Advertisement
Mengapa Antraks Merebak di Gunungkidul? Ini Penyebabnya

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA — Antraks sering merebak di Gunungkidul, baik pada hewan maupun manusia, karena daerah tersebut memiliki riwayat pernah terjadi kejadian luar biasa (KLB) antraks.
Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tular Vektor dan Zoonotik Siti Nadia Tarmizi di Jakarta, Jumat (17/1/2020), mengatakan secara historis wilayah DIY pernah menjadi daerah KLB antraks pada hewan.
Advertisement
Dia menerangkan, kuman antraks dari hewan yang telah mati akan tetap hidup sebagai spora bertahun-tahun lamanya. Spora kuman antraks tersebut sulit dibasmi karena mampu hidup dalam waktu yang lama baik itu di dalam tanah maupun di air.
Meski hewan yang mati dikubur di dalam tanah, spora kuman antraks tersebut tetap akan hidup di dalam tanah dalam waktu yang lama. Sedangkan jika ada warga yang menggarap lahan di wilayah tersebut, spora itu bisa kembali muncul.
"Sporanya bisa hidup bertahun-tahun di tanah dan di air, jadi kenapa bisa sering kali muncul dulu pernah daerah antraks puluhan tahun, tapi begitu tanahnya diolah sporanya yang di dalam tanah jadi muncul ke permukaan," jelas Nadia.
Spora antraks yang hidup selama bertahun-tahun kemudian menempel di daun dan rerumputan yang menjadi makanan hewan ternak. Alhasil hewan ternak terjangkit penyakit antraks dan kuman tersebut kembali berkembang di dalam tubuh hewan.
Nadia menyebut bahwa hewan ternak yang mati karena antraks dalam jumlah kecil mungkin belum menjadi perhatian seperti saat terjadi KLB antraks pada hewan. Namun perlu diketahui, satu hewan ternak terjangkit antraks bisa menularkan penyakit tersebut kepada puluhan manusia.
Kementerian Kesehatan mencatat sebanyak 27 orang positif terjangkit antraks di Gunungkidul yang dilaporkan terakhir pada 31 Desember 2019. Dari 27 orang yang terjangkit antraks tersebut, satu orang meninggal yang disebabkan oleh penyakit meningitis.
Sementara sebanyak tiga ekor sapi dan enam ekor kambing dilaporkan mati akibat penyakit antraks di Gunungkidul.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Cerobong Asap di Atap Kapel Sistina Masih Berwarna Hitam, Tanda Paus Baru Belum Terpilih di Hari Pertama Konklaf
- Indonesia Akan Jadi Tempat Uji Coba Vaksin TBC Hasil Penelitian Yayasan Bill Gates
- Dalam Sidang Kasus Hasto Kristiyanto, Saksi Sempat Menangis saat Beri Kesaksian
- Terbukti Korupsi, Eks Direktur Askrindo Divonis 11 Tahun Penjara
- Polri Jalankan Operasi Besar untuk Memberantas Preman
Advertisement

Jelang Kurban, Ternak di Gunungkidul Wajib Kantongi Surat Kesehatan Hewan
Advertisement

Jembatan Kaca Seruni Point Perkuat Daya Tarik Wisata di Kawasan Bromo
Advertisement
Berita Populer
- Lantik 29 Pejabat Tinggi Pratama, Ahmad Luthfi: No Titip-titip No Jastip
- Kader PDIP Saeful Bahri 3 Kali Mangkir di Sidang Kasus Hasto Kristiyanto
- Perundungan di RS Pendidikan Capai 632 Kasus, Kekerasan Seksual Didominasi Dokter sebagai Pelaku
- Polisi Tetapkan 2 Tersangka TPPU Judi Online dan Sita Rp530 Miliar
- Terbukti Korupsi, Eks Direktur Askrindo Divonis 11 Tahun Penjara
- Komunitas Difabelzone di Bantul Diberi Pelatihan Membatik dan Digital Marketing, Ini Tujuannya
- Gempa Magnitudo 5,4 yang Mengguncang Nias dari Zona Megathrust Mentawai
Advertisement