk dijadikan tempat mengisolasi masyarakat yang positif terjangkit Covid-19.
Menurut Sri Mulyani, lockdown masih belum mungkin diambil karena hal tersebut berpotensi menimbulkan masalah pada pasokan dan logistik.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis Indonesia
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Bulan Perlahan Menjauhi Bumi, Ini Dampaknya bagi Kehidupan
- Hunian Korban Bencana Sumatera Bakal Dibangun di Lahan Negara
- Tokoh Dunia Kecam Penembakan Bondi Beach yang Tewaskan 12 Orang
- Surya Group Siap Buka 10.000 Lowongan Kerja di Tahun 2026
- Konser Amal di Tangerang Galang Rp1,3 Miliar untuk Sumatera dan Aceh
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Jadwal DAMRI Jogja ke Bandara YIA Senin 15 Desember 2025
- Libur Nataru, Penumpang Pesawat Diproyeksi Tembus 5 Juta
- Jembatan Bailey Teupin Mane Aceh Kembali Bisa Dilalui
- 500 Mahasiswa Dapat Beasiswa Kuliah dari Bupati Magelang
- Jadwal KSPN Malioboro-Pantai Baron Senin 15 Desember 2025
- Danantara Akuisisi Aset Hotel di Makkah untuk Jemaah RI
- Pemkot Jogja Dorong RTH Publik Ramah dan Seru untuk Anak
Advertisement
Advertisement





