Advertisement
PM Singapura Pamerkan Anggrek Hibrida Iriana Jokowi kepada Jokowi
PM Singapura Lee Hsien Loong memamerkan anggrek hibrida yang tengah mekar kepada Presiden Joko Widodo di jambangan bunga ruang utama The Istana, Selasa (8/10/2019). - Twitter @Jokowi
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA – Pemerintah Singapura memberi nama Iriana Jokowi untuk satu anggrek hibrida di negeri tersebut. Nama tersebut diambil dari nama istri Presiden Joko Widodo, Iriana.
Dalam unggahan di akun resmi media sosialnya seperti Facebook dan Instagram, Jokowi bercerita tentang suatu momen di sela-sela kunjungannya ke Singapura pada Selasa (8/10/2019).
Advertisement
“Di Singapura kemarin, Perdana Menteri Lee Hsien Loong memamerkan kepada saya anggrek Dendrobium Iriana Jokowi yang tengah mekar di jambangan bunga di ruang utama The Istana. Nama anggrek hibrida ini memang diambil dari nama Ibu Negara,” kata akun resmi Jokowi tersebut.
Jokowi bercerita, pada empat tahun lalu, dirinya dan Ibu Negara mendapat kehormatan sebagai tamu di Singapore Botanic Gardens, Singapura. Oleh tuan rumah, nama Ibu Negara kemudian diabadikan untuk satu jenis spesies anggrek yang baru disilangkan di kebun botani negeri itu.
“Nama anggrek silangan itu Dendrobium Iriana Jokowi,” tulis akun resmi Jokowi tersebut yang juga mengunggah foto dirinya melihat anggrek tersebut ditemani oleh Lee Hsien Loong.
Seperti diketahui, Jokowi pergi ke Singapura selama 2 hari selama 8-9 Oktober 2019. Hasil kunjungan tersebut, Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Singapura sepakat untuk memperkuat kerja sama yang saling menguntungkan di antara dua negara.
Kesepakatan itu dibuat setelah Presiden Joko Widodo bertemu Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong di The Istana, Singapura.
Kesepakatan pertama adalah Framework for Negotiation of FIR Realignment yang ditandatangani pada 12 September 2019. Tim teknis Pemerintah Indonesia dan Singapura juga telah bertemu pada 7 Oktober 2019. Pertemuan itu diharapkan menghasilkan hasil konkret.
Kesepakatan kedua adalah Indonesia dan Singapura sepakat memperpanjang kerja sama keuangan antara bank sentral kedua negara, yakni pengelolaan likuiditas valas secara bilateral (bilateral liquidity management arrangement).
Kerja sama ini mencerminkan komitmen yang kuat dari kedua pemimpin untuk meningkatkan stabilitas dan pengembangan ekonomi di kawasan. Perpanjangan kerja sama ini akan dilakukan pada November 2019 mendatang.
Sementara itu, Jokowi juga menyambut baik perkembangan dan tindak lanjut dari kesepakatan yang dicapai dalam Leaders’ Retreat tahun lalu. Perkembangan tersebut antara lain soal pengembangan kawasan industri Kendal yang menjadi ikon kerja sama kedua negara.
“Kami menyambut baik tindak lanjut kesepakatan Leaders’ Retreat tahun lalu, antara lain bertambahnya tenants di Kendal Industrial Park, berkembangnya Nongsa Digital Park, dan dukungan Singapore Economic Development Board bagi pembukaan operasi perusahaan Pegatron di Batam,” kata Jokowi seperti dikutip dari keterangan tertulis, Rabu (9/10/2019).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis Indonesia
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Pekerja Migran di Jogja Desak Negara Penuhi Perlindungan dan Hak
Advertisement
Jepang Naikkan Biaya Visa dan Pajak Turis untuk Atasi Overtourism
Advertisement
Berita Populer
- Jadwal dan Harga Tiket Konser My Chemical Romance Jakarta
- PSM vs Malut United 0-1: Gol Cepat David da Silva Antar 3 Besar
- Malaysia Gelar Pertemuan Khusus ASEAN Bahas Konflik Thailand-Kamboja
- SMAN 1 Tanjungsari Juara Liga Pelajar Gunungkidul 2025
- Diduga Kumpul Kebo, Dua Pengawas Sekolah di Bogor Dipecat
- Tak Penuhi Syarat Windows 11, Setengah Juta PC Lawas Beralih ke Linux
- Pikap Baru BYD Pakai Unibody dan Teknologi Hybrid Canggih
Advertisement
Advertisement



