Advertisement
Ini Penjelasan Dokter tentang Hand Sanitizer Buatan Sendiri

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA – Cairan pencuci tangan berbahan dasar alkohol atau hand sanitizer menjadi barang yang paling banyak diburu masyarakat selain masker setelah pemerintah mengumumkan dua orang WNI positif terinfeksi virus corona atau Covid-19 pada Senin (2/3/2020).
Stok hand sanitizer di sejumlah toko kelontong, pasar swalayan, maupun apotek mulai menipis, bahkan sebagian besar diantaranya ludes terjual. Berdasarkan penelusuran Jaringan Indormasi Bisnis Indonesia pada Selasa (3/3/2020), sejumlah toko kelontong dan apotek di Bekasi, Jawa Barat sudah tidak terlihat lagi stok hand sanitizer. Demikian halnya dengan toko kelontong dan pasar swalayan di sekitar Karet, Jakarta Pusat.
Advertisement
Adapun, di sejumlah toko daring harga hand sanitizer meroket dan tak jarang mencapai puluhan kali lipat dari harga normalnya.
Untuk menyiasati hal tersebut, sebagian masyarakat memilih untuk membuat hand sanitizer sendiri menggunakan alkohol ditambah bahan-bahan lain yang bisa memberikan wangi tertentu. Berbagai cuitan tentang hand sanitizer Do It Yourself (DIY) muncul di linimasa Twitter.
Ada yang mencampurkan alkohol berkadar 70% yang biasanya digunakan untuk pencuci luka dengan parfum bayi. Kemudian ada pula yang mencampurkan alkohol tersebut dengan gel lidah buaya yang biasanya digunakan untuk melembabkan kulit.
Bahkan tak jarang pula yang menyarankan agar alkohol berkadar 70 persen tanpa campuran apapun digunakan sebagai pengganti hand sanitizer.
Lantas, apakah hand sanitizer DIY efektif sebagai langkah antisipatif penyebaran virus Corona? Dokter yang juga dikenal sebagai penulis buku Tan Shot Yen mengatakan bahwa penggunaan alkohol dengan kadar cukup tinggi sangat tidak disarankan lantaran bisa menyebabkan kulit telapak tangan kering dan pecah-pecah.
“[Telapak tangan pecah-pecah] ini pintu masuk infeksi,” katanya melalui pesan instan pada Selasa (3/3/2020).
Alih-alih tetap menggunakan hand sanitizer untuk membersihkan tangan, dr. Tan demikian dia akrab dipanggil menyarankan agar masyarakat mencuci tangan dengan benar sesuai menggunakan sabun. Pasalnya, air bersama dengan sabun lebih efektif daripada hand sanitizer untuk menghilangkan beberapa jenis kuman seperti Cryptosporidium, norovirus, dan Clostridium difficile 1-5.
Hand sanitizer dapat menonaktifkan banyak jenis mikroba dengan sangat efektif ketika digunakan dengan benar, akan tetapi tidak banyak orang yang menggunakannya dalam volume yang cukup besar atau diseka ke seluruh bagian telapak tangan sebelum cairan tersebut mengering.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis Indonesia
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Prabowo Setuju Pembentukan Dirjen Pesantren di Kemenag
- Sejarah Hari Santri 22 Oktober dan Fatwa Resolusi Jihad Hasyim Asyari
- Trump Soroti Logam Tanah Jarang, Fentanyl, Kedelai, dan Taiwan
- Isi Pidato Lengkap Prabowo di Sidang Satu Tahun Prabowo-Gibran
- Kemendagri Temukan Perbedaan Data Simpanan Pemda dan BI Rp18 Triliun
Advertisement

Angka Tengkes Sleman 4,29 Persen, Paparan Rokok Faktor Risiko Utama
Advertisement

Desa Wisata Adat Osing Kemiren Banyuwangi Masuk Jaringan Terbaik Dunia
Advertisement
Berita Populer
- ROPI Hadir di IFBO 2025 Tawarkan Program Kemitraan Unik, Modal 100%
- TikTok Shop Tokopedia Cetak LIVE Host Profesional
- Realisasi Penyaluran KUR di Jawa Tengah Capai Rp361,36 Triliun
- Tingkatkan Kreativitas, Pegawai Pemkab Gunungkidul Diajari Menulis
- Upaya P Diddy Batalkan Vonis 50 Bulan Penjara atas Kasus Prostitusi
- Gubernur DIY Ajak Kabupaten/Kota Sinergi Kelola Sampah
- WhatsApp Uji Fitur New Chat Message Limit untuk Batasi Spam
Advertisement
Advertisement