Advertisement

Klaim Raja Keraton Agung Sejagat Dinilai Tak Sesuai Sejarah

Newswire
Sabtu, 18 Januari 2020 - 04:57 WIB
Bernadheta Dian Saraswati
Klaim Raja Keraton Agung Sejagat Dinilai Tak Sesuai Sejarah Raja Keraton Sejagat - ist

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA - Sejarawan Indonesia Asep Kambali menyebut klaim Toto Santosa yang mengaku Raja Keraton Agung Sejagat tidak sesuai dengan sejarah.

"Saya perhatikan dari pidatonya sebelum ditangkap polisi, banyak yang disampaikan itu ahistori, tidak sesuai sejarah," kata Asep Kambali yang dihubungi dari Jakarta, Jumat (17/1/2020).

Advertisement

Karena itu, Asep menilai perlu dilakukan penelusuran terkait asal usulnya, apakah benar keturunan Majapahit dan Mataram sebagaimana yang disampaikan Toto.

"Kalau betul dia keturunan Majapahit dan Mataram tapi dalam penyampaian berlebihan setidaknya hukumannya tidak memberatkan, tapi kalau ternyata apa yang disampaikan 'ngawur', maka itu penipuan, tidak sesuai dengan fakta sejarah," kata pendiri Komunitas Historia Indonesia itu.

Menurut Asep, jika yang disampaikan Toto merupakan kebohongan hingga akhirnya menimbulkan keresahan masyarakat, maka harus segera ditindak jangan sampai dibiarkan karena bisa "menular".

"Ini seperti menjadi tren, jika dibiarkan nantinya akan muncul lagi orang-orang yang mengaku-aku sebagai keturunan raja," katanya.

Setelah muncul Keraton Agung Sejagat di Purworejo Jawa Tengah dan viral di media sosial hingga polisi menahan Toto dan Ratunya Fanni Aminadia, muncul kembali Sunda Empire-Earth Empire di Jawa Barat.

Sebelumnya, Keraton Agung Sejagat mulai dikenal setelah mereka mengadakan kirab budaya pada Jumat (10/1/2020) hingga Minggu (12/1/2020).

Kerajaan tersebut diklaim muncul karena sebuah perjanjian 500 tahun lalu terhitung sejak Kemaharajaan Nusantara mulai menghilang tepatnya pada Imperium Majapahit (1518 sampai 2018).

Dengan berakhirnya perjanjian tersebut berakhir pula dominasi kekuasaan barat mengontrol dunia setelah Perang Dunia II.*

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : antara

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Tidak Berizin, Satpol PP Jogja Menyegel Empat Reklame Papan Nama Toko

Jogja
| Jum'at, 19 April 2024, 15:27 WIB

Advertisement

alt

Sambut Lebaran 2024, Taman Pintar Tambah Wahana Baru

Wisata
| Minggu, 07 April 2024, 22:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement