Advertisement

Hujan Sudah Turun, Kabut Asap di Labuhanbatu Masih Tebal

Newswire
Sabtu, 21 September 2019 - 21:57 WIB
Bernadheta Dian Saraswati
Hujan Sudah Turun, Kabut Asap di Labuhanbatu Masih Tebal Petugas Kebersihan mengenakan masker ketika menyapu jalan saat kabut asap dampak kebakaran hutan dan lahan menyelimuti Kota Pekanbaru, Riau, Jumat (20/9/2019). - Antara/Rony Muharrman

Advertisement

Harianjogja.com, LABUHANBATU - Pada Sabtu (21/9/2019) pagi, hujan dengan intensitas sedang turun membasahi wilayah Kabupaten Labuhanbatu. Namun kabut asap dari kebakaran hutan dan lahan atau Karhutla masih menebal hingga siang hari.

Berdasarkan pantauan dari Kota Rantauprapat, paparan kabut asap masih terus terjadi di sejumlah daerah yakni Kabupaten Labuhanbatu Selatan dan Labuhanbatu Utara dengan tingkat ketebalan bervariasi.

Advertisement

Kabut asap yang menyelimuti daerah itu belum mengganggu aktivitas warga, arus lalu lintas normal dan lancar. Jarak pandang yang masih terbatas serta bernafas terasa sesak dan mata masih terasa perih.

"Alhamdulillah udara terasa sejuk, walaupun kabut asap masih ada. Tidak seperti hari kemarin cuaca terasa penat dan gerah, bersyukur kita hujan turun tadi malam, bisa mengurangi paparan kabut asap" ujar Syabrina Dalimunthe.

Sementara hujan deras juga mengguyur wilayah Kabupaten Labuhanbatu Selatan dan membuat warga mengucap rasa syukur karena dapat mengatasi krisis air bersih sejak pertengahan Juli dan mengurangi polusi kabut asap karena Karhutlah.

Walaupun hujan mengguyur sebentar di wilayah yang berbatasan dengan Provinsi Riau tersebut, tapi cukup memberi harapan pasokan air tanah dan menghilangkan kabut asap sementara.

"Alhamdullilah, hujan turun dalam dua hari ini dapat mengurangi paparan kabut asap dan mengatasi krisis air bersih," kata Rida Hasibuan, warga Kotapinang.

Sebelumnya, polusi kabut asap yang melanda daerah Kabupaten Labuhanbatu Utara, Kabupaten Labuhanbatu dan Kabupaten Labuhanbatu Selatan mulai menganggu aktivitas warga.

Sejumlah warga terlihat banyak berdiam diri di rumah. Paparan polusi asap membuat jarak pandang semakin rendah dan mata terasa perih serta tenggorokan terasa gatal, sedangkan suhu udara di wilayah tersebut terasa gerah dan panas.

Banyak warga Rantauprapat yang mengenakan masker saat melakukan aktivitas luar ruang untuk mengurangi terhirup polusi asap yang diduga kuat berasal dari sejumlah daerah di Provinsi Riau.

Berbagai elemen dan komunitas masyarakat serta TNI/POLRI secara sukarela membagikan ribuan masker untuk mengurangi dampak polusi asap yang sudah terjadi dalam dua pekan terakhir.

Jangkauan pembagian masker dari jalan-jalan hingga perkantoran pemerintah maupun swasta sejak pagi hingga sore. Mereka terkonsentrasi membagikan di sejumlah persimpangan jalan, ruas jalan inti kota, jalan kecamatan hingga di RSUD Rantauprapat.

Mereka juga mengimbau warga secara verbal mengurangi aktifitas luar ruang dalam meminimalisir paparan polusi kabut asap yang dapat mengganggu kesehatan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : antara

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Advertisement

alt

Top 7 News Harianjogja.com Sabtu 20 April 2024: Normalisasi Tanjakan Clongop hingga Kuota CPNS

Jogja
| Sabtu, 20 April 2024, 09:47 WIB

Advertisement

alt

Kota Isfahan Bukan Hanya Pusat Nuklir Iran tetapi juga Situs Warisan Budaya Dunia

Wisata
| Jum'at, 19 April 2024, 20:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement