Advertisement
Polisi Berharap Anggaran Khusus Tangani Kasus Karhutla

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA-- Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) kini menjadi bencana yang terjadi setiap tahun. Kepala Biro Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PID) Polri Brigjen Pol Syahar Diantono mengatakan Polri mengusulkan agar kedepannya pemerintah mengalokasikan anggaran khusus untuk menangani kebakaran hutan dan lahan.
Pasalnya selama ini tidak ada anggaran khusus yang dialokasikan untuk menangani kebskaran hutan dan lahan (karhutla) sehingga Polri pun mengalami kesulitan mengatasi karhutla secara menyeluruh.
Advertisement
Peristiwa kebakaran hutan dan lahan di Pulau Sumatera dan Kalimantan telah berdampak buruk. Selain merusak ekosistem lingkungan, karhutla juga menimbulkan polusi udara, membatasi jarak pandang dan mengganggu kesehatan warga.
Polri pun melakukan penegakan hukum terhadap para pelaku pembakaran hutan dan lahan untuk memberikan efek jera.
Namun, penanganan Polri terkait karhutla masih dibatasi oleh keterbatasan anggaran dan tidak adanya direktorat khusus yang menangani karhutla.
"Ini bisa diusulkan agar di Baharkam ada unit khusus untuk menangani karhutla karena [karhutla] setiap tahun terjadi," kata Brigjen Syahar dalam diskusi FGD Divhumas Polri yang bertajuk Solusi Pencegahan dan Penanggulangan Karhutla Berbasis Kolaborasi Antarlembaga Terkait, di Jakarta, Selasa.
Hal ini pun diamini oleh Kasubdit III Direktorat Tindak Pidana Tertentu Bareskrim Polri Kombes Pol Irsan. Irsan menjelaskan dalam struktur di Polri, tidak ada satupun divisi ataupun satuan kerja yang berkaitan dengan penanganan karhutla sehingga tidak ada anggaran khusus yang dialokasikan untuk menangani karhutla.
Penanganan karhutla di wilayah, yakni polda dan polres pun saat ini menggunakan anggaran kewilayahan.
"Tidak satupun struktur [Polri] terhubung karhutla. Kemudian anggaran karhutla tidak ada secara langsung," katanya.
Irsan pun mendukung usul mengenai pembentukan Direktorat Karhutla di bawah Baharkam Polri. Menurut dia, bila penanganan karhutla ditangani oleh direktorat tersendiri, maka penanganan akan lebih komprehensif, tidak hanya pemadaman api dan penegakan hukum saja.
"Fokus pada pencegahan, upaya mitigasi, pemadaman, penegakan hukum. Penyidik kewilayahan [polda, polres] untuk ikut pelatihan penyidikan deteksi dini dengan menggunakan aplikasi," katanya.
Meski ada keterbatasan anggaran untuk mengatasi karhutla, diakuinya penanganan karhutla tahun ini lebih baik daripada penanganan karhutla pada 2015 dan 2016.
Irsan menyebut bahwa peristiwa kebakaran hutan dan lahan ini umumnya terjadi karena ulah manusia. "Karhutla ini 99 persen ulah manusia dan disengaja. Hanya satu persen faktor alam," katanya.
Menurut dia, bencana karhutla bisa dicegah. Namun diperlukan kesadaran masyarakat dan korporasi mengenai kelestarian alam serta adanya peran aktif masyarakat, korporasi dan instansi terkait.
"Apa bisa dicegah? Bisa. Ini kan ulah manusia. Kecuali faktor alam, agak sulit mencegahnya," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- BPOM Telusuri Temuan Mi Instan Mengandung Etilen Oksida di Taiwan
- Hore, Bansos Beras 10 Kg Dilanjutkan hingga Desember 2025
- Presiden Prabowo Temui Emir Qatar Setelah Israel Serang Doha
- PBB Ingatkan Tepi Barat Terancam Terbelah akibat Permukiman Israel
- BPBD Bali Sebut Hingga Pagi Ini Ada 19 Orang Meninggal Dunia
Advertisement

Pemkab Bantul Gratiskan Seragam Sekolah bagi Siswa Baru
Advertisement

Wisata Favorit di Asia Tenggara, dari Angkor Wat hingga Tanah Lot
Advertisement
Berita Populer
- Gaji PPPK Paruh Waktu 2025, Jakarta Tertinggi dan Jateng Terendah
- Agen Tenaga Kerja Asing Beri THR ke Pegawai Kemnaker Pakai Duit Korupsi
- Istri eks PM Nepal Masih Hidup dan Dirawat Intensif
- 46 Orang Tewas Akibat Serangan Udara dari Irael ke Wilayah Yaman
- Begini Ciri dari Terduga Pelaku Penembakan Charlie Kirk
- Peserta JKN Wajib Jalani Skrining Riwayat Kesehatan
- TNI AD Dikerahkan untuk Evakuasi Korban Banjir di Bali
Advertisement
Advertisement