Advertisement

Wapres Sebut Indonesia Layak Jadi Rujukan Kajian Dunia Islam Moderat, Ini Alasannya

Newswire
Selasa, 26 November 2019 - 12:37 WIB
Nina Atmasari
 Wapres Sebut Indonesia Layak Jadi Rujukan Kajian Dunia Islam Moderat, Ini Alasannya Ma'ruf Amin. - Okezone

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA - Peradaban Islam di Indonesia dinilai layak menjadi rujukan kajian peradaban dunia Islam yang moderat dan modern karena berbagai faktor. Hal itu diungkapkan Wakil Presiden RI Ma'ruf Amin.

"Indonesia selayaknya dapat menjadi tempat rujukan bagi pengembangan ilmu pengetahuan Islam moderat dan modern," kata Wapres saat memberikan sambutan kunci pada acara Expert Meeting Indonesia International Islamic University (UIII), Selasa (26/11/2019).

Advertisement

Dia mengatakan Indonesia layak menjadi rujukan kajian peradaban dunia Islam moderat karena Indonesia negara dengan penduduk mayoritas Muslim terbesar di dunia dan juga salah satu negara demokrasi terbesar di dunia.

Selain itu, kata dia, sejak pertama kali Islam masuk ke Indonesia pada abad ke delapan, perkembangan Islam di tanah air sangat pesat dan dapat diterima dengan baik oleh masyarakat asli Indonesia.

"Islam masuk ke Indonesia dengan cara damai melalui aktivitas perdagangan dan hubungan sosial antar masyarakat. Kondisi ini membuat perkembangan Islam di Indonesia moderat dan menjadi bagian hubungan sosial dan kultural di Indonesia," kata Wapres.

Dia menyampaikan seluruh kekayaan dan pengalaman perjalanan Islam di Indonesia turut berkontribusi terhadap kesatuan dan persatuan bangsa serta menjadikan Indonesia sebagai negara demokrasi dengan penduduk mayoritas Islam terbesar di dunia.

"Dengan fakta tersebut Indonesia layak menjadi rujukan peradaban dunia Islam moderat dan modern," ujar dia.

Adapun untuk menjadikan Indonesia rujukan dalam mempelajari peradaban Islam, dibutuhkan pusat penelitian dan ilmu pengetahuan berkualitas.

Salah satu bentuk adanya pusat penelitian dan ilmu pengetahuan tersebut, kata dia, maka dibentuklah perguruan tinggi Islam unggulan yakni Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII) yang memiliki kualitas internasional dengan reputasi global.

"Dengan waktu cepat kita harap UIII ini mampu berada di garis terdepan dalam kajian Islam secara umum dan menjadi kiblat dunia dalam bidang kajian Islam Indonesia," kata dia.

UIII juga diharapkan menjadi pusat penyebaran kebudayaan dan peradaban Islam modern, toleran dan berkemajuan.

Ma'ruf juga mengharapkan kajian Islam di UIII dapat menggabungkan dua bentuk kajian Islam yakni penguasaan ilmu-ilmu agama Islam atau kajian normatif serta penelitian pada masyarakat atau kajian empiris.

"UIII diharapkan juga menjadi duta mempromosikan Indonesia sebagai referensi, kompatibilitas Islam dan demokrasi serta rujukan dunia dalam perwujudan Islam rahmatan lil alamin," jelas dia.

Lulusan UIII diharapkan menjadi ahli, ilmuan, cendikiawan muslim terkemuka yang moderat, demokratis, humanis dan berwawasan global.

"Melalui pertemuan Dewan Pakar ini kita ingin menguji konsep dan seluruh proses dalam mengembangkan visi, kurikulum, tata kelola dan SDM-nya mampu memenuhi tujuan pendirian UIII. Saya mengharapkan para pakar dan cendikiawan yang hadir bisa memberikan masukan untuk memperkaya referensi bagi pengembangan UIII ke depan," ujar dia.

Wapres menyampaikan terima kasih dan apresiasi tinggi kepada semua pihak yang telah membantu merealisasikan pendirian UIII hingga sampai saat ini.

Untuk mewujudkan harapan menjadi Universitas Islam Internasional Indonesia sebagai perguruan tinggi Islam internasional, maka semua pihak harus bekerja keras untuk menyelesaikan berbagai pembangunan infrastruktur dan pengembangan piranti lunak utamanya menyempurnakan kurikulum, tata kelola serta berbagai perangkat pendukung.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Antara

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Kembali Tampil di Pilkada Gunungkidul Tahun Ini, Ini Gagasan yang Diusung Sutrisna Wibawa

Gunungkidul
| Jum'at, 29 Maret 2024, 20:17 WIB

Advertisement

alt

Mengenal Pendopo Agung Kedhaton Ambarrukmo, Kediaman Sultan Hamengku Buwono VII

Wisata
| Senin, 25 Maret 2024, 20:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement