Advertisement
Meski Berstatus PNS, Ipar Jokowi Ini Lepas Gibran Daftar Calon Wali Kota Solo

Advertisement
Harianjogja.com, SOLO--Keterlibatan PNS dalam aksi dukung mendukung di Pilkada Solo mulai terlihat.
Kakak kandung Ibu Negara Iriana Joko Widodo (Jokowi), Haryanto atau Anto, ikut dalam seremonial pemberangkatan atau melepas Gibran Rakabuming Raka ke Semarang untuk mendaftar calon wali kota (cawali) Solo lewat DPD PDIP Jateng, Kamis (12/12/2019).
Advertisement
Padahal Anto yang juga ipar Presiden Jokowi ini berstatus pegawai negeri sipil (PNS) yang sesuai aturan dilarang terlibat dalam kegiatan politik praktis. Berdasarkan foto yang diperoleh Solopos.com-jaringan Harianjogja.com, pada acara pemberangkatan itu Anto terlihat mengenakan kemeja Indonesia Raya membaur bersama sukarelawan yang memakai baju serupa.
Pria 50-an tahun itu merupakan seorang guru di SMPN 10 Solo. Namun dia terlihat dalam acara tersebut pada hari kerja.
BACA JUGA
Sekretaris Daerah (Sekda) Solo, Ahyani, mengaku belum mengetahui maupun mendapat laporan terkait peristiwa tersebut. Jika benar, dia akan mengklarifikasinya terlebih dahulu.
Menurutnya, tidak seharusnya PNS berada di luar tempat dia bertugas saat hari kerja. “Itu cuti atau apa saya belum tahu. Harus diklarifikasi dulu," kata Ahyani di Balai Kota Solo, Jumat (13/12/2019).
Ahyani mengaku belum bisa memastikan sanksi yang akan diberikan kepada Haryanto jika terbukti melanggar netralitas PNS. Dia harus berkoordinasi dengan sejumlah pihak, seperti Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) dan Komite Aparatur Sipil Negara (ASN).
Dia mengakui saat ini masa kampanye bagi peserta Pilkada belum dimulai. “Meski demikian, ASN Pemkot harus bersih dari politik praktis. Harus tahu etika dan menjaga netralitas. Itu juga kembali ke personal masing-masing. Ya lihat saja nanti [Anto] apa tetap lurus, apa menggok-menggok [belok-belok],” kata Ahyani.
Sebagai pucuk pimpinan birokrasi di daerah ia melarang PNS terlibat politik praktis, salah satunya kampanye. Namun, PNS wajib menggunakan hak pilihnya saat pemilu.
"Termasuk jika [peserta pemilu] itu adalah keluarga, tidak usah ikut kampanye. Kalau hanya kebetulan di lokasi, difoto dan viral, nanti akan ada klarifikasi," tutupnya.
Sementara itu, Haryanto tidak menjawab saat hendak dimintai konfirmasi. Saat Solopos.com menghubungi nomor ponselnya, terdengar nada sambung namun tidak ada jawaban.
Ketua Bawaslu Kota Solo, Budi Wahyono, mengatakan aktivitas Haryanto di lokasi pemberangkatan Gibran termasuk melanggar kode etik sebagai PNS.
Meskipun belum memasuki masa kampanye, jabatan PNS bersifat melekat. Larangan tidak berpolitik praktis termaktub dalam UU No. 5/2014 tentang Aparatur Sipil Negara, PP No. 11/2017 tentang Manajemen PNS, PP No. 53/2010 tentang Disiplin ASN, hingga PP No. 42/2004 tentang Kode Etik PNS.
“Masa kampanye masih lama, 11 Juli-19 September 2020. Tapi sesuai aturan, ASN harus netral. Prosesnya ke Komisi ASN [KASN] karena belum masuk masa kampanye [belum menjadi ranah Bawaslu],” kata dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Solopos.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Kemendagri Temukan Perbedaan Data Simpanan Pemda dan BI Rp18 Triliun
- Kejagung Serahkan Uang Rp13,2 Triliun Hasil Sitaan Kasus CPO ke Negara
- Kapal Tanker Federal II Terbakar, 13 Orang Meninggal Dunia
- Unjuk Rasa Pemuda Maroko, Tuntut Pembebasan Demonstran Gerakan GenZ
- Kawasan Gunung Lawu Tak Masuk WKP Panas Bumi, Ini Alasannya
Advertisement

Jadwal Pemadaman Listrik di Kota Jogja Hari Ini 21 Oktober 2025
Advertisement

Desa Wisata Adat Osing Kemiren Banyuwangi Masuk Jaringan Terbaik Dunia
Advertisement
Berita Populer
- Jadwal Kereta Bandara YIA Xpress Senin 20 Oktober 2025
- Jojo Juara Denmark Open 2025
- Jadwal SIM Keliling Sleman Bulan Oktober 2025, Cek di Sini
- Jadwal DAMRI Jogja ke YIA Kulonprogo Senin 20 Oktober 2025
- Cek Jalur dan Tarif Trans Jogja Hari Ini Senin 20 Oktober 2025
- Durasi Malioboro Bebas Kendaraan Bermotor Diperpanjang
- Verstappen Juara GP Amerika Serikat 2025
Advertisement
Advertisement