Advertisement

NU Jayapura: Kalau Mau Berjihad ke Papua, Tak Usah Datang!

Newswire
Selasa, 22 Oktober 2019 - 08:27 WIB
Bernadheta Dian Saraswati
NU Jayapura: Kalau Mau Berjihad ke Papua, Tak Usah Datang! Logo Nahdlatul Ulama (NU)

Advertisement

Harianjogja.com, PAPUA - Pihak Nahdlatul Ulama (NU) Kota Jayapura menolak tegas seruan jihad oleh oknum warga atau kelompok tertentu dalam menanggapi kekerasan yang terjadi di Wamena, Kabupaten Jayawijaya pada 23 September 2019.

"Kami ingin menegaskan kepada saudara-saudara yang akan berjihad ke Papua untuk tidak datang, karena akan menimbulkan masalah baru," katanya  Ketua NU Kota Jayapura, KH Kahar Yelipele di Kota Jayapura, Papua, Senin (22/10/2019). 

Advertisement

Menurut dia, persoalan di Wamena, Kabupaten Jayawijaya sudah ditangani oleh pemerintah kabupaten dan provinsi setempat, apalagi aparat keamanan dengan gencar melakukan tindakan penegakan hukum, sehingga seruan jihad ke Papua seharusnya tidak digaungkan.

"Memang persoalan di Wamena, Kabupaten Jayawijaya dan di Kota Jayapura banyak yang dirugikan, ada korban jiwa dan materiil, kami turut berbela sungkawa soal itu, tapi saya minta untuk semua pihak agar menahan diri, baik warga yang ada di Papua dan di luar Papua, serahkan semua ini kepada aparat keamanan," katanya.

Indonesia adalah bangsa yang besar dengan beraneka ragam suku bangsa, bahasa dan agama yang terangkum dalam Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika, sehingga sudah sepantasnya semua pihak menggemakan sikap persatuan dan kesatuan bukan sebaliknya.

"Untuk itu, saya minta mari kita gaungkan dan secara bersama-sama menyebarkan kedamaian, dengan tidak membuat atau melanjutkan informasi hoax, tapi menjaga sikap toleransi dan persaudaraan di Tanah Papua," katanya.

Kepada para mahasiswa yang eksodus, KH Kahar yang juga Ketua Umum Masjid Raya di Papua meminta agar bisa kembali melanjutkan kuliah di tempatnya masing-masing karena masa depan Papua dan Indonesia berada di tangan generasi muda.

"Papua ini tanah yang kaya raya, adik-adik mahasiswa-lah nanti yang akan mengolah ini untuk meningkatkan mensejahterakan rakyat Papua, sehingga berpikir bijak dan luas, bahwa masa depan itu sangat penting dengan melanjutkan dan menyelesaikan kuliah," katanya

KH Kahar juga meminta kepada semua pemangku kepentingan di Bumi Cenderawasih itu agar tidak lagi membuat perbedaan dengan penyebutan warga asli atau warga pendatang, tetapi lebih mengedepankan penyebutan yang bijak.

"Bahwa kami semua adalah warga Indonesia, sedarah, sebangsa dan se-tanah air Indonesia," kata KH Kahar yang juga pengurus FKUB di Kota Jayapura.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : antara

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Jadwal Pemadaman Jaringan Listrik di Kota Jogja Hari Ini, Cek Lokasi Terdampak di Sini

Jogja
| Jum'at, 26 April 2024, 06:27 WIB

Advertisement

alt

Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 19:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement