Advertisement

Butuh Rp10 Triliun untuk Kurangi 1.992 Perlintasan KA di Pantura

Rinaldi Mohammad Azka
Senin, 09 September 2019 - 06:57 WIB
Budi Cahyana
Butuh Rp10 Triliun untuk Kurangi 1.992 Perlintasan KA di Pantura Sejumlah petugas mengevakuasi bus yang tertabrak kereta api Argo Parahyangan KA-32 jurusan Gambir - Bandung di Warung Bambu, Karawang, Jawa Barat, Senin (26/08/2019). Kecelakaan tersebut terjadi akibat bus dengan nomor polisi T 7915 DC mogok di tengah perlintasan kereta api. - ANTARA FOTO/M Ibnu Chazar

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA -- Kementerian Perhubungan memproyeksikan ongkos pembangunan perlintasan tidak sebidang dengan 400 titik jalan layang atau fly over dalam pembangunan proyek kereta semi cepat Jakarta--Surabaya mencapai Rp10 triliun.

Direktur Jenderal Perkeretaapian Kemenhub Zulkifli menuturkan dalam proyek tersebut terdapat 1.992 perlintasan sebidang sepanjang Jakarta menuju Surabaya atau sering disebut pantai utara (Pantura) Jawa. Namun, tidak seluruh perlintasan tersebut akan dibangun tidak sebidang.

Advertisement

Perlintasan sebidang adalah perpotongan jalur kereta api dengan jalan raya, yang membuat pertemuan moda kereta dengan angkutan jalan raya seperti sepeda motor dan mobil terjadi.

Pada perlintasan sebidang, lanjutnya, kerap terjadi kecelakaan yang berdasarkan data, sehari terjadi 1 orang korban meninggal akibat kecelakaan di perlintasan tersebut.

"Kalau kita lakukan tidak sebidang membutuhkan biaya tidak murah. Beberapa akan ada penggabungan, sudah dididentifikasi ada 400 fly over dengan peningkatan kereta api kita perkirakan [biayanya] Rp10 triliun," terangnya, Jumat (6/9/2019).

Dia menyatakan biaya itu cukup mahal, tetapi demi keselamatan memang perlu investasi yang cukup besar.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan bahwa terkait rencana pembangunan jalur tersebut, pemerintah masih melakukan negosiasi dengan Jepang untuk pinjaman dana.

"Tentu dengan suatu perjanjian yang katakanlah berimbang dan cepat. Kita juga ingin ini segera cepat dan lebih berimbang dan kita dapat kemanfaatan diantaranya tingkat komponen dalam negeri [TKDN]," tuturnya.

Dia menuturkan studi kelayakan proyek sudah dimulai dan dalam waktu dekat akan melakukan penandatanganan nota kesepahaman untuk hasil studi tersebut. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : JIBI/Bisnis Indonsia

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Wanita Berkebaya Gelar Aksi dengan Mata Tertutup di Tugu Jogja, Merespons Jelang Pembacaan Putusan MK

Jogja
| Jum'at, 19 April 2024, 23:27 WIB

Advertisement

alt

Pengunjung Kopi Klotok Membeludak Saat Libur Lebaran, Antrean Mengular sampai 20 Meter

Wisata
| Minggu, 14 April 2024, 18:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement