Advertisement

KPAI Jadi Bahan Tertawaan Warganet Gegara Anggotanya Sebut Berenang di Kolam Renang Bisa Hamil

Newswire
Minggu, 23 Februari 2020 - 00:37 WIB
Bhekti Suryani
KPAI Jadi Bahan Tertawaan Warganet Gegara Anggotanya Sebut Berenang di Kolam Renang Bisa Hamil Ilustrasi hoaks. - JIBI

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA--Gegara berita soal perempuan bisa hamil karena berenang di kolam renang Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) ditertawakan warganet.

Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) jadi bulan-bulanan warganet di media sosial setelah salah satu komisionernya disebut telah melontarkan pernyataan berisi hoaks lawas, bahwa perempuan bisa hamil karena berenang satu kolam dengan lelaki.

Advertisement

Nama KPAI, pada Sabtu malam (22/2/2020), masuk dalam daftar 10 topik paling heboh di Twitter Indonesia. KPAI sudah dicuit lebih dari 30.000 kali di Twitter.

Rata-rata isi cuitan berisi sindiran, lelucon, meme kocak, dan tak jarang pula umpatan.

Suara.com-jaringan Harianjogja.com, sudah meminta klarifikasi ke Ketua KPAI, Susanto terkait berita tersebut. Ia menegaskan bahwa KPAI masih mengusut kebenaran berita yang dimaksud.

Susanto juga menegaskan bahwa sikap resmi KPAI sebagai lembaga sama sekali berbeda dari yang tertera dalam berita tersebut.

Siti Hikmawati, komisioner KPAI yang disebut mengeluarkan pernyataan kontroversial tersebut, sudah dihubungi. Tetapi hingga berita ini ditayangkan baik telepon maupun pesan belum dibalasnya.

Pernyataan kontoversial yang disebut diucapkan oleh Siti Hikmawati itu sendiri memantik beragam komentar di media sosial. Salah satu yang ikut bersuara adalah aktivis kemanusiaan sekaligus psikolog Alissa Qotrunnada Wahid.

"Ada banyak hal di otak saya saat membaca seorang komisioner KPAI, pejabat publik yang dipilih melalui pansel, berpendapat seperti ini," tulis Alissa di Twitter.

Lebih lanjut putri sulung mendiang Presiden Abdurrahman Wahid atau Gus Dur itu mengatakan bahwa pernyataan Siti Hikmawati itu, jika benar, merupakan efek dari lemahnya pendidikan kesehatan reproduksi. Ia juga mempertanyakan proses seleksi komisioner KPAI oleh DPR.

"Saya masih menyisakan harapan bahwa berita ini tidak benar, atau jurnalisnya salah kutip. Semoga," tutup Alissa.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Suara.com

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Lulusan Pertanahan Disebut AHY Harus Tahu Perkembangan Teknologi

Sleman
| Kamis, 25 April 2024, 20:37 WIB

Advertisement

alt

Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 19:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement