Advertisement
Tolak Prabowo Masuk Istana, Aktivis 98 Gelar Aksi Tutup Mulut

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA--Aktivis 98 menggelar aksi tutup mulut menolak Prabowo Subianto dan Partai Gerindra masuk ke dalam Kabinet Indonesia Kerja Jilid II.
Koordinator Aksi Aznil Tan berpandangan bahwa kehadiran Prabowo Subianto dan Partai Gerindra ke Kabinet Jokowi-Ma'ruf Amin dapat merusak sistem demokrasi di Indonesia.
Advertisement
Menurut Koordinator Nasional Relawan Jokowi Poros Benhil tersebut tidak akan ada lagi penyeimbang Pemerintahan dan semuanya akan satu suara ketika mengambil suatu kebijakan untuk masyarakat.
"Memang benar, hari ini Kami dari aktivis 98 ada 5-10 orang akan menggelar aksi tutup mulut untuk menolak Prabowo Subianto atau Partai Gerindra masuk ke Pemerintahan. Mereka itu harus jadi penyeimbang demokrasi," tutur Aznil kepada Bisnis, Selasa (22/10/2019).
Selain itu, Aznil menuding Prabowo Subianto terlibat dalam kasus pelanggaran HAM berat di Tanah Air. Namun, hingga kini penegak hukum masih belum menetapkan status hukum bagi Prabowo Subianto terkait kasus pelanggaran HAM berat tersebut.
"Beliau ini kan terlibat dalam pelanggaran HAM berat. Harusnya dikenakan status hukum dulu, biar gak terjadi gonjang-ganjing di kemudian hari," kata Aznil.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis Indonesia
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Bupati Halim Sebut Bantul Salah Satu Pusat Pertumbuhan UMKM di DIY
Advertisement

Pemkab Boyolali Bangun Pedestrian Mirip Kawasan Malioboro Jogja
Advertisement
Berita Populer
- Tinjau Dampak Bencana, Prabowo Kunjungi Korban Banjir Bali
- Rusia Diguncang Gempa Magnitudo 7,4, Ini Penyebabnya
- PBNU Desak KPK Tetapkan Tersangka Kasus Korupsi Kuota Haji, Ini Alasannya
- Sejuta Lebih Warga Palestina Menolak Dievakuasi ke Wilayah Selatan Jalur Gaza
- Banyak Orang Hilang Sejak Aksi Demo, Polda Buka Posko Pengaduan 24 Jam
- Respons 7 Desakan Darurat Ekonomi, Luhut Temui Aliansi Ekonom
- Pembunuh Charlie Kirk Dikabarkan Memiliki Riwayat Penyakit Mental
Advertisement
Advertisement