Advertisement
BNPB Tegaskan Kabar Banjir Bandang di Puncak dan Cipanas Bohong
Warga korban banjir mengungsi di Gelanggang Olahraga (GOR) Pengadegan, Jakarta, Kamis (2/1/2020). Sebanyak 1.424 warga terdampak banjir mengungsi di posko yang telah disiapkan di beberapa lokasi. - ANTARA/Reno Esnir
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA — Kabar terjadinya banjir bandang dan longsor di Puncak dan Cipanas adalah hoaks. Hal tersebut ditegaskan oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
Melalui akun Twitter resminya, Minggu (5/1/2020), Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BPBD) menyampaikan kabar terjadinya banjir bandang dan longsor di sekitar Puncak, Bogor dan Cipanas, Cianjur telah beredar sejak Sabtu (4/1/2020).
Advertisement
"Kami nyatakan bahwa berita tersebut adalah bohong [hoaks] dan tidak berdasarkan data di lapangan," tegas BNPB.
BNPB juga menyertakan tangkapan layar yang menunjukkan percakapan dengan petugas yang berjaga di lapangan. Dalam tangkapan layar itu disebutkan bahwa informasi banjir bandang dan longsor adalah bohong dan kondisi Sungai Ciliwung normal.
BACA JUGA
Melalui Twitter, BNPB meminta Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) seluruh Indonesia untuk aktif menginformasikan peringatan dini cuaca ekstrem kepada masyarakat. Peringatan dini tersebut diharapkan dapat meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan warga.
Menurut data BNPB hingga Sabtu (4/1/2020) pukul 23.00 WIB, banjir di Jabodetabek, Banten, dan Karawang telah mengakibatkan 60 orang meninggal dunia dan dua orang masih hilang. Jumlah korban terbesar terjadi di Kabupaten Bogor, yakni sebanyak 16 orang, diikuti oleh Kota Bekasi dan Kabupaten Lebak yang masing-masing sembilan orang.
Sementara itu, dua orang yang masih hilang tercatat terjadi di Kabupaten Lebak.
Dalam keterangan di laman resmi BNPB, Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi (Pusdatinkom) BNPB Agus Wibowo menambahkan jumlah pengungsi turun dari 173.064 orang menjadi 92.261 orang karena sebagian pengungsi sudah kembali ke rumah masing-masing.
Jumlah pengungsi terbanyak berada di Kota Bekasi dengan jumlah 70.002 jiwa, kemudian di Kabupaten Lebak sebanyak 4.450 orang, dan Jakarta Selatan (Jaksel) 4.209 orang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Cuaca Ekstrem Landa Negara Arab, Banjir Bandang Picu Korban
- Percepatan Papua, Prabowo Ancam Pecat Pejabat Bermasalah
- Bulan Perlahan Menjauhi Bumi, Ini Dampaknya bagi Kehidupan
- Hunian Korban Bencana Sumatera Bakal Dibangun di Lahan Negara
- Tokoh Dunia Kecam Penembakan Bondi Beach yang Tewaskan 12 Orang
Advertisement
Sekolah Negeri di Jogja Wajib Terima ABK, Ini Penegasan Pemkot
Advertisement
Taman Kuliner Ala Majapahit Dibuka di Pantai Sepanjang Gunungkidul
Advertisement
Berita Populer
- MANTRA by Qhomemart Satukan Arsitek dan Industri di Jogja
- KPK Kantongi Fakta Baru Kasus Kuota Haji Usai dari Arab Saudi
- Inter Miami Rekrut Sergio Reguilon, Pengganti Jordi Alba
- Windows 10 Dihentikan, Ini Cara Aktifkan ESU Gratis
- Libatkan Pelajar, Disbud DIY Gelar Workshop Macapat Catur Sagatra
- Trump Gugat BBC US$5 Miliar, Tuduh Edit Pidato Soal Capitol
- Xpeng Dirikan Pabrik RHD di Malaysia
Advertisement
Advertisement



