Advertisement
Bendera yang Identik dengan HTI Dikibarkan di SMKN 2 Sragen

Advertisement
Harianjogja.com, SRAGEN—Foto yang menggambarkan sejumlah siswa dan guru SMKN 2 Sragen berdiri sambil membentangkan bendera Palestina dan bendera berlafal tauhid pada kain hitam yang identik dengan simbol Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) beredar di media sosial.
Ketua Gerakan Pemuda (GP) Ansor Sragen, Endro Supriyadi, menyesalkan berkibarnya apa yang dia sebut bendera HTI di kompleks sekolah negeri. Sekolah yang menjadi tempat penyelenggara pendidikan untuk mencetak generasi muda yang berwawasan kebangsaan dan cinta Tanah Air hendaknya bisa steril dari virus intoleran dan radikalisme.
Advertisement
“Kami meminta Pemkab Sragen melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan untuk berkoordinasi dengan Pemprov Jateng dan instansi terkait agar serius mengawasi pembinaan siswa agar terhindar dari pengaruh paham keagamaan yang salah,” ucap Endro dalam jumpa pers di Kantor PCNU Sragen, Rabu (16/10/2019).
Belum diketahui kapan bendera itu dikibarkan di kompleks SMKN 2 Sragen. Diduga bendera itu dikibarkan oleh sejumlah siswa yang tergabung dalam kegiatan Rohis di bawah binaan guru agama sekolah setempat.
Berkenaan dengan itu, GP Ansor mendesak Disdikbud dan instansi terkait untuk memberikan sanksi atau teguran kepada guru atau pegawai di lingkungan sekolah yang terbukti menyebarkan paham radikalisme kepada siswa.
“Kami juga menyerukan kepada orang tua siswa dan elemen masyarakat untuk menjaga generasi muda agar tidak tertular virus radikalisme dan ekstremisme yang sudah menjalar ke lembaga pendidikan,” papar Endro.
Sebagai upaya menanggulangi paham radikalisme menjalar ke sekolah-sekolah, kata Endro, GP Ansor Sragen bersedia diajak kerja sama untuk memberikan pendampingan dalam kegiatan keagamaan baik intra maupun ekstra.
Sementara itu, Wakil Kepala SMKN 2 Sragen, Joko Daryanto, berujar,“Mohon maaf saya belum bisa memberikan klarifikasi. Saya justru baru tahu ada persoalan tersebut. Itu pas acara apa? Dalam rangka apa? Saya belum tahu. Saya perlu minta penjelasan dari guru yang bersangkutan dulu.”
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo sedang mendalami dugaan keterlibatan oknum guru terkait pengibaran bendera Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) oleh sekelompok pelajar di SMKN 2 Sragen. Ganjar menegaskan, apabila terbukti melanggar dan ada faktor kesengajaan, pihaknya tidak akan memberikan ampun.
"Sedang kami dalami, ada dugaan oknum guru yang terlibat dalam pengibaran bendera itu. Saya sudah cek medsosnya dan lainnya. Kalau memang melanggar dan ada faktor kesengajaan, saya tidak ada ampun soal itu," kata Ganjar melalui siaran persnya Kamis (17/10/2019).
Meski begitu, pihaknya tidak mau gegabah untuk mengambil keputusan. Pihaknya tetap meminta klarifikasi dari sejumlah pihak terkait, baik dari siswa, kepala sekolah maupun oknum guru terkait kejadian yang sempat viral di media sosial itu.
Untuk keperluan itu, pihaknya juga telah menerjunkan tim khusus ke sekolah tersebut. Tujuannya untuk mengorek informasi sedetail mungkin terkait peristiwa tersebut.
"Tetap kami dalami dulu, kami sudah terjunkan tim yang bertugas soal itu. Biar tidak berperasangka buruk. Mudah-mudahan bisa memberikan klarifikasi dengan baik, kalau tidak ya pasti saya beri sanksi tegas," tuturnya.
Disinggung apakah kegiatan belajar mengajar di SMKN 2 Sragen telah terpapar radikalisme, Ganjar belum menyimpulkan sampai di situ. (k28)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis Indonesia & Solopos
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Kementerian HAM Menjadi Penjamin Pelaku Persekusi Retret, DPR Bertanya Alasannya
- Kementerian Sosial Pastikan Pembangunan 100 Sekolah Rakyat Dimulai September 2025
- KPK akan Pelajari Dokumen Terkait Kunjungan Istri Menteri UMKM ke Eropa
- Donald Trump Ingin Gelar UFC di Gedung Putih
- Indonesia Siap Borong Alutsista dari AS
Advertisement

Jadwal KA Prameks Hari Ini, Minggu 6 Juli 2025, dari Stasiun Tugu Jogja hingga Kutoarjo Purworejo
Advertisement

Kampung Wisata Bisa Jadi Referensi Kunjungan Saat Liburan Sekolah
Advertisement
Berita Populer
- 3 Event Balap Akan Digelar di Sirkuit Mandalika di Bulan Juli 2025
- 500 Ribu Orang Terdampak Aksi Mogok Petugas di Bandara Prancis
- 29 Penumpang KMP Tunu Pratama Jaya Masih Belum Ditemukan, SAR Lanjutkan Pencarian
- Gempa Jepang: Warga Panik dengan Ramalan Komik Manga, Pemerintah Setempat Bantah Ada Keterkaitan
- Kebakaran di California AS Meluas hingga 70.800 Hektare Lahan
- 1.469 Guru Siap Mengajar di 100 Sekolah Rakyat
- Hamas Sambut Baik Rencana Gencatan Senjata dengan Israel
Advertisement
Advertisement