Advertisement
Ketua Umum PP Muhammadiyah: Jangan Halalkan Segala Cara untuk Menangi Pilkada

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Pilkada 2020 tersisa enam bulan lagi. Sejumlah pihak berharap pesta demokrasi ini bisa berjalan aman, damai dan bebas dari politik uang serta kontestan tidak menghalalkan segala cara.
Di DIY, tiga kabupaten yang bakal menggelar pemilihan kepala daerah masing-masing Gunungkidul, Bantul dan Sleman. Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir, mengatakan pilkada serentak harus membawa suasana damai, kondusif, dan menyebarkan benih kebaikan. Pelaksananya harus memiliki semangat untuk hidup rukun dalam perbedaan dan membawa kemajuan daerah menjadi lebih baik. Jangan sampai penyelenggaraan Pilkada justru berlawanan dengan prinsip demokrasi yang berujung mencederai proses reformasi. Terpenting jangan sampai prosesnya diwarnai tindakan menghalalkan segala cara termasuk politik uang.
Advertisement
"Kami mengimbau agar semua pihak tak menghalalkan segala cara untuk meraih kemenangan, termasuk menghindari politik uang. Jangan sampai melanggar hukum dan ketertiban sosial," kata Haedar Nashir di Gedung Grha Suara Muhammadiyah, akhir pekan lalu.
Menurutnya, kompetisi pilkada harus berjalan dengan sehat sesuai dengan aturan yang berlaku. Harapannya, perhelatan itu membuat demokrasi menjadi lebih berkualitas dan tak sekadar prosedural. Jangan sampai melahirkan sisa politik seperti kerusuhan, perseteruan, adu domba, fitnah, hoaks yang dapat meruntuhkan sendi-sendi kehidupan berbangsa dan bernegara. "Dan harus menghindari hal-hal yang merusak bangsa. Pelaksanaan Pilkada harus berjalan dengan damai," katanya.
Bagi kontestan Pilkada yang menang, kata Haedar, harus menjadikannya sebagai amanah dan tidak perlu melakukan pesta kemenangan yang justru membuat pihak yang kalah merasa terkhianati. Sebaliknya yang kalah juga harus menerima dengan ikhlas, sebagaimana permainan ada yang menang dan kalah, tidak perlu memercikkan suasana permusuhan.
"Jika semua pihak memiliki kekuatan untuk menuntaskan sejumlah masalah maka pilkada akan membawa kebaikan dan kemajuan bagi Bangsa Indonesia. Maka pilkada harus berjalan aman, damai dan kondusif," ucapnya.
Ketua KPU DIY, Hamdan Kurniawan, menyatakan jajarannya sudah berkoordinasi dengan Polda DIY dalam upaya pengamanan pilkada di tiga kabupaten di DIY. Menurutnya berdasarkan pengalaman pilkada periode sebelumnya, yang rawan dan perlu perhatian adalah saat tahap pencalonan. Ia berharap semua pihak memiliki semangat yang sama dalam menjalankan pilkada dengan aman damai. "Kami sudah bertemu Kapolda untuk minta dukungan terkait dengan pengamanan pilkada di tiga kabupaten," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
- Jadi Wisata Viral, Segini Harga Tiket Masuk Pantai Klotok Paranggupito Wonogiri
- Kisah Pangeran Samudra di Balik Tipu-Tipu Ritual Seks Gunung Kemukus
- Meriah! Ratusan Warga Baki Sukoharjo Ikut Rayakan Puncak Acara Grebeg Purboyo
- Berbekal Kepercayaan Komunitas, Amartha Fokus pada Sektor UMKM dan Perempuan
Berita Pilihan
- IKN Berpotensi Menyokong Pengembangan Obat Herbal, Guru Besar UGM: Kalau Benar-Benar Pindah
- Anies Sebut Pembangunan IKN Timbulkan Ketimpangan Baru, Jokowi: Justru Sebaliknya
- Berstatus Tersangka, Permohonan Perlindungan Syahrul Yasin Limpo Ditolak
- Diskusi dengan Netanyahu, Elon Musk Dukung Israel
- Nawawi Ditunjuk Jadi Ketua, Insan KPK Mendukung Penuh
Advertisement
Advertisement

Jelang Natal Saatnya Wisata Ziarah ke Goa Maria Tritis di Gunungkidul, Ini Rute dan Sejarahnya
Advertisement
Berita Populer
- Timnas Amin Ikut Menyorot Penghapusan Debat Khusus Cawapres oleh KPU
- Langka, Perempuan Ini Punya Dua Rahim dan Kini Hamil di Keduanya
- Ingin NU Miliki Lembaga seperti Bappenas, Ketua PBNU Bakal Angkat Erick Thohir Jadi Ketua Lakpesdam
- Pinjaman Rp60 Triliun untuk Belanja Alkes, Kemenkes: Antar RI jadi Negara Maju
- IDAI Dorong Layanan Kesehatan Analisis Data Infeksi Pneumonia untuk Pencegahan & Penanggulangan Dini
- Soal Dugaan Pemerasan Eks Mentan, Alex Tirta Buka Suara tentang Rumah Kertanegara
- Waspada! Covid-19 Singapura Melonjak hingga 22.000 Kasus di Jelang Akhir Tahun
Advertisement
Advertisement