Advertisement
Obat Maag Ranitidin Ditarik, Ini Respons Perusahaan Pemilik Izin Edar

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA--Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) memerintahkan untuk penarikan kembali (recall) produk ranitidin yang terkontaminasi N-Nitrosodimethylamine (NDMA).
Salah satu perusahaan farmasi yang mengantongi izin edar produk ranitidin yakni PT Indofarma (Persero) Tbk. Direktur Keuangan & Human Capital Herry Triyatno mengatakan perseroan telah menarik produk ranitidin dari peredaran.
Advertisement
Perseroan melakukan penarikan sukarela produk ranitidin yang terdeteksi NDMA. Penarikan produk tersebut seiring dengan masa edarnya yang telah habis pada Oktober 2019.
Penarikan dilakukan terhadap produk Indoran Cairan Injeksi 25 mg/mL dengan nomor bets produk yang beredar BD171008 dan Ranitidine Cairan Injeksi 25 mg/mL dengan nomor bets produk beredar BF171009 s/d 021. Herry menyebutkan penjualan produk ranitidin hanya mencapai Rp300 juta.
Nilai tersebut hanya berkontribusi sebesar 0,14% terhadap penjualan segmen obat Indofarma per 30 Juni 2019. Dengan demikian, dia memastikan penarikan produk ranitidin dipastikan tidak akan mengganggu penjualan perusahaan.
"Kebetulan produk ranitidin (obat injeksi generik untuk maag) perseroan sudah habis masa edarnya pada Oktober. Masa edarnya sudah habis bulan ini, sehingga memang terencana untuk ditarik. Jadi normal expired," katanya pada Senin (7/10/2019).
Pada perdagangan Senin (7/10/2019), saham INAF ditutup melemah 4,41% ke level Rp1.300 atau turun 60 poin.
Sebagai informasi, Pada 13 September 2019, US Food and Drug Administration (US FDA) dan European Medicine Agency (EMA) mengeluarkan peringatan tentang adanya temuan cemaran NDMA dalam jumlah yang relatif kecil pada sampel produk yang mengandung bahan aktif ranitidin, di mana NDMA merupakan turunan zat nitrosamin yang dapat terbentuk secara alami.
Studi global memutuskan nilai ambang batas cemaran NDMA yang diperbolehkan adalah 96 ng/hari (acceptable daily intake), bersifat karsinogenik jika dikonsumsi di atas ambang batas secara terus menerus dalam jangka waktu yang lama. Hal ini dijadikan dasar oleh Badan POM dalam mengawasl keamanan obat yang beredar di Indonesia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis Indonesia
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- 3 WNI Ditangkap Polisi di Jepang Karena Dituding Merampok Rumah
- Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah untuk SD dan SMP Tahun Ini Lebih Lama
- Pengelolaan Sampah di Pasar Tradisional Bakal Diperketat oleh Kementerian Lingkungan Hidup
- Kasus Pemerasan Artis Sinetron MR, Polisi Menyita Enam Video Syur Sesama Jenis
- Adik Ipar Ganjar Pranowo Dituntut 5,5 Tahun Penjara karena Korupsi Pembangunan Jembatan Sungai Gintung
Advertisement
Advertisement

Kampung Wisata Bisa Jadi Referensi Kunjungan Saat Liburan Sekolah
Advertisement
Berita Populer
- Fakta Uang Tunai Rp2,8 Milliar dan Pistol Baretta di Rumah Topan Ginting, Anak Buah Bobby Nasution
- Tenggelam di Selat Bali, Ini Daftar Penumpang Kapal Tunu Pratama Jaya
- Hasil Kunjungan Presiden Prabowo: Indonesia dan Arab Saudi Sepakati Investasi Senilai Rp437 Triliun
- Presiden Prabowo Tunaikan Ibadah Umrah Saat Kunjungan ke Arab Saudi, Cium Hajar Aswad
- KMP Tunu Pratama Jaya Tenggelam di Selat Bali: 4 Penumpang DItemukan Meninggal Dunia, 38 Orang Hilang
- Sri Mulyani Umumkan Panitia Seleksi Calon Ketua dan Anggota Lembaga Penjamin Simpanan
- 3 Penumpang dan 1 Kru KMP Tunu Pratama Jaya Ditemukan Selamat
Advertisement
Advertisement