Advertisement
BNPB: Kebakaran Hutan dan Lahan Terbesar di Riau, Lebih dari 40.000 Ha Hangus
Ilustrasi - ANTARA FOTO/Siswowidodo
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA-- Kebakaran hutan masih terjadi di sejumlah wilayah di Indonesia. Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Doni Monardo mengatakan wilayah kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) paling besar terjadi di Provinsi Riau yang lebih dari 40 ribu hektare.
Doni mengatakan dalam konferensi pers di gedung Graha BNPB Jakarta, Sabtu (14/9/2019), menyebutkan jumlah lahan gambut yang terbakar sudah lebih dari 80 ribu hektare dari jumlah keseluruhan lahan dan hutan yang terbakar mencapai 238 ribu hektar per 31 Agustus 2019.
Advertisement
Doni mengemukakan bahwa besarnya lahan yang terbakar tersebut menjadi salah satu faktor penyebab jumlah titik api semakin meningkat dan ketebalan asap dan polutan semakin buruk.
Di samping itu, rendahnya curah hujan yang terjadi di wilayah karhutla akibat dampak dari fenomena el nino makin memperburuk kebakaran dan kualitas udara yang ada di Riau.
BACA JUGA
"Persoalan kenapa semakin hari jumlah hotspot semakin meningkat dan sejumlah daerah ketebalan asap dan polutan semakin tinggi, yang pertama curah hujan nyaris tidak ada," kata Doni.
Doni yang pernah menjabat sebagai Danjen Kopassus periode 2014-2015 ini mengutarakan pemerintah telah mengerahkan sekitar 50 unit helikopter dari kementerian-lembaga, TNI-Polri, dan swasta untuk melakukan water bombing. BNPB sendiri mengerahkan 42 unit helikopter untuk pemadaman karhutla.
Doni mengatakan bahwa memadamkan lahan gambut bukanlah hal yang mudah. Bahkan ada suatu daerah di Sumatera Selatan yang selama satu bulan kebakaran hutan dan lahan terjadi tanpa henti belum bisa dipadamkan hingga hari ini.
Menurut Doni, pemadaman melalui water bombing maupun selang air bukanlah upaya yang efektif untuk memadamkan api. Dia menjelaskan hanya hujan yang bisa memadamkan api Karhutla di sejumlah wilayah.
Karena itu BNPB bekerjasama dengan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika selalu bersiap sedia apabila ada kemunculan awan agar bisa segera dibuat hujan buatan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Impor Pakaian Bekas Ilegal Diduga Berasal dari Tiga Negara Ini
- Kereta Khusus Petani Pedagang Rute Merak-Rangkasbitung Siap Beroperasi
- Jaksa Umumkan Tersangka Baru dalam Kasus Perampokan Museum Louvre
- WHO Sebut Cacar Monyet Terdeteksi di 5 Negara di Luar Afrika
- Mulai 3 November, Tiket Pendakian Gunung Rinjani Resmi Naik
Advertisement
Nelayan Bantul Mulai Melaut Setelah Lama Paceklik di Kemarau
Advertisement
Wisata DEB Balkondes Karangrejo Borobudur Ditawarkan ke Eropa
Advertisement
Berita Populer
- Tampil di GBK, Rose BLACKPINK Bawakan Number One Girl
- Jadwal DAMRI Jogja ke YIA Kulonprogo Minggu 2 November 2025
- DPRD DIY Bentuk 4 Pansus Pengawasan Perda
- Catat! Ini Jadwal SIM Corner JCM dan Ramai Mall Selama November 2025
- 8 Juta Wisatawan Kunjungi Kota Jogja, Belanjakan Rp2,2 Juta per Orang
- Napoli vs Como Skor 0-0 Diwarnai Penalti Gagal
- Liverpool vs Aston Villa Skor 2-0, The Red Akhiri 4 Kekalahan Beruntun
Advertisement
Advertisement



