Advertisement

Di Solo, Burung Senilai Jutaan Rupiah Dikerudungi karena Hujan Abu

Newswire
Rabu, 04 Maret 2020 - 05:37 WIB
Bernadheta Dian Saraswati
Di Solo, Burung Senilai Jutaan Rupiah Dikerudungi karena Hujan Abu Gunung Merapi mengalami erupsi pada Selasa (3/3/2020). - Harian Jogja/Gigih M. Hanafi

Advertisement

Harianjogja.com, SOLO - Erupsi Gunung Merapi pada Selasa (3/3/2020) pagi membuat sejumlah kawasan di Jawa Tengah ikut mengalami dampak hujan abu, salah satunya Solo. 

Hujan abu yang terjadi di Kota Solo pada Selasa (3/3/2020) pagi membuat pedagang burung di Pasar Burung Depok waspada. Hal itu dikarenakan abu vulkanis dampak erupsi Gunung Merapi itu dapat menganggu kesehatan burung bahkan hingga mengakibatkan kematian.

Advertisement

Ketua Paguyuban Pasar Burung dan Ikan Depok Solo, Suwarjo, saat dijumpai Solopos.com di sela-sela kegiatannya, mengatakan sebelum hujan abu mengguyur Kota Solo, semula para pedagang menjemur burung-burungnya di depan kios.

Namun, ketika terpantau hujan abu, para pedagang bergegas mengevakuasi burung-burung mereka ke dalam kios. Lalu, pedagang memilih mengerudungi burung mahal atau burung dengan harga lebih dari Rp1juta seperti burung murai batu, cucak rawa, dan poksai demi kesehatan burung.

“Belajar dari dampak letusan Gunung Kelud lalu, banyak burung yang mati akibat terpapar abu atau tempat minum burung kemasukan abu. Kami segera menginformasikan kepada seluruh pedagang untuk menjaga kesehatan burung karena abu ini mudah menganggu kesehatan khususnya pernafasan burung,” ujarnya.

Ia menyebut mengerudungi burung menjadi satu-satu jalannya untuk menjaga burung tidak mudah stres dan membuat burung macet atau enggan berkicau. Ia menambahkan 360an pedagang telah tanggap mengevakuasi burung membuat hingga hujan abu reda seluruh burung masih dalam kondisi sehat.

Ia menjelaskan meski hujan abu kali ini tidak terlalu berpengaruh pada kesahatan burung namun sedikit berpengaruh pada jumlah pembeli. Menurutnya, penurunan jumlah pengunjung pasar disebabkan warga enggan keluar rumah karena kesulitan memperoleh masker.

Pedagang burung lainnya, Muh. Faesol, menyebut hujan abu kali ini tidak terlalu berpengaruh bagi kondisi kesehatan burung. Namun, sebagai langkah antisipasi burung jualannya disimpan di dalam kios.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Solopos.com

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Lulusan Pertanahan Disebut AHY Harus Tahu Perkembangan Teknologi

Sleman
| Kamis, 25 April 2024, 20:37 WIB

Advertisement

alt

Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 19:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement