Advertisement
Kim Jong-un Undang Trump untuk Berkunjung ke Pyongyang

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA – Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un dikabarkan mengundang Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump untuk mengunjungi Pyongyang.
Surat kabar Korea Selatan Joongang Ilbo melaporkan, ajakan untuk mengadakan pertemuan kembali itu dibuat dalam sebuah surat yang disampaikan pada pekan ketiga Agustus, tak lama setelah surat terpisah dari Kim dipublikasikan oleh Trump pada pekan pertama Agustus.
Advertisement
Saat itu, Trump mengatakan bahwa Kim telah mengiriminya "surat yang sangat indah". Sebagian besar dari surat itu disebut berisikan keluhan tentang latihan militer gabungan antara AS dan Korea Selatan.
In a letter to me sent by Kim Jong Un, he stated, very nicely, that he would like to meet and start negotiations as soon as the joint U.S./South Korea joint exercise are over. It was a long letter, much of it complaining about the ridiculous and expensive exercises. It was.....
— Donald J. Trump (@realDonaldTrump) August 10, 2019
Kim Jong-un disebut-sebut juga telah meminta maaf atas pelaksanaan uji coba rudal jarak pendek dan menyatakan akan menghentikannya begitu latihan gabungan dihentikan, seperti dilansir dari Bloomberg, Senin (16/9/2019).
....also a small apology for testing the short range missiles, and that this testing would stop when the exercises end. I look forward to seeing Kim Jong Un in the not too distant future! A nuclear free North Korea will lead to one of the most successful countries in the world!
— Donald J. Trump (@realDonaldTrump) August 10, 2019
Diskusi mengenai denuklirisasi antara AS dan Korea Utara telah terhenti sejak pertemuan resmi terakhir Trump dan Kim di Hanoi pada akhir Februari 2019 berakhir tanpa kesepakatan.
Meski kedua pemimpin sepakat untuk memulai kembali pembahasan ini dalam sebuah pertemuan dadakan pada Juni, dimana Trump membuat sejarah dengan melangkah melintasi perbatasan masuk Korea Utara, kemajuan yang telah dibuat sejak itu tak signifikan.
Pekan lalu, Korut setuju untuk kembali ke meja perundingan dengan waktu dan tempat yang akan disepakati pada akhir September, seperti dikabarkan media pemerintah Korea Central News Agency (KCNA), mengutip informasi Wakil Menteri Luar Negeri Korut Choe Son-hui.
Choe, bagaimanapun, mengancam akan meninggalkan pembicaraan yang berlangsung di masa mendatang jika AS kembali dengan "skenario usang yang sama" lapor KCNA, tanpa menjelaskan lebih lanjut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis Indonesia
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Kementerian HAM Menjadi Penjamin Pelaku Persekusi Retret, DPR Bertanya Alasannya
- Kementerian Sosial Pastikan Pembangunan 100 Sekolah Rakyat Dimulai September 2025
- KPK akan Pelajari Dokumen Terkait Kunjungan Istri Menteri UMKM ke Eropa
- Donald Trump Ingin Gelar UFC di Gedung Putih
- Indonesia Siap Borong Alutsista dari AS
Advertisement

Top Ten News Harianjogja.com, Minggu 6 Juli 2025: Kasus Mas-mas Pelayaran, Kapolda DIY Digugat hingga Sekolah Kekurangan Siswa
Advertisement

Kampung Wisata Bisa Jadi Referensi Kunjungan Saat Liburan Sekolah
Advertisement
Berita Populer
- 3 Event Balap Akan Digelar di Sirkuit Mandalika di Bulan Juli 2025
- 500 Ribu Orang Terdampak Aksi Mogok Petugas di Bandara Prancis
- 29 Penumpang KMP Tunu Pratama Jaya Masih Belum Ditemukan, SAR Lanjutkan Pencarian
- Gempa Jepang: Warga Panik dengan Ramalan Komik Manga, Pemerintah Setempat Bantah Ada Keterkaitan
- Kebakaran di California AS Meluas hingga 70.800 Hektare Lahan
- 1.469 Guru Siap Mengajar di 100 Sekolah Rakyat
- Hamas Sambut Baik Rencana Gencatan Senjata dengan Israel
Advertisement
Advertisement