Advertisement
Formula E Tak Boleh Lewati Monas, Ini Langkah Anies Baswedan
Suasana proyek revitalisasi kawasan Monas Jakarta Pusat, Senin (27/1/2020) - JIBI/Bisnis.com/Feni Freycinetia
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan santai menanggapi keputusan Pemerintah Pusat yang tak mengizinkan ajang balap mobil listrik Formula E di dalam kawasan Monumen Nasional (Monas).
Sebelumnya, Kementerian Sekretariat Negara lewat Komisi Pengarah Pembangunan Kawasan Medan Merdeka (Komrah) memberikan sinyal 'lampu merah' tersebut pada Rabu (5/2/2020) malam.
Mereka turut mengundang Anies dalam pertemuan itu, utamanya untuk membahas proyek Revitalisasi Monas.
"Yang penting dari pertemuan itu adalah revitalisasi [Monas] akan dituntaskan. Kalau soal Formula E sih, tinggal cari rute," ujarnya ketika ditemui di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (6/2/2020).
Anies menceritakan hanya ada pembahasan singkat dengan pihak pemerintah pusat terkait Formula E dalam rapat tersebut. Menurutnya, pendapat beberapa anggota Komrah yang tak sepakat adanya ajang balap di Monas sebagai Cagar Budaya patut dihormati.
"Keputusan itu kami hormati dan kami percaya inysaallah banyak hikmahnya. Jadi kami begitu. Pembahasannya tidak lama, kok. Siapa yang ada di ruangan itu pasti ingat. Begitu tidak dianjurkan, tidak di Monas, ya sudah. Pemprov DKI akan cari [rute sirkuit] yang baru," kata dia.
Sikap santai Anies ini beralasan. Pasalnya, alternatif pembangunan sirkuit sebenarnya tak memiliki batasan. Terpenting, tak melebihi 3 km sebagai batas daya tahan baterai mobil listrik balap tersebut.
Pihaknya pun telah berkoordinasi dengan pihak penyelenggara balapan dan perancang lintasan untuk menengok lokasi sirkuit yang baru. Namun, Anies belum mau menjelaskan lebih lanjut di mana saja alternatif calon road circuit tersebut berada.
"Karena itulah tim rute datang sore ini. Jam setrgah 6 nanti mereka mendarat, kemudian mereka akan langsung melihat beberapa tempat bersama dengan tim dari Bina Marga, tim dari Jakpro [PT Jakarta Propertindo] dan eksekutif komitenya," ungkap Anies.
Dalam catatan Bisnis, Pemprov DKI Jakarta menggelontorkan hingga Rp1,5 triliun untuk penyelenggaraan Formula E dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2019 dan 2020.
Di antaranya, senilai Rp346 miliar untuk commitment fee penyelenggaraan musim 2019/2020 dalam APBD Perubahan 2019 dan senilai £22 juta (setara Rp379 miliar) untuk commitment fee penyelenggaraan musim 2019/2020 dalam APBD 2020.
Selain itu, pemprov pun menganggarkan Rp600 juta untuk biaya praevent, biaya asuransi €35 juta (setara Rp556 miliar), serta penyertaan modal daerah (PMD) untuk PT Jakarta Propertindo selaku pembangun sarana-prasarana senilai Rp305 miliar dalam APBD 2020.
Advertisement
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis Indonesia
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Bulan Perlahan Menjauhi Bumi, Ini Dampaknya bagi Kehidupan
- Hunian Korban Bencana Sumatera Bakal Dibangun di Lahan Negara
- Tokoh Dunia Kecam Penembakan Bondi Beach yang Tewaskan 12 Orang
- Surya Group Siap Buka 10.000 Lowongan Kerja di Tahun 2026
- Konser Amal di Tangerang Galang Rp1,3 Miliar untuk Sumatera dan Aceh
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Harga Emas UBS dan Galeri24 Stabil Hari Ini, 15 Desember
- Real Madrid Taklukkan Alaves 2-1, Kembali ke Jalur Kemenangan di Liga
- John Cena Pensiun Usai Kalah dari Gunther di WWE
- Pelatihan Pabrik Saemaul Undong 2025 Tunjukkan Relevansi Nilai Saemaul
- Warga Rusia Protes Larangan Platform Game Roblox
- FSE Desak FIFA Hentikan Penjualan Tiket Mahal Piala Dunia 2026
- Pemancing Diduga Hanyut di Sungai Boyong Sleman
Advertisement
Advertisement





