Advertisement

Soal Penggerebekan PSK oleh Andre Rosiade, MKD Mengaku Belum Terima Laporan

John Andhi Oktaveri
Kamis, 06 Februari 2020 - 14:57 WIB
Bernadheta Dian Saraswati
Soal Penggerebekan PSK oleh Andre Rosiade, MKD Mengaku Belum Terima Laporan Wakil Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Andre Rosiade. - Bisnis/Jaffry Prakoso

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA - Wakil Ketua Mahkamah Kehormatan Dewan ( MKD) DPR, Saleh Partaonan Daulay mengaku belum mengetahui secara detail terkait isu penggerebekan prostitusi atau pekerja seks komersial (PKS) di Kota Padang. Kasus tersebut melibatkan anggota DPR Andre Rosiade.

Menurut Saleh, dia baru mendapatkan informasi itu dari pemberitaan sejumlah media, namun belum memerinci substansi dari kasus tersebut. Karena itu, dia mempersilakan apabila ada masyarakat yang ingin melaporkan Andre ke MKD dan pihaknya akan mempelajarinya dengan sungguh-sungguh.

Advertisement

“Bukan saya tidak tahu, tapi belum detail soal informasi tersebut. Selain itu belum ada laporan yang kami terima,” ujarnya ketika dihubungi Bisnis, Kamis (6/2/2020).

MKD merupakan salah satu alat kelengkapan DPR yang bertujuan menjaga serta menegakkan kehormatan dan keluhuran martabat DPR sebagai lembaga perwakilan rakyat. Pada periode terdahulu Mahkamah Kehormatan Dewan bernama Badan Kehormatan (BK).

Saleh pun mengaku belum bisa banyak berkomentar ketika ditanya soal opsi yang akan diambil MKD karena belum ada laporan masyarakat. "Untuk memutuskan apakah sesuatu itu meruntuhkan martabat Dewan, tentu itu tidak bisa dilakukan satu atau dua orang. Harus dibawa ke rapat paripurna di MKD," ujar Saleh.

Sementara itu, ketika dihubingi Bisnis, Andre mengatakan bahwa dirinya membantah pernah membayar orang lain untuk ‘menggunakan’ PSK.  “Tidak ada saya membayar orang untuk menjebak [PSK]. Yang ada masyarakat melapor kepada saya, lalu saya fasilitasi laporan itu ke Polda Sumbar. Lalu ada operasi tangkap tangan bekerja sama dengan masyarakat pelapor,” ujarnya.

Dia mengatakan masyarakat sudah resah melihat luar biasanya kemaksiatan online di Padang sehingga dirinya tidak bisa diam sebagai wakil rakyat. “Jadi kalau saya disebut membayar orang. Itu opini sesat yang dibangun selama ini,” ujarnya menjelaskan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Bisnis.com

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Puluhan Kursi SMP Negeri di Sleman Ditinggal, Banyak yang Tidak Daftar Ulang dengan Alasan Beragam

Sleman
| Jum'at, 04 Juli 2025, 08:27 WIB

Advertisement

alt

Kampung Wisata Bisa Jadi Referensi Kunjungan Saat Liburan Sekolah

Wisata
| Senin, 30 Juni 2025, 06:57 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement